PPP nilai tawaran cawapres untuk Prabowo bukan karena Jokowi takut kalah
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani ikut angkat bicara soal tawaran agar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi capres Joko Widodo. Menurut PPP, tawaran itu bukan karena koalisi pendukung Joko Widodo takut kalah di Pemilu Serentak 2019. Tawaran itu disampaikan agar kontestasi Pemilu lebih kondusif.
"Saya kira enggak ada lah. Kalau soal mengajak Pak Prabowo perspektifnya bukan karena khawatir Pak Jokowi akan kalah, murni karena agar pilpres lebih dingin saja," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4).
Arsul menampik keterangan kubu Gerindra yang menyebut tak ada utusan Prabowo menemui Jokowi menanyakan tawaran cawapres. Menurutnya, Jokowi dan Prabowo terus berkomunikasi sejak November 2017 hingga Maret 2018.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Kenapa Prabowo mendukung program Jokowi? 'Saya bekerja, saya lihat dari dekat, saya lihat strategi dan program-program beliau ternyata sama dengan pemikiran-pemikiran saya. Karena itu saya komitmen, saya siap melanjutkan semua program dan strategi beliau,'
-
Kenapa Prabowo akan minta pendapat Jokowi? 'Pak Prabowo kan mengatakan Pak Jokowi itu mentor beliau, di acara-acara internal Pak Prabowo berulang kali menyampaikan kepada kami bahwa beliau belajar banyak dari Pak Jokowi. Beliau kan sebagai tentara kan belajar kepemimpinan dari muda, tapi melihat sosok yang begitu luar biasa ya itu adalah Pak Jokowi,' tambahnya.
-
Kenapa relawan Jokowi dukung Prabowo? “Kalo Jokowi mendukung Prabowo seandainya betul-betul mendukung Prabowo ya tentu akan diikuti oleh relawan-relawannya,“ Ujang Komarudin mengungkapkan, saat ini pun sudah ada beberapa relawan Jokowi yang pindah haluan untuk mendukung menteri pertahanan itu.
"Komunikasi kan tidak harus bertemu, bisa juga pembicaraan lewat telepon. Atau mungkin bertemu tetapi kan tidak ada yang tahu," tegasnya.
Arsul mengungkapkan, ada tokoh masyarakat yang berperan menjadi penghubung antara kubu Jokowi dan Prabowo. Namun, dia menutup rapat-rapat tokoh yang menjadi penghubung kedua kubu tersebut.
"Dari kedua belah pihak yang kita ketahui. Kan disampingnya komunikasi langsung, kan ada tokoh saya sebut saja tokoh masyarakat, tokoh bangsa yang juga menjadi komunikator kedua belah pihak. Jangan disebutkan namanya nanti menimbulkan persoalan baru," tandas Arsul.
Sebelumnya, Ketum PPP M Rommahurmuziy menyebut Jokowi sempat menawarkan Prabowo sebagai cawapres Pilpres 2019 mendatang. Jokowi menanyakan perihal rencana itu kepada Romi. Saat itu, Rommy sapaan akrabnya, langsung mengatakan setuju.
Padahal, semua pimpinan partai pendukung Jokowi tak ada yang setuju dengan rencana menggaet Prabowo sebagai cawapres.
"Saya langsung bilang setuju," tegas Rommy.
Menurut Rommy, Prabowo sendiri merasa terhormat karena mendapatkan tawaran dari Jokowi untuk menjadi cawapres. Bisa dikatakan, lanjut Romi, Prabowo merespons positif tawaran Jokowi itu.
Alasan Joko Widodo ingin menggandeng Ketua Umum Partai Gerindra sebagai calon wakil presiden adalah untuk menjaga keutuhan NKRI.
Kemudian, Rommy juga buka-bukaan soal adanya utusan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menemui Joko Widodo pada Selasa (27/3). Utusan Prabowo itu menanyakan kemungkinan Prabowo menjadi calon wakil presiden dari Joko Widodo.
"Pak Jokowi kemudian menyampaikan hari Selasa kemarin, Pak Prabowo masih mengirimkan utusan untuk menanyakan kemungkinan menjadi wapres," ungkapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar dan PAN sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaPrabowo berharap kontestasi Pemilu 2024 ini dijalani dengan fair dan terpenting setiap calon mengedepankan rasa cinta Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKoalisi gemuk ini diyakini akan mempersulit konfigurasi cawapres untuk dipasangkan dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaPKB dan PDIP sudah punya pengalaman berkoalisi sejak bertahun-tahun. Sedangkan PKB bersama Gerindra merupakan barang yang baru.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku diyakinkan oleh anak-anak muda Partai Gerindra untuk menerima tawaran bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPKB menyebut, jika cawapres menjadi faktor penentu pendongkrak elektabilitas capres.
Baca SelengkapnyaJokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaKomunikasi nanti bakal dilakukan kepada para ketua umum partai politik pengusung 01 dan 03.
Baca Selengkapnya