Sindiran Prabowo Subianto dan Ongkos Nyapres Butuh Uang Triliunan
Merdeka.com - Ongkos politik memang mahal. Apalagi bertarung dalam pilpres, perlu merogoh kantong dalam-dalam. Kabarnya bisa habis triliunan rupiah untuk biaya kampanye dan untuk dana saksi.
Mahalnya biaya politik dalam Pilpres diakui oleh Capres Prabowo Subianto. Capres nomor urut 02 itu kembali maju dan berpasangan dengan Sandiaga Uno sebagai cawapres. Prabowo mengeluh biaya politik untuk nyapres sangat mahal. Ketum Gerindra ini sampai harus mencari donasi lewat gerakan Galang Perjuangan untuk membiayai kegiatan operasional politik Gerindra dan Pilpres 2019.
Prabowo dan Sandiaga harus merogoh kocek pribadinya. Sandiaga sampai mengorbankan saham-sahamnya di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk untuk dijual. Sandiaga sendiri misalnya, sudah menyumbang Rp 39.500.000.000 dari kas pribadi.
-
Siapa yang Prabowo beri pembekalan? Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto menghadiri pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri pada Jumat, 12 Juli 2024.
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
-
Bagaimana Prabowo dapatkan dukungan? “Kalo Projo, pasti akan mengarah ke Prabowo juga lambat laun,“ pungkasnya.
-
Bagaimana Prabowo berkampanye? Prabowo bakal menghadiri Waktunya Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC)
-
Apa kegiatan yang diusung TKD Jawa Barat untuk Prabowo-Gibran? TKD Jawa Barat menggelar lomba cipta lagu dan menyanyi untuk masyarakat Jawa Barat.
Sementara Prabowo menggelontorkan dana sebesar Rp 13.054.967.835. Uang pribadi keduanya belum cukup untuk menutupi ongkos selama nyapres. Prabowo mengaku hanya bisa mengandalkan perjuangan bersama rakyat. Nantinya, sumbangan para relawan itu akan dipublikasikan sebagai wujud bahwa Koalisi Adil Makmur transparan dalam urusan dana.
"Terpaksa aku minta bantuan dari kalian semua karena kita kekurangan dana perjuangan. Kami minta kerelaan yang mau bantu Rp 2 ribu, 5 ribu, 10 ribu, 20 ribu. Kami nanti akan umumkan nama-nama rekening. Kita hanya (bisa) bergantung kepada rakyat," ucap Prabowo beberapa waktu lalu.
Sumbangan dari mana-mana
Sejak kubu Prabowo membuka sumbangan, banyak pihak yang mulai menyumbang. Sumbangan datang dari perorangan sampai kelompok tertentu. Bagi kubu Prabowo, bukan persoalan jumlahnya namun semangat gotong royong dari masyarakat.
Nominal penyumbang nilainya bervariasi. Misalnya, ada seorang relawan pendukung Prabowo dengan sukarela menyumbangkan uang senilai Rp 500 ribu. Relawan itu bernama Haji Juansyah yang langsung menyerahkan uang tersebut kepada Sandi saat berada di kantor Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Tim Kampanye Prabowo-Sandi juga mendapat donasi dari relawan sebanyak Rp 7.372.000 dan SGD 19. Prabowo-Sandi juga mendapatkan sumbangan dana untuk kepentingan Pilpres 2019 dari Komunitas Tionghoa. Prabowo mendapat dana sebesar Rp 435 juta dari penggalangan dana itu. Sampai ada yang menyumbang Rp 20 ribu tetap diterima.
Masih banyak lagi sumbangan-sumbangan yang terus mengalir ke kantong pasangan Prabowo-Sandiaga. Tercatat sampai 28 Desember 2018 sumbangan dana dari pihak lain atau dari masyarakat mencapai Rp 150 juta. Sedangkan dari penggalangan dana sebesar Rp 3,5 miliar. Namun secara keseluruhan, penerimaan dana kampanye yang masuk sebesar Rp 54 miliar.
