Setnov menang praperadilan, Nusron Wahid ingatkan jeritan rakyat
Merdeka.com - Koordinator Pemenangan Pemilu Golkar Sumatera-Jawa, Nusron Wahid angkat bicara terkait kemenangan Setnov dalam praperadilan atas kasus tersangka korupsi e-KTP. Nusron mengingatkan agar melihat jeritan rakyat yang ingin melihat pemimpin bersih terutama dalam praktik korupsi.
"Selepas legal formal itu. Pada satu sisi kita harus menghormati keputusan pengadilan. Tapi pada sisi lain kita enggak bisa buta pada aspirasi dan jeritan rakyat. Keinginan rakyat butuh sosok partai yang clean government. Partai yang cut of position dari perilaku yang koruptif. Partai apapun itu," kata Nusron usai rapat pleno di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (2/10).
Menurut Nusron, memang kemenangan praperadilan Setnov belum diketahui terhadap elektabilitas partai. Namun dia kembali mengingatkan bahwa rakyat sangat membenci praktik korupsi.
-
Kenapa Nus Wakerkwa mengadukan KPU? Ketiganya didalilkan lalai dan tidak cermat dalam menentukan serta menetapkan Anggota KPU Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah periode 2023-2028.
-
Bagaimana Nusron jelaskan gimik Prabowo diterima publik? Nusron Sindir Gimik Pasangan Calon Lain 'Justru pasangan calon kita ini gimiknya cuma satu, hanya joget saja. Alhamdulilah gimiknya satu tapi diterima publik. Sementara pasangan calon yang lain gimiknya banyak tapi enggak diterima dengan baik, jadi artinya apa? Artinya alhamdulillah publik menerima kandidat kita,' kata Nusron.
-
Siapa yang protes atas hasil Pilpres di Bengkulu? Paslon 01 dan 03 Protes Prabowo-Gibran Menang di Bengkulu, Soroti Dugaan Bansos hingga Peran Pejabat
-
Apa gimik Prabowo menurut Nusron? Nusron menekankan, gimik dilakukan Prabowo justru hanya joged. Namun menurut Nusron, gimik tersebut mendapat respons positif dari masyarakat ketimbang pasangan calon lainnya.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
-
Apa yang dikatakan Agus Rahardjo tentang Jokowi dan kasus Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
"Kita belum mengukur kalau itu harus survei. Tapi fakta membuktikan bahwa masyarakat sangat benci terhadap dan sangat tidak suka pada perilaku korupsi," ujar dia.
Di sisi lain dia mengomentari rapat pleno menindaklanjuti rekomendasi tim kajian Partai Golkar yang meminta Setya Novanto dinonaktifkan dan menunjuk Plt Ketua Umum Partai Golkar yang hingga kini belum bisa dipastikan. Menurut Nusron, rapat pleno itu sangatlah relevan sehingga harus segera dilaksanakan.
"Yah kalau itu amanat dari pada pleno yah masih relevan. Karena yah namanya rekom pleno yah harus dilaksanakan. Kalau kemudian hasilnya rapat itu lain hal. Jadi evaluasi itu suatu hal yang sangat urgent dan sangat penting dalam kondisi apapun itu biasa," kata Nusron.
Nusron mengatakan, pelaksaan pemilu kepala daerah 2018 mendatang menjadi pertimbangan lain rapat pleno tersebut mendesak dilaksanakan. Terlebih melihat perkembangan dinamika pemberitaan Partai Golkar setelah kasus korupsi e-KTP yang menyeret sang ketua umum Setya Novanto.
"Kita ini kan mau perang, pemilu. Setiap mau pemilu kan sedang berjalan dan berlayar. Karena kita ini berjalan dan berlayar kita harus mengecek ulang apakah di kapal-kapal kita ini ada kebocoran atau tidak. Enggak perlu takut dievaluasi," kata Nusron.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga isu tersebut terkait penyelewengan aparatur negara, manipulasi hukum, dan cacat moral pasangan Prabowo dan Gibran
Baca SelengkapnyaTim kampanye diminta bersikap disiplin dalam administrasi rekapitulasi
Baca SelengkapnyaMenurut Nusron, sistem seperti orde baru hanya terjadi apabila ada pembungkaman suara-suara tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenurut Nusron, ucapan itu bentuk kegelisahan dari Megawati.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid menjawab pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaNusron mengatakan, pelaporan diduga sebagai upaya penjegalan Gibran
Baca SelengkapnyaNusron juga menjawab dukungan partai ke Khofifah di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan saat ini sudah banyak para tokoh sentral NU merapatkan barisan untuk pemenangan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaNusron melanjutkan, salah satu ciri orde baru lainnya adalah intelijen negara dipakai untuk menakut-nakuti orang.
Baca Selengkapnya"Buat kami adalah apa yang sudah diutarakan adalah banyak hal yang memang terjadi dari suara rakyat yang disuarakan," kata Arsjad
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan Presiden Jokowi sangat patuh terhadap konsitusi dan rakyat.
Baca SelengkapnyaNusron menyatakan, jika Prabowo-Gibran menang, maka semua tokoh berseberangan bakal diajak rekonsiliasi.
Baca Selengkapnya