Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PKS Kritik Jokowi: Mestinya Fokus Kerja, Bukan Menambah Gemuk Kabinet

PKS Kritik Jokowi: Mestinya Fokus Kerja, Bukan Menambah Gemuk Kabinet Jokowi Pimpin Rapat Kabinet Paripurna Perdana di Istana. ©2019 Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Kebijakan Presiden Joko Widodo menambah kursi wakil menteri ESDM mendapatkan kritikan. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, di periode kedua seharusnya Jokowi fokus bekerja. Bukan malah menambah gemuk kabinet.

"Memang di periode kedua Pak Jokowi mestinya fokus ke kinerja bukan menambah gemuk kabinet. Karena semua dibiayai negara," ujar Mardani kepada wartawan, Selasa (23/11).

Mardani mempertanyakan maksud Jokowi menambah lagi kursi wakil menteri. Spekulasi untuk mengakomodir PAN ke dalam kabinet pun diakui bisa muncul.

"Semua spekulasi bisa timbul," katanya.

Menurutnya, penambahan kursi di kabinet ini aneh. Karena tidak sesuai reformasi birokrasi. Seharusnya reformasi birokrasi itu miskin struktur dan kaya fungsi.

"Kian aneh. Tanpa wacana langsung jalan. Padahal prinsip reformasi birokrasi itu miskin struktur dan kaya fungsi. Kian tambun dan gemuk justru menyulitkan pergerakan," ujarnya.

Seperti diketahui, Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 97 Tahun 2021 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Perpres ini mengatur mengenai posisi Wakil Menteri ESDM.

Perpres ini ditetapkan Presiden Jokowi pada 25 Oktober 2021 lalu dan diundangkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.

"Dalam memimpin Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri dapat dibantu oleh Wakil Menteri sesuai dengan penunjukan Presiden. Wakil Menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden," tulis pasal 2 Perpres tersebut, dikutip Senin (22/11).

Kode Reshuffle

Momentum reshuffle kabinet kali ini dinilai untuk mengisi jabatan wakil menteri yang masih kosong. Apalagi, Presiden Joko Widodo baru saja mengeluarkan Perpres terkait Wakil Menteri ESDM.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid melihat, ada keperluan perombakan kabinet untuk memberikan kursi kepada PAN yang baru bergabung dengan koalisi pemerintah.

"Publik juga melihat ada partai yang ikut gabung juga. Dan memang ada kebutuhan untuk mengisi wakil-wakil menteri yang masih kosong," kata Jazilul kepada wartawan, Senin (22/11).

Dia pun melihat ada kode reshuffle dari Jokowi. Hal itu tampak dari Perpres baru yang diterbitkan Jokowi soal posisi Wamen ESDM.

"Jadi reshuffle tidak melulu mengganti yang ada. Bisa menempatkan juga di wakil-wakil menteri yang masih kosong. Kan presiden sudah mengeluarkan Perpres soal itu," ujarnya.

Bakal Diisi PAN

Perpres tersebut terbit di tengah hembusan isu reshuffle. Sumber politikus parpol pemerintah mengakui, bakal ada reshuffle untuk mengakomodir PAN di dalam kabinet. Menurut dia, ada tiga kursi yang disiapkan Presiden Jokowi untuk PAN. Satu menteri dan dua wakil menteri.

Tiga nama tersebut yakni Asman Abnur, Eddy Soeparno dan Zulkifli Hasan. Sementara untuk jabatannya yakni Menteri Perhubungan, Wakil Menteri ESDM dan wamen yang diisi oleh non parpol. "Eddy masuk Wamen ESDM," bisiknya.

Ketika dikonfirmasi, Sekjen PAN Eddy Soeparno tidak mengetahui bocoran perombakan kabinet maupun posisi wakil menteri dalam waktu dekat. Anggota DPR ini hanya irit bicara.

"Wah saya belum dengar kabar apa-apa," singkat Eddy.

Politikus PAN, Pangeran Khairul Saleh tak membantah atau membenarkan kabar itu. Namun menurut dia, jika benar ada reshuffle untuk mengakomodir PAN, dia mengaku sangat senang.

"Tapi kalau ditunjuk kita sangat senang sama Pak Jokowi," katanya.

