Survei LSI Denny JA sebut Midji-Norsan paling besar berpeluang menang pilgub Kalbar
Merdeka.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menggelar survei Pilgub Kalimantan Barat 2018. Hasilnya, pasangan cagub cawagub nomor urut tiga, Sutarmidji dan Ria Norsan (Midji-Norsan) paling besar memiliki peluang menang.
"Pasangan Midji-Norsan (Sutarmidji-Ria Norsan) adalah pasangan yang saat ini paling berpeluang menang. Saat ini elektabilitas pasangan hasil survei dengan metode pertanyaan tertutup bahwa Sutarmidji-Ria Norsan diangka 48,5 persen, diikuti pasangan Karolin Margaret Natasa-Suryadman Gidot dengan elektabilitas sebesar 30,0 persen, dan terakhir pasangan Milton Crosby-Boyman Harun dengan angka sebesar 7,2 persen," kata Direktur KCI-LSI Network Adji Alfarab dikutip dari Antara, Sabtu (23/6).
Menurutnya, survei dilakukan melibatkan 600 responden dan dipilih berdasarkan multistage random sampling dengan wawancara tatap muka. Survei dilakukan serentak di semua kabupaten/kota di Kalimantan Barat dari tanggal 8-14 Juni dengan Margin of Error 4 persen. Adjie menjelaskan, mereka yang belum memutuskan pilihannya sebesar 14,3 persen.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Apa posisi Ronal Surapradja dalam Pilkada Jabar? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Siapa calon gubernur dari Koalisi Indonesia Maju? 'Pak Andika bagus, kemudian dari segi perfom, pernah sama-sama [tugas]. Saya Kapolres beliau Komandan Paspampres, tak perlu risaukan, demokrasi harus rangkulan dan perbedaan merupakan rahmat yang harus dijalankan sama-sama,' ungkapnya.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
"Survei ini dibiayai sendiri sebagai bagian layanan publik LSI Denny JA, dengan 'Margin of Error' (MoE) survei ini sekitar empat persen," ucapnya.
Adjie mengatakan, dari simulasi pertanyaan tertutup, masih terdapat 14,3 persen yang belum menentukan pilihan. Jika 14,3 persen responden yang belum menentukan pilihan (undecided voters) dibagi habis secara proporsional ke ketiga kandidat.
"Maka elektabilitas masing-masing kandidat mengalami tambahan dukungan secara proporsional. Elektabilitas pasangan Sutarmidji-Norsan menjadi 56,6 persen, kemudian elektabilitas Karolin-Gidot menjadi 35,0 persen, dan elektabilitas Milton-Boyman menjadi 8,4 persen," paparnya.
Menurutnya, dukungan terhadap pasangan Sutarmidji-Ria Norsan merata hampir di semua segmen pemilih, namun pasangan Karolin-Gidot juga memiliki keunggulan di beberapa segmen pemilih. Pada segmen gender, pasangan Sutarmidji-Ria Norsan unggul di segmen pemilih laki-laki maupun perempuan.
Sementara di segmen agama, pasangan Sutarmidji-Norsan unggul di segmen pemilih Islam dengan dukungan sebesar 77,50 persen, kemudian pasangan Karolin-Gidot unggul di segmen pemilih Protestan yaitu 64,50 persen dan segmen pemilih Katolik sebesar 66,70 persen.
Namun, pada segmen pemilih pemula (di bawah 19 tahun) kedua kandidat bersaing ketat, dengan angka dukungan yang sama sebesar 34,40 persen. Di segmen usia yang lain, keseluruhan diungguli oleh pasangan Sutarmidji-Ria Norsan.
"Secara teritori, pasangan Sutarmidji-Ria Norsan juga unggul di mayoritas teritori di Kalimantan Barat, yakni unggul di enam dapil, sementara Karolin-Gidot unggul di dua Dapil," tutur Adjie.
Menurutnya, keunggulan Sutarmidj-Ria Norsan di antaranya di Dapil satu Kota Pontianak, Dapil dua Kabupaten Kubu Raya dan Mempawah, Dapil empat Sambas, Dapil enam Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sekadau, Dapil tujuh Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Melawi, dan Kabupaten Sintang serta Dapil delapan Kabupaten Kayong Utara dan Ketapang.
