PKS: Sekalipun Diajak PDIP, Kami Belum Tentu Mau Berkoalisi
Merdeka.com - PKS menjawab sikap PDIP yang menolak berkoalisi pada Pemilihan Presiden 2024. Wasekjen PKS Ahmad Fatul Bari menegaskan partainya juga belum tentu mau jika ajakan datang dari PDIP.
"Ketika berkoalisi, sekalipun diajak oleh PDIP, belum tentu kami mau berkoalisi dengan mereka," kata Ahmad Fatul saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (2/6).
Ahmad Fatul meyakini PDIP dan PKS punya pertimbangan sendiri akhirnya tidak menjadi mitra koalisi di 2024. Menurutnya, salah satu dasar pertimbangan adalah suara dari konstituen PKS.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang diusung PKS untuk Pilgub Jakarta 2024? 'Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS pada rapatnya di hari Kamis, 20 Juni 2024 telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur dan Bapak Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2024,' kata Syaikhu.
-
Siapa yang didukung oleh PKB untuk Pilgub Jakarta 2024? PKB Pertimbangkan Dukung Anies Maju Pilgub Jakarta 2024 Namun, PKB juga sudah punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, partainya sudah membuka komunikasi awal dengan Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.Dia mengatakan, PKB tengah mempertimbangkan untuk mengusung Anies.
-
Bagaimana PKS mendukung Anies di Pilpres 2024? Relawan dari berbagai simpul diharapkan bisa saling mendukung dan bekerja sama memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai alasan mengapa harus memilih Anies Baswedan.
-
Bagaimana PKD membantu Pilkada 2024? PKD atau Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa merupakan salah satu bagian dari badan adhoc yang akan membantu mensukseskan jalannya Pilkada.
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
Aspirasi konstituen PKS, kata Ahmad, turut berpengaruh terhadap sikap partai berada di luar pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Yang jelas kami PKS terbuka dengan siapapun baik itu berkomunikasi maupun kerja sama politik. Walaupun tentu kita mendengarkan suara dari konstituen yang selama ini menyampaikan aspirasi keapda kami. Salah satu aspirasi utama adalah bagaimana kita PKS berada di luar pemerintahan, dan selalu mengkritisi jalannya pemerintahan," ujar dia.
Pertimbangan lain ketika PKS memutuskan menjadi oposisi adalah bahwa pemerintah perlu diawasi dan dikritisi.
"Banyak hal yang menjadi catatan evaluasi dari jalannya pemerintahan saat ini yang salah satunya adalah PDIP menjadi bagian utama dari koalisi tersebut,"
Meski begitu, kata dia, sejarah mencatat PDIP dan PKS sebenarnya pernah bekerjasama dalam satu kabinet pada era Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri. Meskipun 10 dekade terakhir berpisah jalan.
"Kalau hal lain terkait koalisi dan sebagainya itu bagian dari latar masing-masing yang tentu punya pertimbangan,"
Ahmad Fatul menambahkan PKS tidak hanya memperhatikan soal koalisi dan pemilu saja, tetapi berpolitik untuk membangun negara dan menjaga marwah demokrasi. PKS juga ingin kembali ke pemerintahan untuk memperbaiki bangsa.
"Tang harus kita pertimbangkan bukan konteks pada koalisi teknis, pertarungan politik, tetapi lebih kepada apa yang ingin kita hadirkan yang terbaik dalam membangun bangsa ke depan, untuk menjaga demokrasi menjadi lebih baik, dan tentu menjadikan partai politik juga salah satu sarana utama memperbaiki bangsa ini lewat jalur politik dan pemerintahan. Serta membangun demokrasi untuk tumbuh dan berkembang dengan kekhasan NKRI," tutup Ahmad Fatul.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengakui sulit untuk koalisi dengan PKS dan Demokrat. Pertama, kesulitan koalisi dengan PKS sebab perbedaan ideologi.
"PDIP berbeda dengan PKS karena basis ideologinya berbeda. Sehingga sangat sulit untuk melakukan koalisi dengan PKS. Itu saya tegaskan sejak awal," kata Hasto dalam diskusi daring, Jumat (28/5).
Sementara, PDIP dan Demokrat memiliki basis dan DNA partai yang berbeda. Hasto bilang demikian karena tidak ingin dijodohkan dengan Demokrat lantaran karakter kedua partai yang berbeda.
"Dengan Demokrat berbeda, basisnya berbeda. (Demokrat) partai elektoral, kami adalah partai ideologi tapi juga bertumpu pada kekuatan massa. Sehingga kami tegaskan dari DNA-nya kami berbeda dengan Partai Demokrat. Ini tegas-tegas saja, supaya tidak ada juru nikah yang ingin mempertemukan tersebut. Karena beda karakternya, naturenya," ujar Hasto.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan sikap partainya apakah akan menjadi koalisi atau oposisi akan ditentukan Majelis Syuro.
Baca SelengkapnyaPAN akan seiring sejalan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaKader PKS ungkap alasan partainya batal mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKepastian Partai Keadilan Sejahtera mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) menemukan jalan buntu.
Baca Selengkapnya"Siapa yang mencalonkan wali kota Solo waktu jaman Pak Jokowi, PKS salah satunya bersama PDIP. Jadi bukan hal yang tabu," kata Jazuli
Baca SelengkapnyaPKS menyinggung soal tawaran wagub untuk Pilkada Jakarta yang sudah diberikan oleh pihak KIM.
Baca SelengkapnyaOpsi alternatif ini sesuai perintah hasil rapat Majelis Syuro PKS apabila opsi pertama mengusung pasangan Anies Baswedan - Sohibul Iman (Aman) gagal diusung.
Baca SelengkapnyaSekjen PAN Eddy Soeparno mengaku senang membahas segala kemungkinan.
Baca SelengkapnyaAlih-alih didukung rakyat, suaranya malah turun di Pemilu.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil alias RK bakal maju di Pilgub Jakarta 2024. Namun belum diketahui nama pendampingnya.
Baca SelengkapnyaPeluang itu setelah Gerindra sudah melakukan komunikasi dengan PKS.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara PKS Muhammad Kholid mengakui kalau opsi kedua dipilih setelah waktu yang diberikan kepada Anies Baswedan untuk menambah kursi melampaui batas.
Baca Selengkapnya