Poltracking: Ahok dan Risma sama-sama disukai warga Jakarta
Merdeka.com - Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terhadap elektabilitas sejumlah nama yang disebut-sebut akan maju sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta di Pilkada tahun 2017. Dalam survei tersebut nama calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memiliki elektabilitas tertinggi di atas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, disusul kemudian bakal cagub dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno dan mantan Mendikbud Anies Baswedan.
"Terkait elektabilitas, mayoritas publik memilih Ahok 40,77 persen, disusul Risma 13,85 persen, Sandiaga Uno 9,23 persen dan Anies Baswedan 8,92 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Kamis (15/9).
Meski elektabilitas Ahok unggul jauh dari Risma, Survei Poltracking menemukan bahwa tingkat akseptabilitas atau tingkat kesukaan publik, Ahok dan Risma dalam posisi yang sama. Keduanya memperoleh angka yang sama dalam tingkat kesukaan publik, disusul kemudian Ustaz Yusuf Mansur dan Anies Baswedan.
-
Siapa yang mendukung Anies-Cak Imin? Megawati mendukung Ganjar-Mahfud, SBY mendukung Prabowo-Gibran dan JK berada di belakang Anies-Cak Imin.
-
Kenapa Anies memilih Yusuf Martak? Selain Yusuf Martak, Wakil Kapten Timnas Pemenangan AMIN lainnya adalah Kiai Haji Nasirul Mahasin atau Gus Mahasin pengasuh Ponpes Tahfidzul Quran, Narukan, Rembang.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Kenapa PKS usung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta? 'Selanjutnya, rencana pertemuan dengan PKB juga sudah dirancang dan akan dilaksanakan. Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar,' pungkasnya.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Kenapa Kaesang-Ahmad Luthfi unggul di Pilgub Jateng? Sebab, elektabilitas baik Ahmad Luthfi maupun Kaesang secara pribadi sudah unggul dibanding nama lain.
"Ahok 64 persen, juga Tri Rismaharini 64 persen, Yusuf Mansur 63 persen dan Anies Baswedan 53 persen. Ini merupakan nama-nama yang disukai publik," katanya.
Sementara, untuk tingkat popularitas, Ahok juga menjadi calon Gubernur paling populer, peringkat kedua justru ditempati oleh Yusuf Mansur dan disusul oleh Risma di peringkat ketiga.
"Ahok 92.56 persen, Yusuf Mansur 79.49 persen, Risma 72.82 persen dan Anies Baswedan 71.79 persen," kata Hanta.
Poltracking Indonesia melakukan survei ini terhadap warga Jakarta pada tanggal 6-9 September 2016 dengan menggunakan metode multi-stage random samping. Jumlah responden 400 orang dengan margin of error sebesar kurang lebih 4,95 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini bertujuan ingin melihat persepsi dan prilaku masyarakat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Litbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI menunjukkan tingkat popularitas tertinggi di Sumatera Utara ditempati oleh mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaElektabilitas tiga nama besar di Pilkada Jakarta saling berkejaran
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaPilkada Jakarta bakal digelar November 2024. Tiga calon kuat digadang memiliki potensi menang jika maju sebagai cagub.
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia merilis nama-nama yang paling tinggi elektabilitasnya di Pilgub Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya