Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PSI Sebut KAMI Kebelet Kekuasaan

PSI Sebut KAMI Kebelet Kekuasaan Zulkifli Hasan dan Gatot Nurmantyo. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - PSI berharap Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) memang berangkat dari kehendak menyelamatkan Indonesia. Bukan kamuflase dari upaya merebut kekuasaan.

Untuk diketahui, sejumlah tokoh mendeklarasikan KAMI di Tugu Proklamasi pada Selasa 18 Agustus 2020. Beberapa tokoh tersebut seperti Gatot Nurmantyo, Refly Harun, Rocky Gerung, Ichsanuddin Noorsy, Lieus Sungkharisma, Said Didu, Adhie Massardi, MS Kaban, Chusnul Mariyah Nurhayati Assegaf dan Syahganda Nainggolan.

"Jika sebenarnya bertujuan merebut kekuasaan, alangkah lebih baik jika bersabar sebentar, tunggu sampai 2024, bertarung di Pemilu. Tidak lama lagi. Sekarang KAMI seperti kebelet kekuasaan begitu," kata Juru Bicara DPP PSI, Nanang Priyo Utomo, Selasa (18/8).

Orang lain juga bertanya?

Nanang menegaskan, kritik itu wajar bahkan penting dalam demokrasi. Tapi rakyat sudah cerdas, dapat membedakan mana kritik yang ikhlas dan kritik kebencian serta penuh ambisi kekuasaan.

Di luar urusan motif, dia menyatakan, di tengah pandemi ini, prioritas yang harus dikerjakan adalah turun dan membantu rakyat.

"Di luar sana, banyak siswa yang belum bisa menjalani sekolah dari rumah karena tak punya gawai atau tak bisa membeli kuota. Juga banyak saudara kita yang di-PHK dan tidak memiliki pendapatan. Mereka harus segera dibantu," tutup Nanang.

Sebelumnya, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mendeklarasikan diri di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (18/8). Acara dibuka dengan menyanyikan Indonesia Raya, pembacaan UUD 1945 dan dilanjutkan pembacaan jati diri KAMI yang dibacakan mantan politikus PPP sekaligus Ketua Komite KAMI, Ahmad Yani.

Tokoh yang terlihat bergabung dalam acara itu ialah Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Refly Harun, Rocky Gerung, Ichsanuddin Noorsy, Lieus Sungkharisma, Said Didu, Adhie Massardi, MS Kaban, Chusnul Mariyah Nurhayati Assegaf dan Syahganda Nainggolan.

Kemudian tokoh yang juga disebut hadir adalah Amien Rais, Titiek Soeharto, Meutia Hatta dan Rizal Ramli.

Hingga kini acara masih berlangsung dan diisi oleh sambutan Deklarator KAMI Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo dan akan disusul membacakan poin deklarasi. (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
NasDem Kritik Pedas Rocky Gerung Dipolisikan: Demokrasi Tak Sehat Menjurus Otoriter
NasDem Kritik Pedas Rocky Gerung Dipolisikan: Demokrasi Tak Sehat Menjurus Otoriter

Taufik mendorong hukum jangan digunakan untuk menutup ruang demokrasi. Harus dibiasakan dalam negara demokrasi dengan kritik bahkan kecaman.

Baca Selengkapnya
Anies: Pemerintah Kalau Buat Kebijakan Harus Gunakan Akal Sehat
Anies: Pemerintah Kalau Buat Kebijakan Harus Gunakan Akal Sehat

Selain itu, kebijakan juga harus sesuai data dan fakta.

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Sivitas Akademika Kritik Pemerintah, Puan: Biarkan Rakyat Memilih Pemimpin, Tanpa Intimidasi
Ramai-Ramai Sivitas Akademika Kritik Pemerintah, Puan: Biarkan Rakyat Memilih Pemimpin, Tanpa Intimidasi

Puan juga mempersilakan masyarakat memberikan penilaian dan menyuarakan aspirasi sesuai yang nuraninya.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Kesal Banyak Kritik Jelek Pemerintah, Ini Respons Anies Baswedan
Menko Luhut Kesal Banyak Kritik Jelek Pemerintah, Ini Respons Anies Baswedan

Anies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh: Kita Berada di Ujung Tanduk Kerusakan yang Paling Mencemaskan
Surya Paloh: Kita Berada di Ujung Tanduk Kerusakan yang Paling Mencemaskan

Surya Paloh berharap para pemimpin nasional tidak kehilangan kontrol.

Baca Selengkapnya
Jokowi Anggap Kritik Media Jamu Sehat dan Energi Bagi Pemerintah: Ada Yang Halus, Pedas, dan Offside
Jokowi Anggap Kritik Media Jamu Sehat dan Energi Bagi Pemerintah: Ada Yang Halus, Pedas, dan Offside

Jokowi menyampaikan terima kasih kepada insan Pers yang selama ini memberi masukan dan mengkritik pemerintah.

Baca Selengkapnya
Reaksi PKS soal Prabowo Minta Oposisi Tak Boleh Ganggu Pemerintahan
Reaksi PKS soal Prabowo Minta Oposisi Tak Boleh Ganggu Pemerintahan

PKS menegaskan penting adanya pihak yang mengontrol pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Megawati Singgung Orang yang Ingin Terus Rasakan Kenikmatan Istana: Sudah Berhenti dah
Megawati Singgung Orang yang Ingin Terus Rasakan Kenikmatan Istana: Sudah Berhenti dah

Megawati menegaskan bahwa kekuasaan tidaklah abadi.

Baca Selengkapnya
Selain Sentil Penguasa, Ini Pidato Megawati Singgung Korupsi Berjemaah hingga Kepungan Politik
Selain Sentil Penguasa, Ini Pidato Megawati Singgung Korupsi Berjemaah hingga Kepungan Politik

Ketum PDIP Megawati bebrapi-api saat pidato menyinggung soal penguasa saat ini.

Baca Selengkapnya
Debat Capres, Anies: Pak Prabowo Tak Tahan jadi Oposisi
Debat Capres, Anies: Pak Prabowo Tak Tahan jadi Oposisi

Anies menanggapi kembali pernyataan Prabowo yang sebelumnya mengungkit soal Pilgub 2017.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Rakyat Protes karena Presiden Tidak Netral
Cak Imin: Rakyat Protes karena Presiden Tidak Netral

Cak Imin: Rakyat Protes karena Presiden Tidak Netral

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Guru Besar dan Sivitas Akademika Kritik Pemerintah, Sandiaga: Masukan Positif, Sikapi dengan Bijak
Ramai-Ramai Guru Besar dan Sivitas Akademika Kritik Pemerintah, Sandiaga: Masukan Positif, Sikapi dengan Bijak

Sandiaga menilai apa yang disampaikan sivitas akademika merupakan realita demokrasi yang harus dihormati.

Baca Selengkapnya