"Sementara pasangan Karolin-Gidot unggul di Dapil tiga Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang, dan Dapil lima Kabupaten Landak," ujarnya.
Dia juga membeberkan hasil survei lembaganya menenmukan ada tiga alasan mengapa pasangan Midji-Norsan berpeluang menang. Menurutnya, pasangan calon nomor urut tiga itu diprediksi akan memenangkan Pilgub Kalbar.
"Pertama, pasangan Sutarmidji-Norsan adalah pasangan yang paling disukai atau paling akseptabilitas. Dari mereka yang menyatakan kenal dengan Sutarmidji, sebesar 78.80 persen menyatakan suka dengan Sutarmidji. Sementara mereka yang menyatakan suka dengan Karolin sebesar 69.70 persen, dan yang menyatakan suka dengan Milton sebesar 67.0 persen. Sementara pasangan wakilnya Sutarmidji, Ria Norsan juga paling tinggi tingkat kesukaannya yaitu sebesar 74.0 persen," jelas Adjie Alfaraby.
Faktor kedua pasangan Midji-Norsan dinilai paling bersih dari korupsi. "Faktor kedua, Sutarmidji dipersepsikan sebagai calon gubernur Kalbar yang paling bersih dari korupsi. Isu korupsi menjadi salah satu isu penting bagi masyarakat Kalimantan Barat. Sebesar 57.50 persen publik Kalbar meyakini Sutarmidji bersih dari korupsi," katanya.
Faktor ketiga soal dinasti politik. Majunya Karolin sebagai calon gubernur dinilai untuk melanjutkan kekuasaan mantan gubernur sebelumnya yakni Cornelis. Hal ini membuat masyarakat Kalbar lebih mendukung pasangan Midji-Norsan.
"Sebesar 51.0 persen publik Kalimantan Barat menyatakan bahwa majunya Karolin Margaret Natasa sebagai calon gubernur dinilai kurang pantas atau tidak pantas sama sekali, karena masyarkat menilai majunya Karolin sebagai upaya petahana untuk melanggengkan kekuasaanya melalui keluarga," jelasnya.
Berdasarkan hasil tersebut, LSI Denny JA memprediksi pasangan Midji-Norsan akan memenangkan Pilgub Kalbar 2018.
"Berdasarkan hasil temuan survei, pasangan Midji-Norsan lah yang keluar sebagai pemenang dalam Pilgub Kalbar kali ini. Karena peluang yang sangat besar dan sulit dikejar oleh paslon lainnya di waktu yang tinggal beberapa hari lagi jelang hari pencoblosan," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kuasai Pulau Kalimantan dengan perolehan 59,1%.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dinilai bisa melihat kinerja Prabowo-Gibran yang kini menjabat sebagai Menhan dan Wali Kota Surakarta.
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA di Pilkada Riau menunjukkan elektabilitas paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau nomor satu, Abdul Wahid-SF Hariyanto 45,5 persen.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA membagi kategori popularitas menjadi dua, yaitu tingkat pengenalan dan kesukaan publik kepada cagub.
Baca SelengkapnyaElektabilitas pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di seluruh wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaJelang pelaksanaan debat ketiga, sejumlah lembaga telah mengeluarkan hasil survei terkait elektabilitas tiga paslon.
Baca SelengkapnyaHasil survei terbaru dua lembaga riset menunjukkan kekuatan calon kepala daerah di Pilkada Sulawesi Tenggara.
Baca SelengkapnyaAdjie mengatakan, dengan angka yang diperoleh Prabowo-Gibran, maka Pilpres 2024 berpeluang satu putaran.
Baca SelengkapnyaDinamika elektabilitas masih terus terjadi jelang kampanye dimulai.
Baca SelengkapnyaPembicara LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan, Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran jika bisa mempertahankan tren peningkatan elektabilitasnya.
Baca SelengkapnyaDi Jawa Barat Prabowo-Gibran dan Anies-Cak Imin bertarung sengit
Baca SelengkapnyaSiapa yang paling berpotensi menang di Pilkada Jakarta 2024? Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil survei terbaru di Pilkada Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya