Prabowo Sebut Elite Pemerintah Cuma Pikirkan Kekayaan Pribadi dan Keluarganya
Merdeka.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku jika dirinya lebih senang mendengar keluhan dari masyarakat langsung. Hal itu dia katakan untuk menyindir elite pemerintah yang tak memberikan kebijakan dan solusi untuk mengentaskan kemiskinan.
"Saya jarang berbicara dengan elite, karena itu saya memilih turun ke kabupaten-kabupaten, karena lebih baik saya berbicara kepada kalian, lebih baik saya memberi buku kepada kalian," kata Prabowo dalam acara 'Sambung Rasa Menyapa Warga Kota Tasikmalaya', Sabtu (9/3).
Prabowo menerangkan, elite yang ia maksud adalah para pemangku kepentingan yang duduk di pemerintahan. Menurutnya, para elite saat ini banyak tak peduli terhadap masa depan bangsa.
-
Siapa kakek Prabowo Subianto? Ia adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46 dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
-
Siapa keponakan Prabowo Subianto? Perlu diketahui, Thomas Djiwandono alias Tommy merupakan keponakan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Siapa kakek Prabowo dari garis keturunan ayahnya? Dikutip dari Liputan6.com, kakek Prabowo, Margono Djojohadikusumo merupakan pendiri Bank Negara Indonesia (BNI). Saat wafat, ia dimakamkan di tanah leluhurnya, Dawuhan, Banyumas.
-
Siapa yang Prabowo beri pembekalan? Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto menghadiri pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri pada Jumat, 12 Juli 2024.
"Mereka selalu memikirkan hanya kekayaan sendiri, dari keluarganya saja dan mereka tidak pernah memikirkan kalian semua," tegas Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengingatkan, kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang tak baik. Selain utang yang kian bertambah, perekonomian masyarakat juga semakin sulit. Untuk itu, melalui buku berjudul Paradoks Indonesia, Prabowo ingin mengingatkan semua anak bangsa bahwa masa depan Indonesia harus diselamatkan karena kekayaan negara banyak mengalir ke luar negeri.
"Saya ingin menyadarkan dan menggugah elite bangsa ini, para orang-orang pintar, para profesor, para guru besar, para politisi, para wartawan saya meyakinkan mereka suatu perkembangan bangsa yang perkembangannya sendiri membuat rakyat kita tidak akan sejahtera. Sistem perekonomian kita sekarang itu salah arah," ungkap Prabowo.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahlil Lahadalia menyebut sosok Prabowo sudah kaya raya. Sehingga ketika menjabat tidak lagi memikirkan harta.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengingatkan, bila sudah berbicara bangsa, harus mengutamakan kepentingan nasional yang vital.
Baca SelengkapnyaPrabowo Gibran ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih sejak ditetapkan pada hari Rabu, 24 April 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah anggota DPR dari PDIP seketika berdiri dan memberikan tepuk tangan atau standing ovation saat Prabowo menyinggung pihak bekerja untuk kerabat.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Prabowo menyinggung masih maraknya korupsi hingga kolusi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan untuk tidak menjadi sosok yang egois.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, setiap pemimpin harus bekerja untuk rakyat. Bukan bekerja untuk kepentingan pribadi atau kerabat.
Baca SelengkapnyaHal itu setelah anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dipinang menjadi bakal Cawapres oleh Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai tak ada yang salah bila pemerintah memberi izin tambah ke Ormas yang berjasa bagi bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaBahlil Lahadalia menyebut jagoannya sudah kaya sehingga jika menjabat fokus memikirkan rakyat
Baca SelengkapnyaJokowi mempersilakan masyarakat untuk menilai terhadapnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi politisi yang kerap mengumbar janji-janji manis tiap pemilu.
Baca Selengkapnya