Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Timses Diminta Jual Program Capres ke Masyarakat, Jangan Sibuk Saling Serang

Timses Diminta Jual Program Capres ke Masyarakat, Jangan Sibuk Saling Serang Deklarasi Kampanye Damai. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho

Merdeka.com - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 saling serang terus menggema di jagat nyata maupun dunia maya. Sangat disayangkan jika Timses masing-masing calon terus menyuguhkan hal seperti itu ke masyarakat.

"Harusnya timses dan pendukung saling jual program dan keunggulan calonnya ke masyarakat, bukan malah memprovokasi pendukungnya untuk saling menjelekkan dan menyerang lawan," ujar Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio di Jakarta, Kamis (6/12).

Hendri mengungkapkan, sesuai teori, proses demokrasi itu akan langgeng dan damai dilaksanakan bila tercapai tiga hal. Ketiga hal itu yaitu ekonomi merata, hukum yang tidak tebang pilih, kedewasaan berpolitik, termasuk di dalamnya toleransi.

Menurut Hendri, kultur masyarakat Indonesia masih mengikuti tokoh dan panutannya. Kalau panutannya adem ayem, mereka juga tenang. Namun yang sekarang ramai adalah saling tuding sehingga memunculkan kata-kata viral seperti 'saya tabok', 'tampang boyolali' dan lain-lain.

"Itulah yang membuat timses seperti rem blong dan itu menjadi kegagalan yang diciptakan timses. Padahal kegagalan timses notabene adalah kegagalan capres dan cawapres 2019," tukas Founder lembaga survei KedaiKopi ini.

Selain itu, pada 2014 lalu, waktu kampanye hanya sebentar, sementara sekarang waktunya 6 bulan. Sekarang baru 2 bulan saja dinamikanya sudah seperti saat ini, padahal masih ada waktu 4 bulan lagi ke masa pemilihan.

"Tanpa disadari, akibat waktu kampanye terlalu lama, masyarakat jadi terjebak dalam lingkaran media sosial (medsos). Ironisnya mereka tidak sadar medsos makin penuh dengan berbagai hal negatif seperti hoaks, ujaran kebencian, kampanye hitam, adu domba, dan lain-lain," papar Hendri.

Ia menyarankan harus ada kerjasama menyeluruh antara badan dan lembaga negara untuk mendinginkan suasana. "Rangkul ulama dan tokoh agama yang memiliki kharisma, sehingga masyarakat bisa lebih tertata dan terjaga," tukasnya.

Selain itu, kata Hendri, perlu ada semacam relawan yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat untuk melawan upaya-upaya perpecahan baik di alam nyata maupun maya. Ini akan berdampak sangat besar bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Perlu ada gerakan relawan milenial tapi gerakannya akan seperti apa yang dan bisa mencakup pendukung Capres 01 dan Capres 02 dan dimengerti masyarakat secara cepat. Saya yakin pasti sebagian, bahkan seluruh rakyat Indonesia tidak ingin pecah cuma gara-gara medsos," tuturnya.

Hendri yakin bila gerakan relawan milenial itu mulai bergerak, maka para anak muda Indonesia akan bersatu. Ia juga mengajak seluruh pihak agar tidak khawatir dengan adanya kubu-kubuan jelang Pilpres.

"Pada saat anda mencoblos silakan mencoblos, tapi begitu keluar TPS selesai. Toh setelah nyoblos kita tetap sama yaitu rakyat Indonesia. Satu lagi, kalau ngomongin politik harus pakai hati, akal sehat, dan nalar," pungkasnya. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kata Anies soal Gaya Kampanyenya Ditiru Paslon Lain
Kata Anies soal Gaya Kampanyenya Ditiru Paslon Lain

Selama ini, Anies berkampanye dengan dua cara, yakni di media sosial dan bertemu langsung dengan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Soroti Dugaan Politisasi Bansos: Kami Ajak Semua Mengawasi Penyalurannya
Timnas AMIN Soroti Dugaan Politisasi Bansos: Kami Ajak Semua Mengawasi Penyalurannya

Kapten Timnas AMIN Syaugi menilai pembagian bansos sengaja dimasifkan pemerintah jelang Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
TKN: Paslon Lain Sibuk Komentari Prabowo-Gibran, Kita Berkarya & Tidak Tebar Kebencian
TKN: Paslon Lain Sibuk Komentari Prabowo-Gibran, Kita Berkarya & Tidak Tebar Kebencian

Prabowo-Gibran fokus mencari dukungan daripada mengomentari paslon lain

Baca Selengkapnya
Kapolri Ingatkan Capres-Cawapres Jangan Gunakan Politik Pecah Belah
Kapolri Ingatkan Capres-Cawapres Jangan Gunakan Politik Pecah Belah

Listyo mengaku sudah menemui seluruh pimpinan partai politik dan masing-masing bakal calon presiden.

Baca Selengkapnya
TKN Soal Kubu 01 dan 03 Jalin Komunikasi: Ada Nuansa Playing Victim Merasa Dizalimi
TKN Soal Kubu 01 dan 03 Jalin Komunikasi: Ada Nuansa Playing Victim Merasa Dizalimi

TKN menghimbau agar semua pihak tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan dalam pilpres ini.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo-Gibran: Fitnah Tidak Baik untuk Kampanye, Budayakan Kejujuran
TKN Prabowo-Gibran: Fitnah Tidak Baik untuk Kampanye, Budayakan Kejujuran

Fitnah dan drama dalam politik hanya akan membuat masyarakat lelah dan bisa merusak bangsa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN soal Salam Empat Jari: Gerakan Rakyat Akibat Ketidakpuasan Atas Kebijakan Pemerintah
Timnas AMIN soal Salam Empat Jari: Gerakan Rakyat Akibat Ketidakpuasan Atas Kebijakan Pemerintah

Salam empat jari lambang persatuan pendukung capres nomer urut 1 dan 3.

Baca Selengkapnya
Coach Timnas AMIN Luncurkan 'Canvasing Sapa Warga Jelajah Pulau Jawa' untuk Jaga Suara
Coach Timnas AMIN Luncurkan 'Canvasing Sapa Warga Jelajah Pulau Jawa' untuk Jaga Suara

Menurut Tamsil, kian mendekati hari pencoblosan animo masyarakat mendukung AMIN semakin tinggi.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Soroti Maraknya Kampanye Hitam Berupa Hoaks
TPN Ganjar-Mahfud Soroti Maraknya Kampanye Hitam Berupa Hoaks

TPN akan mengusulkan pada KPU dan Bawaslu membuat acara yang berisi tim sukses atau timses lintas paslon.

Baca Selengkapnya
Ini Daerah Rawan Konflik Pilkada 2024, Apa Saja Pemicunya?
Ini Daerah Rawan Konflik Pilkada 2024, Apa Saja Pemicunya?

Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) mengungkap potensi kerawanan konflik di daerah yang menggelar Pilkada serentak 2024.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo-Gibran Instruksikan Relawan Tidak Serang Pribadi Capres Cawapres Lain
TKN Prabowo-Gibran Instruksikan Relawan Tidak Serang Pribadi Capres Cawapres Lain

Cara-cara berpolitik dengan menyerang pribadi calon dinilai Sangap tidak sesuai adab ketimuran.

Baca Selengkapnya