Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Pilpres 2014, rakyat butuh kesejahteraan kongkret bukan janji'

'Pilpres 2014, rakyat butuh kesejahteraan kongkret bukan janji' Jokowi-Prabowo. ©2014 merdeka.com

Merdeka.com - Pemilihan presiden (Pilpres) bakal segera digelar. Dua pasang capres-cawapres telah menyerahkan visi misinya dalam memimpin negeri kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Mada Sukmajati menilai, masyarakat saat ini membutuhkan pemimpin yang dapat memberikan kesejahteraan secara kongkret. Sebab, pemimpin yang hanya menonjolkan kewibawaannya sudah cukup pada masa transisi Reformasi.

"Yakni yang memberikan bukti demokrasi substansial dalam bentuk kesejahteraan merata. Bukan hanya janji dan harus bisa direalisasikan. Di era sebelumnya kita memang di masa transisi. Saat itu kita butuh yang berwibawa yang banyak kompromi dan negosiasi. Sekarang itu cukup. Kalau masih terjebak ke situ lagi, ya sudah susah," kata Mada saat dihubungi, Jumat (23/5).

Orang lain juga bertanya?

Menurut Mada, karakter pemerintahan yang efektif adalah meliputi penegakan hukum, pemberantasan korupsi, dan pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, sosok capres dan cawapres yang layak dipilih haruslah merupakan pemimpin yang memiliki karakter jujur dan bisa dipercaya.

"Yang jelas pemerintahan efektif dan kuat itu tak berarti harus otoriter. Tapi dipimpin yang bisa memobilisasi dukungan bangsa ke tiga hal itu," tegasnya.

Sebelumnya, Lembaga Indikator Politik Indonesia telah membuat survei mengenai elektabilitas capres pada 20-26 April 2014. Dalam survei itu, ditemukan untuk kriteria jujur, bisa dipercaya dan amanah, 44 persen responden memilih Jokowi dan 30 persen Prabowo.

Jokowi juga unggul sebagai capres dengan kriteria perhatian pada rakyat yaitu 55 persen dan Prabowo 23 persen. Begitu pula kriteria mampu memimpin, Jokowi dipilih 48 persen responden dan Prabowo 28 persen.

Prabowo lebih unggul dengan 51 persen dan Jokowi 29 persen saat ditanya mengenai ketegasan capres. Hal serupa juga terjadi pada kriteria berwibawa Prabowo meraih 52 persen dan Jokowi 37 persen. Untuk kriteria pintar Jokowi mendapat 71 persen dan Prabowo 14 persen.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Saya Butuh 1,5 Tahun untuk Transisi, Pak Prabowo Mulus
Jokowi: Saya Butuh 1,5 Tahun untuk Transisi, Pak Prabowo Mulus

Menurut Jokowi, berbeda dengan pemerintahan Prabowo yang proses transisi pemerintahannya berjalan mulus.

Baca Selengkapnya
PKS soal Jokowi Izinkan Menteri Maju Pilpres: Silakan Aja, Rakyat Sudah Capek
PKS soal Jokowi Izinkan Menteri Maju Pilpres: Silakan Aja, Rakyat Sudah Capek

Saat ini rakyat Indonesia butuh pemimpin yang mampu melakukan perubahan dan perbaikan.

Baca Selengkapnya
Pesan Jokowi Kepada Relawan: Jangan Pilih Pemimpin Enak-enakan Duduk di Istana
Pesan Jokowi Kepada Relawan: Jangan Pilih Pemimpin Enak-enakan Duduk di Istana

Jokowi mengingatkan para relawan untuk tidak memilih pemimpin yang hanya ingin menikmati kenyamanan dan fasilitas negara.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ungkap Banyak Politisi Obral Janji Tiap Pemilu: Kalau Saya Taruh Hitam di Atas Putih!
Prabowo Ungkap Banyak Politisi Obral Janji Tiap Pemilu: Kalau Saya Taruh Hitam di Atas Putih!

Prabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi politisi yang kerap mengumbar janji-janji manis tiap pemilu.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah: Jangan Lagi Pilih Pemimpin karena Sembako dan Uang
Said Abdullah: Jangan Lagi Pilih Pemimpin karena Sembako dan Uang

Menurut Said, memilih pemimpin karena iming-iming materi hanya akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang tidak memiliki kapasitas.

Baca Selengkapnya
Ganjar di Sidang MK: Demokrasi Bisa Dinodai Mereka yang Hanya Peduli Kekuasaan
Ganjar di Sidang MK: Demokrasi Bisa Dinodai Mereka yang Hanya Peduli Kekuasaan

Ganjar Pranowo menyatakan, pemimpin harus mendahulukan kesejahteraan warga di atas kepentingan pribadi penguasa.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Apa Salahnya Izin Tambang Diberi ke Ormas yang Setia Pada Bangsa Negara
Prabowo: Apa Salahnya Izin Tambang Diberi ke Ormas yang Setia Pada Bangsa Negara

Prabowo menilai tak ada yang salah bila pemerintah memberi izin tambah ke Ormas yang berjasa bagi bangsa dan negara.

Baca Selengkapnya