Politisi PDIP Effendi Simbolon: Lebih baik Jokowi turun takhta!
Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR Effendi MS Simbolon menyatakan Joko Widodo lebih baik melepaskan jabatannya sebagai presiden lantaran tak bisa menyelesaikan krisis ekonomi Indonesia. Hal itu makin diperburuk dengan membanjirnya tenaga kerja China yang akan bekerja di perusahaan tanah air.
"Lebih baik Jokowi turun takhta karena tidak bisa menyelesaikan masalah ekonomi. Presiden seharusnya mampu menyelesaikannya bukan menterinya," kata Effendi di gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (1/8).
Bagi politikus PDI Perjuangan ini keberadaan pekerja asing asal China justru merugikan warga Indonesia. Sebab, banyak lapangan pekerjaan yang diperuntukkan warga Indonesia makin sempit di tengah krisis ekonomi yang melanda.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Apa yang bisa dilakukan Jokowi untuk kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa tugas Plt Presiden? 'Menugaskan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas sehari-hari Presiden sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan selama Presiden melaksanakan kunjungan kerja dan/atau kenegaraan ke Australia, pada 4 sampai 6 Maret 2024 sampai dengan tanggal tiba kembali di Tanah Air,' bunyi putusan Keppres tersebut.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
"Adanya pekerja China di Indonesia justru menghina para pekerja tanah air. Apa yang mau diselesaikan yang ada hanya bikin amburadul,"ujarnya.
Effendi menilai berbagai upaya pemerintahan Jokowi dalam menuntaskan problem ekonomi belum berdampak langsung secara nyata.
"Mau Jokowi memberikan sembako dan bantuan kepada rakyat justru malu-maluin presiden karena kurang kerjaan. Kita langsung saja, kalau presiden mampu, ayo. Dia harusnya turun takhta dengan kesatria,"katanya.
Dia pun juga mengkritik kebijakan perombakan kabinet (reshuffle) yang belum menyelesaikan persoalan bangsa secara keseluruhan. Keberadaan tokoh pemerintah yang kini menjadi sorotan publik juga dianggap percuma.
"Mau muncul tokoh Rizal Ramli Darmin Nasution, Menko yang lain. Bahkan tokoh yang dikenal di kalangan publik seperti Jokowi dan Ahok sekalipun tak akan menyelesaikan persoalan. Sekarang saja belum kelihatan out put nya," ujarnya.
Atas hal itu, Effendi kembali berharap Jokowi turun takhta sebagai pimpinan negara. Kemudian mengadakan pemilu ke depan untuk mencari pemimpin negara yang mampu menyelesaikan problem bangsa.
"Lebih baik persiapkan pemilu lagi nanti 6 bulan ke depan memilih pemimpin yang baru dan mampu mengatasi persoalan," pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Timnas AMIN prihatin dengan sikap dan pernyataan Presiden Jokowi tersebut.
Baca SelengkapnyaEffendi pun berharap agar di Kabinet Prabowo Subianto dilakukan fit and proper test untuk memilih para menterinya.
Baca SelengkapnyaLuhut memilliki sejumlah kriteria sosok presiden idaman.
Baca Selengkapnya"Saya pikir sudah tepat apa yang disampaikan pak Kapolri, tidak ada yang salah,"kata Habiburokhman
Baca SelengkapnyaJokowi harus mempertegas aturan agar tak terjadi penyalagunaan kekuasaan bagi peserta Pilpres.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Kapolri mengatakan kriteria pemimpin selanjutnya harus mampu meneruskan estafet kepemimpinan Jokowi
Baca SelengkapnyaMahfud disebut akan menjalankan tanggung jawabnya sesuai aturan.
Baca SelengkapnyaSebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaSaat ini rakyat Indonesia butuh pemimpin yang mampu melakukan perubahan dan perbaikan.
Baca SelengkapnyaAri menegaskan Presiden Jokowi saat ini tengah fokus menyelesaikan pekerjaannya.
Baca SelengkapnyaWacana reshuffle kabinet muncul usai Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Jokowi menekankan pada sejumlah aspek.
Baca Selengkapnya