Peta Kekuatan Jabar, Jokowi-Ma'ruf Masih Lemah di Priangan Barat dan Timur
Merdeka.com - Jawa Barat menjadi wilayah yang diperebutkan untuk mendulang suara di pertarungan Pemilihan Presiden. Sebab, Jawa Barat merupakan wilayah yang memiliki Daftar pemilih Tetap (DPT) paling besar. Menurut Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) DPT Jawa Barat untuk Pemilu 2019 tercatat sebanyak 32.636.846 pemilih.
Tim Sukses pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin menargetkan meraup suara 70 persen di Jabar pada Pilpres 2019. Tim Kampanye Daerah (TKD) pun sudah menyiapkan strategi khusus.
TKD Jokowi-Ma'ruf Provinsi Jawa Barat menyebut ada wilayah yang masih dianggap lemah. Yakni di Sukabumi, Cianjur. Selain itu di beberapa wilayah Priangan Timur seperti Garut dan Tasikmalaya.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Kenapa Jokowi ke Sumbar? Jokowi mengunjungi posko tanggap darurat dan pengungsian banjir lahar dingin di Lapangan Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
"Kami melakukan pemetaan berdasarkan hasil riset dan survei. Dari pemetaan itu, dari 27 kabupaten/kota ada beberapa daerah yang dianggap lemah. Pertama itu di wilayah Priangan Barat meliputi Sukabumi, Cianjur. Lalu Priangan Timur itu ada Garut, Tasik," ucap Sekretaris TKD Abdy Yuhana, saat dikonfirmasi, Selasa (13/11).
Dari hasil pemetaan itu, baik Jokowi maupun Ma'ruf Amin harus lebih intensif melakukan sosialisasi dan kampanye di wilayah yang dianggap masih lemah.
"Sebab kalau program-program yang dilakukan Pak Jokowi kan sudah cukup dan bagus, sudah diterima masyarakat. Tinggal bagaimana supaya masyarakat di sana kemudian juga tingkat elektoralnya tinggi. Sehingga TKD akan terus lakukan sosialisasi juga untuk kampanye di sana," ungkap Abdy.
Dia menambahkan, partai-partai koalisi khususnya para caleg juga diwajibkan menyosialisasikan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin ketika berkampanye. TKD mulai aktif bergerak.
"TKD kan ada juga di Kabupaten/Kota. Kami dorong juga agar mereka melakukan konsolidasi dan itu sekarang sudah mulai terlihat," ucapnya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber : Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (29/1), Jokowi dan Prabowo meresmikan graha utama Akademi Militer.
Baca SelengkapnyaSoal strategi Ganjar-Mahfud dalam memenangkan arena pilpres 2024, Andika dan timnya siap jika harus menjalani dua putaran.
Baca SelengkapnyaAnies dan Prabowo juga bersaing ketat Jakarta dan Banten.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas menggelar survei tatap muka pada 29 November-4 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaAirlangga menilai arah dukungan Jokowi di Pilpres 2024 sudah jelas
Baca SelengkapnyaDi Bali, NTB, dan NTT, Ganjar-Mahfud memimpin dengan angka 49,6 persen.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyampaikan Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi lumbung suara PDIP di Pilpres 2024 harus dijaga
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani menargetkan Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng di tengah blusukan Jokowi dan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaBelum ada paslon yang mendominasi wilayah Jawa Barat
Baca SelengkapnyaDalam survei LSI Denny JA mengungkap empat alasan mengapa elektabilitas Ganjar melorot di Jateng.
Baca SelengkapnyaBahwa ada beberapa daerah yang kiranya bukan basis PDIP yakni Rembang dan Pekalongan.
Baca SelengkapnyaJawa Barat dipilih karena merupakan provinsi dengan jumlah daftar pemilih tetap terpadat yaitu 35,7 juta pemilih.
Baca Selengkapnya