Seorang pejabat Istana mengatakan, rencana awal, pekan ini bakal ada reshuffle. Namun, dinamika sangat tinggi. Bisa jadi, reshuffle akan diundur hingga Desember. Karena parpol koalisi ramai-ramai mengajukan nama untuk ikut masuk perombakan kabinet. Hal ini yang membuat Presiden Jokowi perlu pertimbangan lebih matang lagi.

"Para parpol menyodorkan nama untuk masuk (kabinet)," kata sumber ini.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Jokowi soal Rencana Prabowo Tambah Jumlah Kementerian Jadi 40
Respons Jokowi soal Rencana Prabowo Tambah Jumlah Kementerian Jadi 40

Respons Jokowi soal Rencana Prabowo Tambah Jumlah Kementerian Jadi 40

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Kerap Kritik Pemerintah, Istana Ungkap Reaksi Jokowi
Mahfud MD Kerap Kritik Pemerintah, Istana Ungkap Reaksi Jokowi

Belakangan, Mahfud kerap mengkritik pemerintah Jokowi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Jokowi Keras Tantang PNS Harus Tahan Banting!
VIDEO: Presiden Jokowi Keras Tantang PNS Harus Tahan Banting!

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) 2023 di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (3/10).

Baca Selengkapnya
Gerindra Nilai Rencana Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bakal Lebih Efektif, Ini Alasannya
Gerindra Nilai Rencana Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bakal Lebih Efektif, Ini Alasannya

Dia enggan membeberkan kementerian apa yang nantinya akan dilakukan penggabungan ataupun pemisahan.

Baca Selengkapnya
Kementerian Era Prabowo-Gibran Ada yang Dipisah dan Digabung
Kementerian Era Prabowo-Gibran Ada yang Dipisah dan Digabung

Muzani juga memastikan akan ada penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Tanggapi Wacana Pemakzulan Jokowi: Jangan Buat Agenda Tidak Produktif
Moeldoko Tanggapi Wacana Pemakzulan Jokowi: Jangan Buat Agenda Tidak Produktif

Moeldoko meminta masyarakat untuk fokus pada penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) pada Februari mendatang.

Baca Selengkapnya
Hasto Duga Ada Perpecahan di Kabinet Jokowi, PSI: Jangan Memperkeruh Suasana Politik
Hasto Duga Ada Perpecahan di Kabinet Jokowi, PSI: Jangan Memperkeruh Suasana Politik

Hasto menduga terjadi fragmentasi atau perpecahan di jajaran menteri KIM.

Baca Selengkapnya
Gerindra Ungkap Alasan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran
Gerindra Ungkap Alasan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Muzani mengungkapkan jumlahnya akan lebih banyak ketimbang pemerintahan sebelumnya, karena fokus ke satu bidang tertentu.

Baca Selengkapnya
PSI: Penilaian Baru Dapat Diberikan Secara Objektif Ketika Kerja Kabinet Merah Putih Sudah Berjalan
PSI: Penilaian Baru Dapat Diberikan Secara Objektif Ketika Kerja Kabinet Merah Putih Sudah Berjalan

Putu Yoga mengungkapkan, anggapan terkait komposisi kabinet yang 'gemuk' tidak bisa menjadi patokan untuk penilaian.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie: Saya Agak Lupa Politik, Copras Capres Nanti
Menkominfo Budi Arie: Saya Agak Lupa Politik, Copras Capres Nanti

Budi Arie diketahui merangkap jabatan. Selain sebagai Menkominfo, juga ketum Projo.

Baca Selengkapnya
Wapres Ma'ruf Amin Minta Menteri Baru Bekerja Optimal: Jangan Sibuk Urusi Pemilu!
Wapres Ma'ruf Amin Minta Menteri Baru Bekerja Optimal: Jangan Sibuk Urusi Pemilu!

Wapres Ma'ruf Amin meminta Menkominfo Budi Arie Setiadi dan para wakil menteri yang baru dilantik bekerja optimal dan tidak sibuk mengurusi pemilu.

Baca Selengkapnya
Isu Kabinet Prabowo Jadi 40 Menteri, JK Anggap Sangat Politis
Isu Kabinet Prabowo Jadi 40 Menteri, JK Anggap Sangat Politis

JK mengatakan, sebenarnya Indonesia pernah mempunyai 100 kabinet di era Soekarno.

Baca Selengkapnya