Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

SBY pernah jadi korban, Demokrat dukung pasal penghinaan presiden

SBY pernah jadi korban, Demokrat dukung pasal penghinaan presiden Ruhut Sitompul diperiksa KPK. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku setuju jika pasal penghinaan terhadap presiden masuk dalam KUHP. Menurut dia, presiden merupakan simbol negara yang tidak boleh mengalami penghinaan dari siapapun.

"Kita harus jujur semua apapun yang namanya presiden simbol negara. Kita maunya kesadaran masyarakat kita seperti di luar negeri gak ada pasal itu. Tapi masyarakat kita menghinanya seperti itu, kebangetan," kata Ruhut saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (4/8).

Ruhut menegaskan, bahwa memang sebetulnya masyarakat kita cerdas. Dalam artian tahu mana bagian mengkritik dan mana yang bisa dikatakan menghina. Namun yang kebanyakan terjadi, masyarakat cenderung kelewat batas dalam menghina.

Dalam pembahasan RUU KUHP, pemerintah memasukkan pasal 263 ayat 1 dan diperluas lewat pasal 264 dalam RUU KUHP yang disodorkan pemerintah tentang penghinaan presiden. Padahal, pasal tersebut sudah dibatalkan Mahkamah Konstitusi (MK) pada tahun 2006 silam.

Ruhut mencontohkan, pelecehan terhadap Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ada beragam bentuk cemooh masyarakat yang di sampaikan dengan cara tidak wajar. Salah satunya yaitu menamai hewan tertentu dengan nama SBY.

"Pak SBY wajahnya ditaruh di pantat kebo itu menghina bukan mengkritik. Itu kebangetan kan. Nah jangan salahkan jika relawannya marah," tegasnya.

Ruhut juga menyayangkan lemahnya pembelaan hukum terkait korban cemooh. Pasalnya sejauh ini sulit sekali membawa seseorang yang mengkritik di luar batas ke meja hijau.

"Karena tak ada pasal itu, melapor ke Polisi pun tidak bisa karena tidak ada dasar hukumnya," pungkasnya.

Bagi Ruhut, konsep di luar negeri dengan kebiasan menyampaikan dengan terbuka tersebut belum siap disandang warga Indonesia. Sebab tingkat pendidikan di negeri ini masih kalah jauh.

Dia juga menyayangkan banyak sekali gambar meme yang beredar di sosial media yang bernada menghina. Menurutnya penyampaian pendapat melalui jalur itu kerap dilakukan dengan tidak betanggung jawab.

"Saya lihat meme-meme juga banyak yang menghina ngawur. Hakikat demokrasi di era reformasi memang mengkritik, tapi tak harus menghina terlalu kebangetan," keluhnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Nada Tinggi SBY Demokrat Kena Prank Musang Berbulu Domba!
VIDEO: Nada Tinggi SBY Demokrat Kena Prank Musang Berbulu Domba!

Salah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.

Baca Selengkapnya
Mimpi SBY Satu Kereta dengan Megawati dan Jokowi, Firasat Sebelum 'Tragedi Pengkhianatan'?
Mimpi SBY Satu Kereta dengan Megawati dan Jokowi, Firasat Sebelum 'Tragedi Pengkhianatan'?

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ekspresi Kekecewaan SBY Merasa Demokrat Dikhianati usai Anies Baswedan Pilih Cak Imin Dibanding AHY
FOTO: Ekspresi Kekecewaan SBY Merasa Demokrat Dikhianati usai Anies Baswedan Pilih Cak Imin Dibanding AHY

SBY menyinggung peribahasa musang berbulu domba ketika memberikan pernyataan terkait pengkhianatan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.

Baca Selengkapnya
SBY: Demokrat Kena 'Prank' Musang Berbulu Domba, Manis di Depan, jika Lemah Dicaplok
SBY: Demokrat Kena 'Prank' Musang Berbulu Domba, Manis di Depan, jika Lemah Dicaplok

Pesan yang kedua yakni, kader merasa bahwa Partai Demokrat diprank oleh musang berbulu domba. Dia pun mengaku tertegun dengan kalimat itu.

Baca Selengkapnya
SBY Salami dan Tepuk-tepuk Pipi Ryamizard Pensiunan Jenderal TNI Eks Menteri Pertahanan
SBY Salami dan Tepuk-tepuk Pipi Ryamizard Pensiunan Jenderal TNI Eks Menteri Pertahanan

Momen SBY sapa eks Menhan Ryamizard Ryacudu di acara halal bi halal abituren Akabri.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Detik-Detik SBY Marah Tunjuk Kader Demokrat Ngobrol: Lihat Sini Kamu, Jangan Bicara!
VIDEO: Detik-Detik SBY Marah Tunjuk Kader Demokrat Ngobrol: Lihat Sini Kamu, Jangan Bicara!

SBY meminta kader Demokrat itu tidak bicara dan mendengarkan arahan penting darinya.

Baca Selengkapnya
SBY Jengkel Lihat Manuver Surya Paloh dan Anies: Melebihi Batas Moral, It Is Really Ugly
SBY Jengkel Lihat Manuver Surya Paloh dan Anies: Melebihi Batas Moral, It Is Really Ugly

SBY mengatakan seluruh kader Demokrat wajib bersyukur dikhianati NasDem dan Anies.

Baca Selengkapnya
Aksi SBY Marah sampai Menegur Orang Tidur dan Ngobrol saat Pidato
Aksi SBY Marah sampai Menegur Orang Tidur dan Ngobrol saat Pidato

SBY marah melihat ada kadernya yang asyik ngobrol saat dia sedang memberikan arahan.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Soal Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi: Presiden Tidak Mau Mengadu
Mahfud MD Soal Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi: Presiden Tidak Mau Mengadu

Mahfud MD Soal Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi: Presiden Tidak Mau Mengadu

Baca Selengkapnya
Prabowo Bela Jokowi: Rocky Gerung Keliru dan Gegabah
Prabowo Bela Jokowi: Rocky Gerung Keliru dan Gegabah

Prabowo menyayangkan Rocky Gerung yang seorang akademisi berkata kasar tersebut.

Baca Selengkapnya
Aktivis '98 Ungkit Sikap Wiranto, Agum Gumelar dan SBY Terkait Penculikan yang Dituduhkan pada Prabowo
Aktivis '98 Ungkit Sikap Wiranto, Agum Gumelar dan SBY Terkait Penculikan yang Dituduhkan pada Prabowo

Aktivis '98 Benny Ramdhani menyebut, putusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) sudah jelas menyatakan bahwa Prabowo Subianto terlibat dalam penculikan aktivis '98.

Baca Selengkapnya
Benny Harman Demokrat: Ibu Megawati Tidak Pernah Jahat dengan Kami
Benny Harman Demokrat: Ibu Megawati Tidak Pernah Jahat dengan Kami

Demokrat ingin Megawati bisa menerima pertemuan dengan SBY

Baca Selengkapnya