Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usung ekonomi arus baru, Ma'ruf ibaratkan tanam pohon untuk generasi penerus

Usung ekonomi arus baru, Ma'ruf ibaratkan tanam pohon untuk generasi penerus Maruf Amin bertemu istri Gus Dur Sinta Nuriyah. ©2018 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) urut 01, KH Ma’ruf Amin mengibaratkan dirinya dan Joko Widodo (Jokowi) tengah menanam pohon yang buahnya akan dinikmati oleh generasi-generasi di masa akan datang. Untuk itu, Jokowi-Ma’ruf akan membangun ekonomi yang siap tinggal landas di 2024.

"Saya menanam pohon ini adalah untuk generasi yang akan datang. Setuju?," kata Kiai Ma’ruf yang kemudian dijawab, "Setuju!" oleh para kader Partai Bebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur di acara konsolidasi kader yang digelar di Surabaya, Sabtu (29/9) sore.

"Makanya, generasi milenial, yang penting PKB pilih Jokowi-Ma’ruf Amin bukan untuk dinikmati (sukses sebagai pemimpin hanya untuk kepentingan pribadi), kita tidak akan menikmati itu," sambungnya.

Makruf Amin juga menyebut, banyak yang menilai dirinya cocok berpasangan dengan Jokowi. "Ada yang bilang, Jokowi-Ma’ruf Amin orang kuat, orang yang mencintai rakyat, dikenal kebaikannya dan dapat dipercaya," kata Kiai Ma’ruf dalam bahasa Arab yang kemudian diterjemahkannya sendiri.

Menurutnya, Indonesia di masa yang akan datang harus bisa berkembang lebih maju lagi dan lebih sejahtera. "Jangan hanya isro’ terus. Isro’ minal isro’ ilal isro’, tapi 2014 kita sudah (harus) mi’raj," tegasnya.

Jika menang di Pilpres 2019, dia akan membantu Jokowi untuk mendirikan Indonesia lebih maju, Indonesia lebih sejahtera, dan lebih baik. "Untuk itu, bersama beliau (Jokowi) saya ingin meletakkan landasan runway, supaya apa, nanti 2024 Indonesia bisa tinggal landas, terutama bidang ekonomi," paparnya.

Kenapa harus mengutamakan pembangunan ekonomi? Kiai M’ruf lantas mengutip kitab Fathul Mu’in. "Sebagai santri saya terinspirasi dalam ungkapan kitab Fathul Mu’in. Di antara fardhu khifayah adalah menghilangkan kelaparan, kekurangan pangan yang belum sampai tingkat bahaya, kalau sudah tinkat bahaya hukumnya bukan fardhu khifayah tapi fardhu ain," katanya.

"Kurang sandang, kurang lainnya, pelayangan kesehatan, pelayanan pendidikan, dan kesejahteraan-kesejahteraan lain itu, minimal hukumnya fardhu khifayah, bahkan bisa menjadi fardhu ain," sambungnya.

Kiai Ma’ruf menuturkan negara wajib hadir memperjuangkan nasib rakyat yang lapar, baik itu muslim maupun non-muslim. "Mestinya kita punya kewajiban menurut Fakhul Mu’in untuk menghilangkan kemiskinan, kelaparan, kekurangan pelayanan lain, dan hukumnya itu wajib bukan hanya untuk kelompok muslim tapi juga seluruh rakyat dan bangsa Indonesia," tegasnya.

Maka dari itu, dia dan Jokowi bertekad akan menyelesaikan kemiskinan di Indonesia. "Supaya harta itu tidak berputar ke orang kaya saja, harus didistribusikan kepada yang miskin-miskin, yang kurang-kurang, oleh karena itu saya mengusung isu namanaya Arus Baru Ekonomi Indonesia," katanya lagi.

Menurut Kiai Ma’ruf, arus lama hanya menghasilkan konglomerat, yang dalam teori, Trickle Down Effect adalah teori yang diterapkan orde baru. "Ternyata tidak netes-netes ke bawah," tegasnya.

Sehingga, teori Trickle Down Effect hanya menghasilkan yang kuat makin kuat, dan yang lemah makin lemah. Dengan konsep Arus Baru Ekonomi, Kiai Ma’ruf berharap, disparitas antara yang kuat dan yang lemah bisa dihilangkan di Indonesia dengan mengkolaborasikan yang kuat dengan yang lemah.

"Oleh karena itu kita harapkan melalui Arus Baru Ekonomi Indonesia ini siap kita bangun kekuatan ekeonomi umat," tandasnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Mendapatkan Pahala Jariyah, Sumber Kebaikan yang Terus Mengalir
Cara Mendapatkan Pahala Jariyah, Sumber Kebaikan yang Terus Mengalir

Pahala jariyah berfokus pada memberikan manfaat untuk orang lain dan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Dalil Zakat Fitrah dalam Al-Qur'an dan Hadis, Lengkap Beserta Tujuannya
Dalil Zakat Fitrah dalam Al-Qur'an dan Hadis, Lengkap Beserta Tujuannya

Zakat Fitrah memiliki tujuan utama untuk menunjukkan kepedulian kita terhadap sesama yang kurang mampu.

Baca Selengkapnya
6 Hikmah Zakat Bagi Umat Islam, Wujud Syukur Hingga Kesejahteraan Umat
6 Hikmah Zakat Bagi Umat Islam, Wujud Syukur Hingga Kesejahteraan Umat

Hikmah zakat bagi umat Islam yang penting untuk diketahui, salah satunya sebagai wujud syukur.

Baca Selengkapnya
Miris Sumber Mata Air Gersang, Pria Asal Blitar Bikin Bank Pohon untuk Warisan Anak Cucu
Miris Sumber Mata Air Gersang, Pria Asal Blitar Bikin Bank Pohon untuk Warisan Anak Cucu

Gerakan ini berawal dari sumber mata air yang dulunya asyik dipakai mandi atau sekadar bermain air, kini banyak yang kering

Baca Selengkapnya
Cara Unik Perwira Polisi Ini Cegah Karhutla, Beri Buku Khotbah Larangan Bakar Lahan ke Masjid
Cara Unik Perwira Polisi Ini Cegah Karhutla, Beri Buku Khotbah Larangan Bakar Lahan ke Masjid

cara unik dilakukan Satuan Binmas Polres Ogan Ilir, yakni pembagian sarana kontak berupa Alquran dan buku khotbah tentang larangan membakar hutan.

Baca Selengkapnya
Perintah Menjaga Lingkungan dalam Islam, Ketahui Dalilnya
Perintah Menjaga Lingkungan dalam Islam, Ketahui Dalilnya

Al Quran telah menjelaskan berbagai hal tentang upaya menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya
Wapres Ma'ruf: Kalau Ada Generasi Sudah Tak Peduli Sesama Bahaya, Itu Lonceng Kematian
Wapres Ma'ruf: Kalau Ada Generasi Sudah Tak Peduli Sesama Bahaya, Itu Lonceng Kematian

Kurban, kata Ma'ruf menjadi simbol solidaritas di Hari Raya Idul Adha.

Baca Selengkapnya
Gandeng Penghulu hingga Tokoh Agama, Begini Strategi Kemenag Dukung Program Prioritas Pemerintah
Gandeng Penghulu hingga Tokoh Agama, Begini Strategi Kemenag Dukung Program Prioritas Pemerintah

Kementerian Agama ikut ambil bagian dalam realisasi program pemerintah pusat seperti penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya