Revolusi mental dikritik PKS, PDIP kasih contoh Asian Games 2018
Merdeka.com - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menilai Joko Widodo belum berhasil menjalankan revolusi mental. Dasarnya, dalam visi misi Jokowi-Ma'ruf, ada poin revitalisasi revolusi mental. Frasa revitalisasi itu yang disoroti Hidayat.
Terkait hal itu, Politikus PDIP Nasyirul Falah Amru menyayangkan pernyataan Hidayat. Menurut Falah, Hidayat harusnya paham program Revolusi Mental bukan program instan dan harus didukung semua pihak.
Pria yang akrab disapa Gus Falah menjelaskan, Revolusi Mental berakar dari narasi cinta Tanah Air, agar bangsa Indonesia hadir sebagai bangsa pelopor, berprestasi dan memiliki budi pekerti yang baik. Turunan dari pada itu adalah mewujudkan peningkatan taraf peradaban bangsa.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana Jokowi menilai transisi kepemimpinan? Dia mencontohkan, untuk RAPBN 2025, Prabowo sudah melakukan pertemuan beberapa kali dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. 'Hampir setiap minggu, hampir setiap hari bertemu untuk mempersiapkan. Artinya apa? Transisi kepemimpinan ini akan berjalan dengan lancar, insyaallah mulus, sehingga setelah dilantik, Presiden dan seluruh Kabinet langsung bisa bekerja dengan cepat melaksanakan program-program yang ada, tanpa ada jeda,' ucap Jokowi.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Bagaimana PKS usul Jokowi tunjukkan sikap bijak? “Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren.“
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
"Revolusi mental adalah fundamen di dalam upaya memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Revolusi mental bukan program jangka pendek lima tahunan. Program itu memerlukan jiwa dan rasa yang memahami amanat penderitaan rakyat," kata Gus Falah, kepada wartawan, Kamis (27/9).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI itu menjelaskan, ukuran sukses program Revolusi Mental bukanlah soal rasa personal. Akan tetapi, kesuksesan program Revolusi Mental harus dilihat dari cakupan yang lebih luas.
Sebagai contoh, kata Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) ini, kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018 adalah salah satu bukti kesuksesan Revolusi Mental hingga banyak mendapat pujian dari dunia. Para atlet berlaga penuh semangat sebagai bangsa pemenang, masyarakat yang ramah pada kontingen negara lain, serta relawan yang bangga melayani.
"Revolusi Mental juga mengakar pada harkat dan martabat bangsa. Pak Jokowi menggelorakan itu. Pembukaan Asian Games yang penuh dengan tradisi kebudayaan itu adalah bagian Revolusi Mental," ujarnya.
Menurut Gus Falah, menjadi aneh jika Hidayat nampak tidak mendukung program Revolusi Mental. Padahal sebagai Wakil Ketua MPR RI, Hidayat seharusnya turut menyukseskan Revolusi Mental untuk Indonesia yang lebih baik.
"Dengan segala hormat untuk Hidayat Nur Wahid, bukalah mata hati dan pikiran, jika negara lain memuji bangsa kita, kenapa Anda tidak?" ucap Gus Falah.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengkritisi visi misi pasangan capres-cawapres petahana Joko Widodo dan Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Khususnya yakni revitalisasi revolusi mental. Dia menilai, penggunaan kata revitalisasi menandakan bahwa program revolusi mental belum berhasil.
"Waktu 2014 dulu sih enggak ngomong dua periode, sekarang baru dimunculkan dua periode. Jadi kalau itu dimunculkan kembali bahwa ada semacam pengakuan memang kemarin belum sepenuhnya sukses," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/9).
Menurut Hidayat, janji-janji Jokowi juga banyak yang tidak terealisasi. Salah satunya adalah janji revolusi mental.
"Salah satu bentuk tidak suksesnya adalah belum terpenuhi janji janji. Kan revolusi mental di antaranya pasti untuk menghadirkan bangsa Indonesia yang memenuhi janji," ungkapnya.
"Di antara janji-janji Pak Jokowi kan banyak yang belum terpenuhi dan Anda semua tahu yang tidak terpenuhi itu," ucapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo menanggapi sindiran Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh yang menyebut gagasan revolusi mentalnya hingga kini belum maksimal.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh menyayangkan bahwa gagasan revolusi mental Jokowi saat ini belum menjadi kenyataan pada hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi tampak malas menanggapi pertanyaan tentang NasDem yang diutarakan kepadanya
Baca SelengkapnyaHasto menyindir Surya Paloh ditinggal kadernya ketika memberikan pidato politik di Apel Siaga Perubahan.
Baca SelengkapnyaCak Imin menyebut telah mencoba untuk menelusuri akar permasalahan yang perlu diatasi atau di 'Slepet'.
Baca SelengkapnyaAnies dan Cak Imin kampanye di Jawa Tengah yang menjadi kandang banteng
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin kompak mengkritik dua jargon yang dipopulerkan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaHasto mengkritik pedas aksi RK itu karena tengah mempertontonkan mentalitas yang lemah.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy menyebut, generasi masa depan perlu memiliki kesadaran tentang koperasi. Sebagai bentuk pembelajaran karakter kewirausahaan.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai pernyataan Megawati ditujukan untuk internal PDIP.
Baca SelengkapnyaMegawati menilai fungsi MK kini tidak digunakan dengan baik karena intervensi kekuasaan.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan alasan tak mengundang, lantaran Presiden Jokowi tampak sibuk dan menyibukkan diri.
Baca Selengkapnya