"Saya terharu atas dukunganmu, bukan besarnya jumlah dana yang penting keikhlasan dan kebersamanmu yang saya hargai. Bersama kita bela kebenaran dan keadilan untuk rakyat kita," kata Prabowo.
Prabowo berharap para koalis pendukungnya juga turut andil menyumbang untuk biaya Pilpres. Prabowo sampai menyindir para elite partai pengusung dirinya. Menurutnya, jika mereka tak sampai ikut menyumbang seharusnya malu. Karena banyak warga yang dengan ikhlas menyisikan uangnya untuk menyumbang, walau pekerjaannya hanya tukang ojek.
"Hei...kalian elite partai kalau kalian tidak nyumbang kelewatan kalian. Ini tukang ojek saja ngirim penghasilannya kepada dana kita," sindir mantan Danjen Kopassus itu.
Biaya Capai Triliunan
Mahalnya biaya kampanye pilpres juga diakui oleh Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade. Butuh uang besar dalam Pilpres. Ia memperkirakan sekitar Rp 6 triliun. Menurutnya, uang itu tidaklah sedikit. Karena itu, Prabowo-Sandi sampai melakukan penggalangan dana.
Bagi masyarakat yang ingin menyumbang, kubu Prabowo membuka nomor rekening 849500200100002 Bank BNI/BNI Syariah atas nama GalangPerjuanganPS. Penyaluran donasi juga bisa dilakukan dengan mengakses @GalangPerjuangan_bot di aplikasi Telegram.
"Biaya pilpres sangat mahal. Sampai Rp 6 triliun," kata Andre.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah juga pernah menyampaikan soal tingginya biaya pertarungan Pilpres. Angkanya tidak murah. Mencapai triliun. Para kandidat juga harus menyiapkan uang sebesar itu. "Minimal Rp 3 sampai Rp 5 triliun," kata Fahri.
Fahri mengomentari soal biaya Pilpres pada Juni 2018 lalu. Saat itu ramai kabar Prabowo ragu maju sebagai capres karena kekurangan logistik. Apalagi Prabowo akan menghadapi petahana.
"Sementara orang bilang perlu satu kandidat Rp 5 triliun. Minimal Rp 3 triliun ada yang bilang paling minimal Rp 2,5 triliun. Rp 2,5 T ini dari mana? 0 nya 12 itu bos, darimana duit itu. Itu yang membuat dia bingung," kata Fahri. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasangan calon nomor urut 02 sudah diketahui publik memiliki pendanaan cukup besar selama melakukan kampanye.
Baca SelengkapnyaPendanaan makan siang gratis bisa melalui dana hasil tindak pidana yang sudah inkrah, atau dana lelang aset BLBI.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto bercerita pernah menjual aset pribadi demi membiayai Partai Gerindra di masa sulit.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai kritik PDI Perjuangan sebagai nalar yang salah dan bisa berdampak negatif kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaDahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo tidak menggunakan uang sumbangan untuk membiayai kegiatan politik di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra menargetkan raihan suara Prabowo Subianto di Jawa Barat saat Pilpres 2024 bisa melebihi saat Pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGerindra didirikan pada tahun 2008 sebagai kendaraan politik Prabowo usai hengkang dari Golkar.
Baca SelengkapnyaPrabowo pun bertekad untuk menggratiskan pendidikan di Indonesia lewat pengelolaan kekayaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebagai mantan Danjen Kopassus, kesetiaan Prabowo dalam membela tanah air sudah tidak perlu diragukan lagi.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud meluncurkan penggalangan dana massal melalui platform digital gotongroyongrakyat.id.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Perbandingan Dana Kampanye Parpol di Pemilu 2024 dan 2019, Gerindra dan PSI Menyodok
Baca SelengkapnyaPrabowo berjanji di sisa hidupnya akan berjuang untuk bangsa dan negara.
Baca Selengkapnya