Temuan-Temuan Mengejutkan Lembaga Survei Jokowi vs Prabowo
Merdeka.com - Lembaga survei telah merilis hasil terbaru pasca debat pertama Jokowi-Ma'ruf Amin versus Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada 17 Januari 2019 lalu. Dari hasil survei, elektabilitas Jokowi dan Prabowo tidak terlalu banyak berubah.
Namun dari hasil tersebut ditemukan beberapa hal yang cukup mengejutkan. Berikut ini temuan mengejutkan dari hasil survei Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi:
Prabowo-Sandiaga Unggul di Pemilih Terpelajar
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, pasangan Jokowi-Ma'ruf kalah tipis dari Prabowo-Sandi di kalangan pemilih terpelajar. Jokowi-Ma'ruf hanya mampu meraih persentase 37,7 persen sedangkan Prabowo-Sandi mencapai 44,2 persen.
Keunggulan Prabowo-Sandi hanya di bawah 10 persen terhadap Jokowi-Maruf sementara ada 18,1 persen pemilih kalangan terpelajar yang belum menentukan pilihan.
Survei ini dilakukan sejak 18-25 Januari dengan melibatkan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan pada survei ini adalah multistage random sampling dengan persentase kekeliruan kurang lebih 2,8 persen.
Selisih Hanya 14 Persen di Pemilih Muslim
Elektabilitas dua pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi di kantong pemilih muslim bakal ketat. Terlihat dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada periode Januari. Jokowi-Maruf Amin, dipilih 49,5 persen pemilih muslim. Sedangkan Prabowo-Sandi dipilih 35,4 persen. Dari persentase itu masih ada 15,1 persen pemilih muslim yang belum menentukan pilihannya.
Berdasarkan hasil survei sejak Agustus hingga Januari elektoral pasangan nomor urut 01 di kantong pemilih muslim mengalami pasang surut. Pada Agustus, elektabilitas Jokowi-Maruf mencapai 52,7 persen di kalangan muslim. Lalu turun menjadi 49,5 persen pada September. Naik lagi pada Oktober menjadi 53,7 persen. Lalu kembali turun pada November menjadi 49,0 persen. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di pemilih muslim naik tipis pada Desember menjadi 50,0 persen, dan kembali turun pada Januari menjadi 49,5 persen.
Survei ini dilakukan sejak 18-25 Januari dengan melibatkan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan pada survei ini adalah multistage random sampling dengan persentase kekeliruan kurang lebih 2,8 persen.
Milenial Pilih Jokowi-Maruf
Populi Center merilis hasil survei yang dilakukan pasca-debat capres perdana. Dari kalangan milenial (pemilih di bawah usia 34 tahun), Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 50,0 persen. Sementara generasi milenial yang memilih Prabowo-Sandi hanya sebesar 38,1 persen. 14,9 persen sisanya menjawab tidak tahu.
Sementara itu pemilih di atas usia 35 tahun atau non-milenial, lebih banyak yang memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf dengan persentase sebesar 55.9 persen, sedangkan Prabowo-Sandi sebesar 28,0 persen.
Survei tersebut dilakukan dengan metodologi wawancara tatap muka pada 20-27 Januari 2019 di 34 provinsi seluruh Indonesia. Besaran sampel adalah 1.486 responden, dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Hasil survei memiliki margin of error sebesar 2,53 persen pasa tingkat kepercayaan 95 persen.
PNS Lebih Banyak Pilih Prabowo
Lembaga Survei Charta Politika telah merilis hasil dukungan PNS hingga perangkat desa kepada calon presiden 2019. PNS pendukung Jokowi mencapai 40,4 persen. Jumlah itu lebih kecil dibanding PNS yang mendukung Prabowo - Sandiaga yakni 44,4 persen. Masih ada 14,9 persen PNS yang belum memberikan dukungan suara untuk kedua calon.
Sementara di lingkungan pegawai desa atau kelurahan, pemilih Jokowi - Ma'ruf hanya 30,8 persen. Sedangkan pegawai desa atau kelurahan yang memilih Prabowo - Sandi mencapai 53,8 persen. Masih ada 15,4 persen pegawai desa dan kelurahan yang belum menentukan sikap politiknya di Pilpres 2019.
Prabowo-Sandiaga Uno juga unggul di kalangan nelayan dan petani tambak mendapat 52,2 persen suara. Sementara jumlah nelayan yang mendukung capres petahana Jokowi hanya 43,5 persen. Hasil mengejutkan juga terlihat dari dukungan purnawirawan TNI/Polri. Dari hasil survei itu, 100 persen purnawirawan mendukung Prabowo dan Sandiaga Uno.
Survei Charta Politika ini dilakukan pada periode 22 Desember 2018 - 2 Januari 2019 melalui wawancara 2000 responden yang tersebar di 34 provinsi. Survei menggunakan survei metode acak bertingkat / multistage random sampling dengan margin of error 2,91 persen. Tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum tentu adanya korelasi kepuasan Jokowi dengan elektabilitas Gibran.
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaHasil survei terbaru dari tiga lembaga survei Indikator, Poltracking, dan Populi menunjukkan popularitas pasangan Prabowo-Gibran melampaui 40 persen.
Baca SelengkapnyaPoltracking mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mengalahkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dengan selisih suara yang besar.
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaPergerakan akar rumput Ganjar-Mahfud nyaris tidak ada
Baca SelengkapnyaJokowi effect diyakini mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei terbarunya tentang elektabilitas para bakal Capres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaResponden yang sama sekali tidak pernah menerima bansos tetap menempatkan Prabowo-Gibran 56,9%.
Baca Selengkapnya