Reaksi Kubu Jokowi Setelah Tim Prabowo Buka-bukaan Biaya Pilgub DKI
Merdeka.com - Debat pertama beberapa waktu lalu, Capres Jokowi mengklaim tidak mengeluarkan uang saat Pilgub DKI 2012 silam. Pernyataan Jokowi ini langsung dibantah kubu Prabowo Subianto karena telah membohongi publik. Hashim Djojohadikusumo adik dari Prabowo mengatakan dirinya yang telah membiayai Jokowi saat Pilgub.
"Uangnya dari saya itu kenyataan itu. Saya kira ya maaf ya tidak benar itu. Maka saya heran waktu di debat kok enggak pakai uang, maaf ya ini tidak logis," kata Hashim.
Dinilai berbohong, kubu Jokowi tak terima dan langsung memberikan pembelaan. Berikut ini komentar kubu Jokowi setelah kubu Prabowo Subianto blak-blakan soal biaya Pilgub DKI:
-
Bagaimana Prabowo membantah tuduhan korupsi? 'Tidak ada penalti apapun kepada pemerintah RI akibat pembatalan itu,' jelasnya.Guru besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia itu menambahkan, pemerintah Qatar memang menginginkan Indonesia membeli pesawat bekas tersebut secara tunai, namun pemerintah Indonesia ingin membelinya dengan cara kredit. 'Sebab itu, kita menggunakan agen perusahaan dari Republik Czech. Namun karena keterbatasan anggaran kita, pembelin dengan cara utang itupun akhirnya tidak jadi dilaksanakan,' tegas Yusril.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa yang membantah berita tentang Prabowo? Hal ini pun ditanggapi oleh Ketua Tim Pembela Prabowo Gibran, Yusril Ihza Mahendra yang membantah seluruh isi terkait laporan tersebut.
-
Apa yang diklaim Prabowo selama kampanye? Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto mengaku banyak mendapat nyinyiran dan ledekan bahwa hanya bisa menjual program-program Presiden Joko Widodo saat kampanye Pilpres 2024.
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Bagaimana PDIP menjelaskan tentang tidak diundangnya Jokowi? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5). Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput.'Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput,' tuturnya.
Biaya Pilgub DKI Gotong Royong
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi dengan santai pernyataan Hashim Djojohadikusumo yang membiayai Jokowi saat maju Pilgub DKI 2012 lalu. Hasto mengatakan biaya Pilgub DKI dilakukan secara gotong royong antara partai pengusung yakni Partai Gerindra dan PDIP.
"Kami juga bergotong royong, dana saksi saat itu kami juga gotong royong," kata Hasto yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf.
PDIP: Kami Juga Keluar Dana
DPP PDIP Hendrawan Supratikno tidak setuju jika Jokowi diibaratkan dengan kacang lupa kulitnya. Karena saat debat pertama lalu, Jokowi mengatakan tidak mengeluarkan uang saat Pilgub DKI 2012.
"Bukan kacang lupa kulit, pernyataan Jokowi dalam debat tersebut menunjukkan Prabowo bukan jenderal kardus yang suka bikin rekomendasi atas pertimbangan besaran upeti," kata Hendrawan.
Hendrawan juga mengatakan jika PDIP juga mengeluarkan uang untuk kampanye Jokowi-Ahok saat itu. Biaya tersebut ditanggung secara gotong-royong. "Kami juga keluar dana. There is no free lunch," ujar Hendrawan.
Gerindra dan PDIP Berbagi Peran
Politisi PDIP, Eva Sundari tidak menampik jika Hashim Djojohadikusumo, adik dari Prabowo membiayai Jokowi-Ahok saat Pilgub DKI. Namun, Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin ini mengatakan jika Gerindra dan PDIP berbagi peran untuk memenangkan Jokowi-Ahok 2012 lalu.
"Kalau kita lihat biaya besar Gerindra untuk kampanye itu about Pak Prabowo Subianto dan Pak Jokowi dan Ahok itu cuma figuran. Jadi kalau sekarang dia ngomong bermiliar-miliar serangan udara, serangan darat ya seluruh PDIP," jelas Eva.
PDIP juga turut membiayai Pilgub DKI tersebut. "PDIP pun bantingan (urunan). Pembiayaannya itu gotong-royong," ujar Eva.
Jokowi Tak Bohong
Ketua DPP PDI PAndreas Hugo Pereira menegaskan, biaya politik untuk menghadapi Pilgub DKI 2012 dilakukan dengan gotong royong. Saat itu, PDIP bersama Gerindra berkoalisi mengusung pasangan Jokowi-Ahok.
"Jokowi tidak bohong. Memang kenyataannya seperti itu. Kami gotong royong untuk Jokowi yang representasi PDIP Perjuangan. Sementara representasi Gerindra kan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)," kata Andreas.
Andreas menegaskan, bukan hanya Hashim seorang yang mengeluarkan kocek besar untuk membiayai pemenangan Jokowi-Ahok. PDIP bersama kadernya juga urunan untuk menghadapi Pilkada yang saat itu melawan incumbent, Fauzi Bowo atau Foke.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi memastikan Prabowo-Gibran akan mengalokasikan anggaran riset menjadi 1,5 persen dari pendapat domestik bruto Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo diklaim bagi-bagi uang Rp25 juta ke pendukungnya, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaHashim membantah tuduhan memberikan uang kepada pihak yang mendukung Prabowo.
Baca Selengkapnya"Prabowo bisanya jualan Pak Jokowi saja. Loh aku timnya Jokowi kenapa engga?" kata Prabowo
Baca SelengkapnyaBenarkah Prabowo menolak Kaesang maju di Pilgub Jakarta? Begini penelusurannya
Baca SelengkapnyaCapres Prabowo Subianto tidak berani mengklaim didukung langsung Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaJokowi dikabarkan memberikan tim khusus untuk mengkaji kepengurusan PDIP.
Baca SelengkapnyaBahlil mencontohkan ketika Jokowi dituduh memberikan bansos untuk mengarahkan masyarakat memilih salah satu capres.
Baca SelengkapnyaRieke mengaku tidak khawatir kunjungan Jokowi akan menggerus suara PDIP di Jateng.
Baca SelengkapnyaSudah ada aturan yang mengatur terkait Presiden boleh berkampanye atau tidak.
Baca SelengkapnyaJokowi akhirnya merespons pernyataan PDIP bahwa dirinya bukan lagi kader partai berlambang banteng hitam moncong putih itu.
Baca SelengkapnyaBudi Arie enggan menyebutkan partai politik (parpol) mana yang akan dipilih Jokowi sebagai tempat berlabuhnya, setelah dinyatakan bukan kader PDIP.
Baca Selengkapnya