PPP minta kubu Prabowo buktikan tuduhan ada 25 juta pemilih ganda
Merdeka.com - Kubu bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno menentang penetapan data pemilih sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pilpres 2019 yang akan dilakukan Rabu 5 September nanti. Sebab dari data yang mereka miliki, ada 25 juta pemilih ganda dari 137 juta data pemilih sementara.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menantang kubu Prabowo-Sandiaga membuktikan tuduhan tersebut. Dia pun meminta data sampel yang dimiliki kubu Prabowo.
"Saya ingin menanggapi kalau memang itu (ada), berikan buktinya, jadi jangan berstatemen berbasis katanya-katanya, berikan saja buktinya mana 25 juta yang berganda itu minimal dengan random sampling, gitu dong," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senyan, Jakarta, Selasa (4/9).
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2024? Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam menyebut Prabowo Subianto sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju pada Pilpres 2024.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa saja yang mendukung Prabowo? Prabowo mengungkapkan, dirinya dan Gibran didukung sederet tokoh nasional. Mulai dari mantan Kapolri hingga Habib Luthfi.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin ini menghormati jika kubu Prabowo menolak data tersebut. Tetapi dia menegaskan, semua penolakan itu harus juga didasari bukti dan fakta yang kuat.
"Menolak itu hak, jadi itu tetap harus dihormati, tetapi dalam menggunakan hak itu harus berdasarkan fakta dan bukti, kan itu, tidak berbasis temuan," ungkapnya.
"Kalau ternyata masalahnya dan ada temuan tapi ternyata enggak 25 juta ya mari kita lihat, perlu dikoreksi apa benar 25 juta," ucapnya.
Sebelumnya, kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menolak rencana KPU menetapkan daftar pemilih sementara (DPS) pada pleno yang akan dilakukan Rabu (5/9). Sebab, pihaknya menemukan masih ada 25 juta data pemilih ganda dari 137 juta data pemilih sementara (DPS) yang mereka terima.
"Kami konfirmasi lagi ke KPU dari data itu, dari 137 jutaan pemilih dalam DPS terdapat 25 jutaan pemilih ganda," kata Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (2/9).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keadaan politik berkembang dinamis usai KPU mengumumkan hasil Pilpres.
Baca SelengkapnyaAdapun jumlah suara sah sendiri sebanyak 164.227.475, dan jumlah suara tidak sah sebanyak 4.198.536.
Baca SelengkapnyaTim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Gibran blak-blakan potensi kecurangan besar pemungutan suara di Malaysia.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: 68,6 Persen Publik Tak Setuju Pilpres 2024 Diulang Tanpa Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaPasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tiba di Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo mempertanyakan kelayakan gugatan dari Timnas AMIN ke Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaPasangan Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka segera mendaftar ke KPU sebagai capres dan cawapres, Rabu, 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaHasil quick count di sejumlah lembaga survei, suara Prabowo-Gibran sementara unggul.
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Populi Center mengeluarkan hasil survei terbarunya soal Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaMuhaimin enggan menanggapi hasil survei yang mengunggulkan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaDukungan mereka kepada Prabowo-Gibran dilandaskan pada keinginan luhur untuk kemajuan NKRI.
Baca SelengkapnyaKPU mengaku tidak mengetahui berapa jumlah masyarakat yang hadir waktu pencoblosan Pemilu.
Baca Selengkapnya