Soal 5 Nama Kandidat Jaksa Agung, Demokrat Bilang 'Prabowo yang Tentukan'
Merdeka.com - Partai Demokrat sepakat posisi jaksa agung tak boleh diisi kader partai atau berafiliasi dengan partai politik. Karena itu, Demokrat menjamin, apabila Prabowo-Sandiaga menang, maka jaksa agung diisi oleh orang-orang berintegritas yang jauh dari latar belakang politik.
Sekjen Demokrat, Hinca Panjaitan mengatakan, Kejaksaan Agung lembaga hukum yang sangat penting dan menentukan.
"Harus diisi orang yang berkompeten dan tanpa terikat afiliasi politik tertentu," kata Hinca kepada merdeka.com, Kamis (31/1).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Apa tugas Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK? Nawawi sempat mengaku tugas yang diamanahkan Jokowi kepada dirinya sangat berat.
Hinca menanggapi beredarnya lima kandidat calon jaksa agung dalam pemerintahan Prabowo-Sandiaga. Dia tak tahu soal lima nama kandidat tersebut dibuat oleh siapa. Tapi menurut dia, jaksa agung harus bekerja untuk kepentingan umum.
"Dia bekerja untuk kepentingan umum menegakkan hukum di bingkai keadilan," tambah anggota Komisi III DPR itu.
kandidat jaksa agung era prabowo-sandiaga ©2019 Merdeka.com/istimewa
Beredar di media sosial lima tokoh nasional yang disebut menjadi kandidat Jaksa Agung apabila Prabowo-Sandiaga menang Pilpres 2019. Lima tokoh ini memang dikenal sebagai orang-orang yang pakar di bidang hukum dan tak berafiliasi pada partai politik.
Dalam foto tersebut, ada nama penyidik KPK Novel Baswedan, mantan wakil ketua KPK Bambang Widjojanto serta Busyro Muqoddas. Dua lainnya yakni, ahli hukum Todung Mulya Lubis dan mantan pimpinan KPK Chandra M Hamzah.
Hinca menganggap, nama-nama tersebut sebagai sebuah aspirasi dari masyarakat. Layak atau tidaknya, dia menilai, Prabowo nantinya yang berhak untuk menentukan.
"Nama yang dimunculkan di masyarakat tentulah nama yang juga sesuai perasaan publik. Tinggal presiden terpilih memutuskannya," tegas Hinca.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 10 nama yang ditunjukkan, ada lima nama yang terpilih sebagai pimpinan KPK dan lima nama untuk Dewas KPK.
Baca SelengkapnyaMereka yang dipilih yakni, Johanis Tanak, Fitroh Rohcahyanto, Setyo Budiyanto, Agus Joko Pramono, dan Ibnu Basuki Widodo
Baca SelengkapnyaLima nama peraih suara terbanyak akhirnya disahkan Komisi III DPR RI pada Kamis (21/11).
Baca SelengkapnyaSetelah dinyatakan lolos tes profile assessment, selanjutnya 20 peserta tersebut akan mengikuti tes wawancara yang dilaksanakan pada 17-18 September 2024.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR memilih lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lewat voting pada Kamis (21/11).
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tersebut dinyatakan lolos seleksi wawancara dan tes kesehatan jasmani rohani.
Baca SelengkapnyaDalam penetapan pimpinan dan dewas KPK ini dipimpin langsung oleh Habiburokhman dari Partai Gerindra sebagai Ketua Komisi III DPR RI.
Baca SelengkapnyaSesuai dengan Undang-Undang tentang KPK anggota Dewan Pengawas berjumlah lima orang.
Baca SelengkapnyaSidang Anggota BPK dan Sidang BPK dilakukan berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto melantik mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaMereka yang dipilih yakni, Johanis Tanak, Fitroh Rohcahyanto, Setyo Budiyanto, Agus Joko Pramono, dan Ibnu Basuki Widodo
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana memastikan, nama-nama yang dijaring akan kredibel dan berintegritas sesuai harapan masyarakat.
Baca Selengkapnya