Politikus Gerindra bela SBY: Lebaran Kuda bukan penistaan
Merdeka.com - Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menyindir ucapan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal 'lebaran kuda' saat konferensi pers, beberapa waktu lalu. Ahok menyebut 'Lebaran Kuda' tidak diproses hukum, padahal terindikasi menghina agama.
Waketum Gerindra Arief Poyuono mengatakan, ucapan SBY soal lebaran kuda tidak termasuk penistaan agama. Alasannya, kata lebaran bukan kosakata asli Bahasa Arab atau Alquran. Menurutnya lebaran adalah istilah untuk hari raya Idul Fitri yang biasa digunakan etnis Betawi.
"Nah lebaran itu artinya sebenarnya adalah hati yang lebar setelah berpuasa Ramadan dan merayakan Hari kemenangan yang Fitri. Nah kata lebaran itu lebih lebar, lebih sering digunakan etnik Betawi, di mana hati harus lebih lebar menerima maaf," kata Arief melalui pesan singkat, Kamis (17/11).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kapan Ahok menikahi Puput? Pada tanggal 25 Januari 2019 yang lalu, eks Gubernur DKI Jakarta menikah pada usia 52 tahun, sementara pada saat itu Puput masih berusia 22 tahun.
-
Kenapa Jokowi menyindir Gubernur Lampung? Jokowi sempat menyindir Gubernur Lampung. Kepada awak media, ia mengatakan jalanan yang baru saja ia lewati mulus dan halus. "Jalannya mulus, halus. Bahkan Pak Zul (Mendag Zulkifli Hasan) sampai tertidur. Semua yang di mobil tertidur saking mulusnya," sindir Jokowi.
-
Kenapa Presiden Soeharto mengeluarkan pernyataan kontroversial di Pekanbaru? Pidato Kontroversi Sebuah pernyataan yang disampaikan Presiden Soeharto di Pekanbaru, Riau itu bukanlah pernyataan satu-satunya. Namun, Ia kembali mengulang pernyataan tersebut pada saat peringatan Hari Jadi Kopassus.Lantas, pernyataan tersebut membuat banyak pihak yang merasa kecewa dan mengundang kritik serta cemooh dari kaum intelektual maupun tokoh militer saat itu.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
Dia menilai bahasa 'lebaran kuda' telah menjadi bahasa pengandaian baik sehari-hari atau dalam dunia politik. Sehingga berbeda konteks ucapan Ahok yang jelas mengandung unsur penistaan karena menyangkut pencalonannya di Pilgub DKI.
"Jadi lebaran Kuda yang dilontarkan SBY itu bukan lah penistaan tetapi sudah menjadi sebuah bahasa pengandaian dalam bahasa politik maupun bahasa keseharian dalam masyarakat, beda dengan Ahok yang punya niat agar umat Islam mau memilih dia saat Pilkada dengan menista ayat-ayat suci Alquran," jelasnya.
"Jadi lebaran kuda itu bukan penistaan agama karena orang di Jakarta saja sering menyebut Hari raya Imlek disebut lebaran China. Suruh belajar tata bahasa dulu yang benar Ahok itu," tambah Arief.
Sementara Ahok dipandangnya telah terbukti melakukan penistaan agama dengan menyandang status tersangka. Dia meminta Ahok legowo dan berani menerima konsekuensi atas ucapannya ketimbang menyindir orang lain.
"Nah kalau Ahok kan sudah terbukti disangkakan telah melakukan penistaan agama Islam, jadi sudahlah Ahok tidak perlu cengeng dan harus berani menghadapi konsekuensinya dari ucapannya yang diduga melakukan penistaan," tuturnya.
Arief meminta SBY dan kader Demokrat untuk tetap tenang dan tidak menanggapi sindiran Ahok. Tudingan Ahok kepada SBY, lanjut dia, hanya sebagai ekspresi kekecewaan atas penetapan status tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri.
"Saya minta juga SBY untuk cooling down dan kader-kadernya untuk stop berpolemik dan bantah membantah terkait pernyataan Ahok Dan tidak perlu ditanggapi lah. Ahok kan cuma lagi kecewa saja karena dia tidak menduga kalau dia akhirnya dijadikan tersangka dan dicekal," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaPrabowo menyayangkan Rocky Gerung yang seorang akademisi berkata kasar tersebut.
Baca SelengkapnyaDia melihat, tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan Suswono terkait ucapan tersebut.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca SelengkapnyaYandri menilai upaya pelaporan terhadap Rocky berlebihan. Meski dia mengakui hal tersebut wajar sebagai sebuah respons kontra.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaYasonna menilai tak boleh membiarkan ada orang yang menghina Presiden dengan alasan kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaPengamat politik Rocky Gerung membantah menghina Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaNamun Rocky enggan menyampaikan permintaan maaf, terkait ucapannya tersebut.
Baca Selengkapnya"Pernyataan Pak Jokowi itu, memang blunder. Menurut kita kepala negara tidak seharusnya menyatakan seperti itu," kata Ketua TKD AMIN, Rahmat
Baca Selengkapnya