Sandiaga Minta Jumlah Pendukung yang Datang di Debat Capres Dikurangi
Merdeka.com - Cawapres nomor urut 2, Sandiaga Salahuddin Uno mengkritisi pelaksanaan debat kedua Pilpres 2019. Menurut dia, keberadaan pendukung di lokasi acara cukup menggangu masyarakat yang ingin menyaksikan debat capres melalui saluran televisi.
"Saya melihat sendiri bahwa dengan dukungan begitu banyak, pendukung paslon 01 dan 02 di sana justru menganggu bagi kita yang menonton di luar, terutama di pedesaan. Selain karena sinyalnya juga kurang baik, banyak sekali interupsi dari moderator menyetop teriakan pendukung," ujar Sandiaga di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (18/2).
Sandiaga pun meminta Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said berkoordinasi dengan KPU untuk mengurangi jumlah pendukung yang hadir di lokasi debat dari kuota sebelumnya 100 orang per paslon menjadi 50 orang.
-
Apa tema debat cawapres? Adapun tema debat kedua yang akan disampaikan cawapres meliputi ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur dan perkotaan.
-
Siapa saja yang ikut debat capres? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Kapan debat cawapres berlangsung? Diketahui, Jumat (22/12) malam ini akan menjadi panggung untuk debat cawapres.
-
Tema debat capres pertama? 1. Tema debat pertama (Capres)Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga.
-
Dimana debat kedua Pilkada DKI berlangsung? Janji itu disampaikan dalam debat kedua Pilkada DKI yang mengangkat tema Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial di Beach Club Internasional, Ancol, Minggu (27/10).
-
Apa yang terjadi di debat Pilgub Sulut? Debat ketiga Pilgub Sulawesi Utara (Sulut) diwarnai kejadian menarik. Hal ini karena pasangan nomor dua, Elly Engelbert Lasut dan Hanny Jost Pajouw (E2L-HJP) justru mengajak warga dan pendukungnya untuk memilih pasangan nomor urut 3, Steven Kandouw dan Alfred Denny Tuejeh (SK-ADT).
"50 Saja cukup untuk membantu memberikan materi maupun dukungan dari keluarga dan sebagainya. 50 Cukup dan dibuat sesederhana mungkin, tidak perlu terlalu mewah karena kita harus menghemat uang negara juga," tuturnya.
Sandiaga mengatakan, debat seharusnya bisa memberikan pencerahan kepada jutaan masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia, bukan para pendukung di lokasi. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan referensi untuk menentukan pilihannya pada Pilpres 2019.
"Bukan untuk saling sorak menyorak dan sampai terdengar di pemirsa di rumah, bunyi priwitan, bunyi kayak tepukan balon, menurut saya itu kontra produktif," ucap Sandiaga.
Sandiaga nonton debat kedua capres bareng warga Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Minggu 17 Februari 2019. Selain menyaksikan sendiri, Sandiaga juga menerima keluhan masyarakat tentang keberadaan pendukung yang justru mengganggu jalannya debat.
Reporter: Nafiysul QodarSumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandiaga berharap debat kandidat bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengetahui kualitas capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaKPU mengakui sempat kecolongan lantaran banyak yang masuk ke lokasi debat kedua capres.
Baca SelengkapnyaMenganalisis Untung Rugi Format Debat Capres-Cawapres Diubah KPU
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) merespons protes Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terkait dua panelis debat capres dari Universitas Pertahanan.
Baca SelengkapnyaMenurut Khoirunnisa, keberadaan pendukung dengan jumlah yang banyak justru membuat suasana di lokasi debat menjadi riuh.
Baca SelengkapnyaHanggoro menilai, masyrakat tak dapat menilai secara objektif debat yang berlangsung.
Baca SelengkapnyaKPU akan membatasi jumlah pengawal pribadi (walpri) yang masuk pada saat acara tersebut berlangsung.
Baca SelengkapnyaDia menyebut debat menjadi wadah untuk masyarakat mengetahui bagaimana isi kepala dari calon pemimpinnya nanti.
Baca SelengkapnyaCak Imin protes soal dua panelis debat capres yang berasal dari Universitas Pertahanan.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara, Agus Arifin, terlihat disoraki oleh penonton yang hadir
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno mengomentari pencabutan spanduk dan poster pasangan bakal capres-cawapres, Ganjar-Mahfud, di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaPendukung Anies-Cak Imin yang menonton debat mencapai 48,9 persen, sementara Ganjar-Mahfud 48,4 persen. Pendukung Prabowo-Gibran yang menonton debat 39,1.
Baca Selengkapnya