Tiga Tokoh Ini Digadang-gadang Cocok Gantikan Megawati
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal menggelar Kongres ke-V di Bali pada 8-10 Agustus 2019 mendatang. Salah satu agenda pada Kongres adalah mengukuhkan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum PDIP. Penunjukan kembali Ketum PDIP ini berdasarkan kesepakatan kader yang ingin Megawati tetap memimpin partai berlambang Banteng moncong putih tersebut.
Meski begitu, PDIP tengah menyiapkan transisi kepemimpinan di tubuh partai pada periode selanjutnya. Ada tiga tokoh yang disebut-sebut cocok menjadi pengganti Megawati. Siapa saja? Berikut ulasannya:
Puan Maharani
-
Kenapa Puan Maharani diapresiasi? “Tentu, ini suatu hal yang membanggakan. Karena apa? Karena memang parlemen Indonesia dalam isu kesetaraan gender juga menghadirkan Pimpinan Parlemen atau Ketua DPR dari perempuan. Memang ini justru menjadi kekuatan kita, karena kita sudah memiliki ketua parlemen perempuan yang memang isu kesetaraan gender ini menjadi isu utama pembahasan baik tingkat asean maupun tingkat global,“ pungkasnya.
-
Kapan Megawati lahir? Megawati Hangestri lahir pada 20 September 1999 di Jember, Jawa Timur.
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Dimana Megawati lahir? Lahir di Jember Megawati, seorang atlet berbakat, lahir di Jember, Jawa Timur.
-
Siapa yang direkomendasikan oleh DPP PDIP sebagai calon wakil wali kota? Putri politisi senior PDIP Aria Bima, Sukma Putri Maharani, mengaku legowo dan menerima keputusan DPP PDIP yang merekomendasikan Bambang Nugroho (Bambang Gage) sebagai bakal calon wakil wali kota mendampingi Teguh Prakosa di Pilkada Solo di Pilkada Solo 2024.
Puan Maharani disebut-sebut pantas menjadi pengganti Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum PDIP. Puan merupakan anak dari Megawati dan Taufik Kiemas. Dia memiliki banyak pengalaman di dunia politik.
Dia aktif di politik pada 2006 lalu. Kemudian pada 2009, Puan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Dia terpilih dan duduk di Senayan. Puan juga sempat menjabat sebagai ketua fraksi PDIP di DPR pada periode 2012-2014. Saat ini perempuan kelahiran 1973 ini menjadi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Dengan pengalamannya itu Puan dinilai cocok menjadi pengganti Megawati.
"Mbak Puan itu sudah sejak SMA. Di PDIP tidak ada kader yang instan, selalu mulai dari bawah," kata Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Syaiful Hidayat, di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8).
Prananda Prabowo
Selain Puan Maharani, nama Prananda Prabowo digadang-gadang pantas menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum PDIP. Prananda Prabowo putra dari Megawati dengan almarhum Surindro Supjarso.
Selama ini namanya memang jarang terdengar. Namun ketika PDIP sibuk menyiapkan kader yang akan menjadi pengganti Megawati pada periode mendatang, nama Prananda santer disebut. Prananda merupakan politisi PDIP. Kiprahnya di dunia politik tak perlu diragukan lagi.
Dia sudah lama terjun ke politik. Bahkan saat ini dia menjadi sebagai Ketua Bidang Ekonomi Kreatif PDIP periode 2015-2020. Selain dinilai pantas duduk di kursi ketum PDIP, Prananda juga dinilai memiliki potensi menjadi ketua harian partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Tentu saja itu hak prerogatif ketua umum untuk menentukan siapa yang akan menjadi ketua harian, walaupun memang santer terdengar nama Mas Prananda kuat," kata Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan PDIP Eva Kusuma Sundari kepada wartawan, Jumat (2/8).
Jokowi
Tak hanya dua anak Megawati Soekarnoputri, nama Jokowi disebut cocok menggantikan posisi Megawati sebagai ketua umum PDIP. Jokowi adalah salah satu kader terbaik PDIP.
Meski begitu, Ketua DPP PDIP Aria Bima menyebut jika Jokowi tak berminat duduk sebagai ketua umum. Jokowi dinilai lebih tertarik terhadap jabatan publik.
"Pak Jokowi kan juga tidak terlalu tertarik di partai. Saya tidak melihat semacam minat Pak Jokowi untuk menjadi pemimpin partai," kata Aria beberapa waktu lalu.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apa tanggapan kader-kader PDIP atas ledekan Megawati kepada Puan itu?
Baca SelengkapnyaMegawati Goda Puan soal Posisi Ketum PDIP, Ini Kata Pakar Politik
Baca SelengkapnyaTerkadang ibu dan anak terlihat seperti sahabat yang kerap menghabiskan waktu bersama, seperti Puan dan Megawati
Baca SelengkapnyaPuan Maharani lahir dari keluarga terpandang sebagai anak Presiden dan cucu Proklamator RI.
Baca SelengkapnyaKeikutsertaan kerabat elite partai politik ini tercatat dalam daftar calon anggota legislatif sementara (DCS) yang dipublikasikan KPU.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani mengatakan bakal patuh dengan aturan partai.
Baca SelengkapnyaDjarot membandingkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaDengan kondisi seperti itu, ia pun meyakini jika antara dirinya dengan musuh yang baru ini dianggap sama-sama saling tahu kekuatan masing-masing.
Baca SelengkapnyaPembicaraan tersebut dilakukan saat Budi Gunawan akan masuk dalam Kabinet Merah Putih.
Baca SelengkapnyaDjarot Saiful Hidayat mengatakan, kongres PDIP baru akan digelar pada 2025 mendatang.
Baca SelengkapnyaPernyataan Megawati tersebut digaungkan berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Efriza menilai sulit jika Jokowi ingin mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaPernyataan Puan berbeda dengan Megawati yang menyebut ada yang mau mengambil alih PDIP.
Baca Selengkapnya