Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Targetkan 78 kursi DPR, Partai Berkarya bakal 'jual' sosok Soeharto di Pemilu 2019

Targetkan 78 kursi DPR, Partai Berkarya bakal 'jual' sosok Soeharto di Pemilu 2019 pemimpin Parpol bertemu di pengundian. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Partai Beringin Karya merupakan satu dari empat partai pendatang baru di ajang kontestasi Pemilu 2019. Meski tergolong baru, Partai Berkarya telah memasang target tinggi di Pemilu, terutama Pemilihan Legislatif.

Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengatakan partainya menargetkan meraih 78 kursi di DPR.

"Seluruh Indonesia kita harus memiliki minimal 78 kursi, itu sama dengan 13,7 persen. Berarti sudah 3 kali lipat dari batas minimal parliamentary treshold itu ya empat persen itu," kata Badar saat berbincang dengan merdeka.com di Gedung Granadi, Kuningan, Jakarta, Rabu (28/6).

Demi menarik suara rakyat, kata Badar, Berkarya telah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya Berkarya 'menjual' sosok dan program andalan yang diadopsi dari pemerintahan Presiden ke-2 RI Soeharto. Selain Soeharto, partainya juga akan 'menjual' sosok Ketua Dewan Pembina yang juga putra Soeharto, Mandala Utomo Putra alias Tommy Soeharto.

Langkah ini dilakukan karena Berkarya mencoba membangkitkan romantisme dan kerinduan rakyat terhadap sosok Soeharto untuk menarik hati rakyat di Pemilu 2019.

Badar menuturkan, partainya mengusung program ekonomi kerakyatan yang berdasarkan semangat trilogi pembangunan pada masa kejayaan Soeharto. Program trilogi pembangunan merupakan wacana pembangunan nasional yang digagas di era Orde Baru sebagai landasan penentu kebijakan politik, ekonomi dan sosial.

"Program andalan kita kan ekonomi kerakyatan ya, kemudian ekonomi kerakyatan dengan semangat trilogi pembangunan," ujarnya.

Melihat pesatnya pembangunan di era Orde Baru, Berkarya berhasrat meneruskan program dan cita-cita pembangunan yang dicanangkan Soeharto. Namun, Badar menolak jika ada pihak yang menganggap partainya ingin mengembalikan sistem pemerintahan Orde Baru, melainkan hanya mengambil semangat pembaharuan saat itu.

"Trilogi pembangunan ini kan kita tahu kalau ini adalah program zaman pak Harto trilogi pembangunan inilah semangat untuk mengambil kebijakan politik kebijakan ekonomi, sosial budaya dimana trilogi pembangunan itu satu di stabilitas nasional terjamin, keamanan, kedua pertumbuhan ekonomi yang tinggi, ketiga pemerataan pembangunan di segala bidang," sambung Badar.

Dia yakin ormas-ormas, komunitas serta masyarakat yang rindu dengan masa kejayaan Soeharto akan membantu menggiring suara rakyat memilih Berkarya.

"Belum lagi ormas-ormas atau kelompok komunitas yang memang arahnya afiliasi politiknya mengarahkan ke kita, misalnya komunitas piye kabare, ada juga terus komunitas alumni-alumni peraih beasiswa Supersemar itu ada terus pengelola masjid muslim Pancasila, itu banyak yang datang ke kita. Ya kita optimis partai ini besar," ucapnya.

Dalam membuat program unggulan yang merujuk pada pemerintahan Soeharto dulu, Badar mengklaim, partainya telah menyerap aspirasi dari masyarakat. Badar menyebut, banyak masyarakat yang rindu dengan situasi nasional dan tatanan sosial yang dibangun di era Soeharto.

"Tidak hanya riset dan kajian tapi ini aspirasi dari bawah boleh kita lihat, di lapangan apabila kita ke Jawa itu truk-truk di bawah truk itu ada tulisan piye kabare? Enak zaman ku toh? itukan salah satu tanda bahwa memang masyarakat menginginkan suasana pada saat itu," klaimnya.

Di Pemilu 2019, Berkarya juga menyasar generasi milenial. Hal ini mengingat besarnya jumlah generasi milenial yang telah mempunyai hak pilih. Badar meyakini partainya dapat merebut suara para generasi milenial. Alasannya, karena para orangtua mereka yang telah merasakan rezim Soeharto bakal memberikan refrensi dan masukan untuk memilih Berkarya.

"Tentunya di kita juga ada target untuk menyasar anak-anak milenial ini. Tidak bisa diklaim oleh partai-partai tertentu. Semua partai memiliki pasar untuk itu," tutur Badar.

