'Semesta mendukung AHY jadi pemimpin'
Merdeka.com - Partai Demokrat terus menjajaki koalisi dengan partai di luar pendukung Joko Widodo. Para pimpinan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Gerindra sudah bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ketua umum partai. Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masih jadi pilihan utama sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).
Kader Partai Demokrat yakin AHY maju dalam kontestasi Pilpres 2019. Mereka merasa alam semesta mendukung. Ini berdasarkan waktu dan persyaratan. Sebab dalam aturan untuk maju menjadi capres dan cawapres minimal berusia 40 tahun. Sedangkan waktu akhir pendaftaran Pilpres tepat tanggal 10 Agustus 2018.
Kondisi ini dibaca Wakil Sekjen Partai Demokrat Putu Supadma Rudana sebagai keajaiban. Tepat tanggal 10 Agustus nanti, AHY tepat berulangtahun ke-40. Usia tersebut sudah sesuai aturan di konstitusi menyebut bahwa capres dan cawapres minimal 40 tahun.
-
Kapan ulang tahun Agus Yudhoyono? Agus Harimurti Yudhoyono kini telah genap berusia 46 tahun. Pada ulang tahunnya kali ini, sebuah perayaan cukup besar diadakan untuk merayakan hari lahirnya yang jatuh setiap 10 Agustus.
-
Kapan ulang tahun Agus Yudhoyono dirayakan? Dalam perayaan ulang tahunnya yang jatuh setiap tanggal 10 Agustus, sebuah acara besar telah diadakan untuk merayakan hari kelahirannya.
-
Kapan Agus Harimurti Yudhoyono merayakan ulang tahunnya? AHY baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-45 pada tanggal 10 Agustus 2023 yang lalu.
-
Kapan AHY dilantik jadi Menteri? Putra pertama mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono resmi dilantik menjadi menteri ATR/BPN hari ini (21/2).
-
Di mana AHY dilantik? Pelantikan yang dipimpin langsung oleh presiden Joko Widodo ini disiarkan di beberapa stasiun TV.
-
Bagaimana AHY merayakan ulang tahunnya? Istri AHY, Annisa Pohan, menginisiasi kejutan ulang tahun untuk suaminya. Ia tampil cantik di samping AHY yang sedang meniup lilin di atas kue ulang tahun.
Pihaknya juga melihat kondisi di Indonesia mengalami perubahan dengan hadirnya banyak generasi milenial. Bukan menjadi penghalang. Justru, kata dia, ini menjadi keuntungan bagi AHY bila resmi maju di Pilpres 2019.
"Artinya alam semesta mendukung AHY. Pemimpin itu dukungannya harus komprehensif. Dukungan partai koalisi, dukungan fisik dari semua pihak, warga semua dan dukungan alam semesta. pemimpin memang ada zamannya. Zaman memilih pemimpinnya. Mungkin itu jawabannya, AHY zamannya sekarang," kata Supadma kepada merdeka.com, Kamis kemarin.
Menurut Supadma, ketua Kogasma Partai Demokrat tersebut tak pernah sulit bekerja sama dengan siapa saja. Termasuk untuk urusan Pilpres. Sebagai orang dekat, dirinya yakin AHY pasti siap. Termasuk bila disandingkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Namun, pihaknya sadar bahwa masih ada proses politik sebelum menghasilkan keputusan terbaik.
"Untuk AHY, siapapun yang dipasangkan nanti, beliau siap. Beliau pada prinsipnya memiliki karakter yang betul-betul mengerti namanya proses politik itu proses koalisi," ujar pria asal Bali tersebut.
Agus Yudhoyono bersalaman dengan Putu Supadma ©2018 Merdeka.com
Partai Demokrat, kata dia, sedang bersemangat. Pihaknya optimis. Terutama untuk dalam Pemilu dan Pilpres 2019. Sikap partai berlambang bintang Mercy itu sudah bulat. Tak ingin menjadi penyeimbang lagi di tahun depan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Supadma menegaskan bahwa partainya ingin menang. Sehingga mereka tidak akan sekedar ikut menjadi peserta Pemilu. Demokrat bahkan optimis mampu menghasilkan calon pemimpin. Pilihan mereka sesuai keputusan partai sudah memutuskan nama AHY. Maka itu pihaknya terus mendorong sosok tersebut.
"Artinya Demokrat ingin memenangkan pertarungan Pilpres 2019. Kita tak ingin sekedar yang ikut saja. Kita ingin menang," tegas dia.
Mengenai pilihan koalisi, Supadma menyadari partainya memutuskan pilihan. Tetapi, dari kacamatanya terlihat bahwa Demokrat saat ini lebih condong untuk bergabung dengan Partai Gerindra. Sebenarnya, kata dia, partainya ingin bergabung mendukung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 nanti. Namun, kondisi itu sulit terjadi. Dia menyadari bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi penghalang untuk Demokrat mendukung Jokowi.
"Pak SBY itu sebenarnya penyeimbang. Kita ingin mendukung Jokowi. Tapi pintunya agak sulit. Ada sekat. Sekatnya siapa? itu ketua umum PDIP," tegas dia.
Terkait penghalang Demokrat untuk mendukung Jokowi telah disampaikan SBY dalam jumpa pers di kediamannya bilangan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis malam kemarin. Di sana dia mengaku sebenarnya Jokowi sudah meminta partainya untuk bergabung. Kala itu SBY belum memberi keputusan. Salah satu alasannya terkait tidak ada keharmonisan hubungan dirinya dengan Megawati.
Memasuki bulan Juli 2018, SBY mengaku ada perubahan dinamika politik. Dia melihat ada hambatan bagi partainya untuk merealisasikan dukungannya untuk Jokowi. Sinyal hambatan ditangkap SBY terkait pernyataan salah satu dari enam ketua umum parpol pendukung Jokowi di Istana Bogor, Senin malam pekan ini.
Pernyataan itu intinya menyebut jika ada parpol lain ingin bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi maka harus disepakati semua parpol pendukung. SBY mempunyai penafsiran sendiri terkait ucapan tersebut. "Saya ini orang tua. Saya mengerti maksudnya bahwa memang tidak mudah bagi Demokrat untuk berada di dalam," ujar SBY.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY sudah mencapai 45 tahun, sementara wajahnya masih terlihat begitu awet muda.
Baca SelengkapnyaGolkar menurut Nurul tidak risau dengan apapun hasil dari putusan MK.
Baca SelengkapnyaPenetapan batas usia bagi pemimpin negara wajib berpedoman pada UUD 1945 dan Pancasila.
Baca SelengkapnyaHakim Mahkamah Konstitusi, M Guntur Hamzah berpendapat, pemohonan gugatan batas usia capres dan cawapres para pemohon dikabulkan sebagian.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerbitkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Pencalonan Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.
Baca SelengkapnyaPutusan ini menjadi angin segar bagi generasi muda karena diberi kesempatan untuk memimpin.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, figur AHY cocok yang dekat dengan generasi milenial dan generasi Z, yang mana pada Pemilu 2024 merupakan pemilih terbesar.
Baca SelengkapnyaDeklarasi Cawapres pendamping Anies lebih cepat akan makin baik.
Baca SelengkapnyaPutusan itu nantinya apakah tetap berusia 40 tahun atau di bawah 40 tahun, atau malah diberi batas usia maksimal.
Baca Selengkapnya