Selain itu, DPP Partai Berkarya juga akan menggelar sekolah rakyat bagi para bakal calon legislatif. Sekolah partai itu bertujuan untuk melahirkan calon legislatif yang berwawasan, memiliki kapasitas dan berintegritas.

Badar mengungkapkan sekolah rakyat ini akan dilaksanakan selama 3 hari di berbagai tingkatan baik pusat, provinsi hingga kabupaten. Berkarya akan menggandeng konsultan politik untuk menyelenggarakan sekolah politik para calon legislatif tersebut.

"Kalau di internal kita kan rekrutmen bakal calon ini kita harus tatar kita harus latih, kita harus sekolahkan untuk menyatukan visi menyatukan gerak langkah untuk menghadapi pemilu 2019," tandasnya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daftar 87 Caleg Lolos DPR dari Dapil Jatim, Ada Cucu Soekarno hingga Putra SBY
Daftar 87 Caleg Lolos DPR dari Dapil Jatim, Ada Cucu Soekarno hingga Putra SBY

Adapun deretan nama caleg yang berhasil lolos parlemen untuk dapil Jawa Timur ini didapat berdasarkan penghitungan lewat metode Sainte Lague.

Baca Selengkapnya
Gerindra Mau Bentuk Poros Baru di Pilkada Surabaya, Siapkan Nama Tenar dan Kontroversial
Gerindra Mau Bentuk Poros Baru di Pilkada Surabaya, Siapkan Nama Tenar dan Kontroversial

Gus Sadad menyebut sejumlah kader potensial Gerindra yang siap diusung di Surabaya.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: 'Big Match' di Pilkada Jakarta 2024
INFOGRAFIS: 'Big Match' di Pilkada Jakarta 2024

Partai politik mulai menjaring jagoan masing-masing untuk diusung menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Cara Soeharto Atur Hanya Ada 3 Parpol Saat Orde Baru
Terungkap, Begini Cara Soeharto Atur Hanya Ada 3 Parpol Saat Orde Baru

Jelang Pemilu 2024, terdapat 24 partai politik yang akan bertarung. Sementara Orde Baru hanya ada tiga partai.

Baca Selengkapnya
Strategi Golkar Persiapkan Pilkada Kabupaten Tangerang
Strategi Golkar Persiapkan Pilkada Kabupaten Tangerang

Partai Golkar Kabupaten Tangerang, tengah membangun komunikasi dengan parpol yang memiliki kursi di DPRD

Baca Selengkapnya
Enam Partai Ini Tak Bisa Usulkan Capres-Cawapres pada Pemilu 2024
Enam Partai Ini Tak Bisa Usulkan Capres-Cawapres pada Pemilu 2024

Logo partai-partai ini tidak akan ada pada surat suara Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Golkar Miliki Kursi Terbanyak, Pengamat Sebut Airlangga Berpeluang Jadi Cawapres Prabowo
Golkar Miliki Kursi Terbanyak, Pengamat Sebut Airlangga Berpeluang Jadi Cawapres Prabowo

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Aditya Perdana menyebut Golkar Miliki Kursi Terbanyak, Potensi Dampingi Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya
KPU Tetapkan 8 Parpol Lolos Ambang Batas Parlemen, PDIP Teratas Disusul Golkar
KPU Tetapkan 8 Parpol Lolos Ambang Batas Parlemen, PDIP Teratas Disusul Golkar

Total ada delapan dari total 18 partai yang dinyatakan memenuhi ambang batas parlemen.

Baca Selengkapnya
Dari Giring hingga Hary Tanoe, Ini Daftar Ketua Umum Parpol Jadi Caleg DPR 2024
Dari Giring hingga Hary Tanoe, Ini Daftar Ketua Umum Parpol Jadi Caleg DPR 2024

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menjadi satu-satunya ketua umum partai parlemen yang maju sebagai calon legislatif bernomor urut satu.

Baca Selengkapnya
Deretan Caleg yang Lolos Senayan dari Dapil DKI Jakarta
Deretan Caleg yang Lolos Senayan dari Dapil DKI Jakarta

Sebanyak 21 calon anggota legislatif (caleg) dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta lolos ke DPR RI.

Baca Selengkapnya
Perolehan Kursi DPRD PSI di Semarang Naik, Berpotensi Dapat 5
Perolehan Kursi DPRD PSI di Semarang Naik, Berpotensi Dapat 5

Ketua DPD PSI Semarang, Melly Pangestu mengatakan, terjadi peningkatan perolehan kursi di DPRD.

Baca Selengkapnya