Wagub Sumut Doakan Bobby Nasution Jadi Wali Kota, Kubu Akhyar Kecewa
Merdeka.com - Doa Wagub Sumut, Musa Rajeckshah, agar Bobby Afif Nasution, menjadi Wali Kota Medan, berbuah polemik. Pro dan kontra muncul, sementara Bawaslu masih mempelajari potensi pelanggaran dalam kejadian itu.
Sebelumnya, Musa Rajeckshah mendoakan Bobby pada acara di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Sumut di Medan, Jumat (18/9). Doa yang disampaikan saat pidato itu dinilai sebagai bentuk dukungan terbuka, yang disampaikan saat jabatan kepala daerah melekat padanya.
Kubu Akhyar Nasution, kandidat lain, kecewa dengan sikap Musa Rajeckshah. Pria yang akrab disapa Ijeck itu diminta lebih banyak belajar sehingga tidak membuat kesalahan.
-
Bagaimana Bamus Betawi usulkan gubernur ditunjuk presiden? 'Kita sudah berembuk di dalam internal majelis adat, ada empat usulan itu. Yang pertama tentang susunan pemerintahan. Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden,' kata Oding saat dihubungi merdeka.com, Kamis (7/12).
-
Kenapa Bamus Betawi usul gubernur Jakarta ditunjuk presiden? 'Di situ ada kompromi, soal putra daerah menjadi salah satunya. Di mana-mana juga ada privilege politik yang diberikan kepada putra asli daerah, yaitu kaum betawi. Kalau ditunjuk oleh Presiden, salah satunya harus representasi putra daerah. Itu yang melatarbelakangi mengapa kita mengusulkan gubernur dipilih oleh Presiden. Nah walikotanya dipilih langsung oleh Pilkada,'
-
Bagaimana PKS usul Jokowi tunjukkan sikap bijak? “Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren.“
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Apa jabatan politik Budi saat ini? Jabatannya adalah seorang Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
-
Siapa yang bisa menjadi pemimpin? Pemimpin adalah individu yang memiliki otoritas formal atau informal untuk memimpin dan mengarahkan orang lain dalam mencapai tujuan tertentu.
"Dia kan pejabat publik, tidak boleh melakukan itu. Kalau dia bicara secara partai, boleh, dan saat itu sebagai Ketua PMI (Medan), itu yang perlu belajar lagi Ijeck ini," kaya Ketua Tim pemenangan Akhyar Nasution-Salman Al-Farisi, Ibrahim Tarigan, Selasa (22/9).
Ibrahim berharap ke depan Musa Rajeckshah lebih bijak, dan pandai menempatkan diri. Selain posisi Wakil Gubernur Sumut yang melekat padanya, tindakan membawa PMI ke ranah politik juga dinilai sebagai kesalahan.
"Banyak orang PMI yang mau balikkan kartu ke Ijeck. Ini harusnya jangan dukung mendukung, kawan-kawan kecewa,’’ ujar Ibrahim.
Menurut Ibrahim, Musa Rajeckshah juga seharusnya menghargai PKS dan Partai Demokrat, partai pendukung Akhyar-Salman, yang juga mendukung Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah pada Pilgub Sumut 2018. “Ijeck kan didukung partai yang mendukung Akhyar (saat Pilgub) cemana? Kami kecewa berat," tuturnya.
Sementara juru bicara tim pemenangan Bobby Nasution-Aulia Rachman, Sugiat Santosa, menilai kritikan terhadap Musa Rajecksah kurang tepat. Menurutnya, saat itu dia tidak bicara sebagai Wakil Gubernut Sumut, melainkan Ketua PMI Medan.
"Saat itu (Musa Rajeckshah) sebagai Ketua PMI Medan dan Bobby pada saat itu (dilantik) sebagai relawan PMI. Jadi tidak ada aturan yang dilanggar Bang Ijeck, terkait dengan posisi untuk mendukung Bobby," sebut Sugiat.
Selain itu, Musa Rajeckshah juga disebut sebagai tokoh Partai Golkar Sumut, partai pendukung Bobby-Aulia. "Pastilah Bang Ijeck punya kewajiban untuk memenangkan Bobby-Aulia di Pilkada Medan. Tidak ada yang aneh dukungan Bang Ijeck ke Bang Bobby," ujar Sugiat.
Sebelumnya Ketua Bawaslu Sumut, Syafrida R Rasahan menyatakan pihaknya masih mempelajari kejadian ini. Namun dia menegaskan, seorang kepala daerah atau wakil kepala daerah, baik yang sedang menyelenggarakan pilkada maupun tidak, tidak dibenarkan melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon.
"Itu diatur dalam Pasal 71 UU 10 Tahun 2016 yang menyatakan bahwa gubernur, bupati dan wali kota dilarang untuk melakukan tindakan menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon," jelas Syafrida.
Dia juga mengingatkan jabatan kepala daerah melekat pada setiap kegiatan mereka. "Kecuali dia cuti," sebut Syafrida. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di DPP Golkar, Bobby bersama Ketua DPD Golkar Sumut mendakat tugas di pilkada Sumut.
Baca SelengkapnyaBobby Nasution mempersilakan siapa saja maju untuk membangun Sumut termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaDPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sumatera Utara menetapkan akan mengusung Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaIjeck juga mengakui jika Bobby mendapat penugasan dari DPP Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKeunggulan Bobby salah satunya yakni memiliki pengalaman sebagai Wali Kota Medan.
Baca SelengkapnyaBobby Nasution membenarkan bahwa dirinya sudah menjadi kader partai Golkar.
Baca SelengkapnyaCak Imin berpesan kepada seluruh bakal calon kepala daerah yang hadir untuk selalu membawa dan mewujudkan visi misi PKB.
Baca SelengkapnyaGolkar resmi memberikan dukungan kepada menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution sebagai calon gubernur untuk Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Baca SelengkapnyaEdy mengatakan dirinya tak memiliki persiapan khusus untuk mengikuti fit and proper test.
Baca SelengkapnyaGerindra tengah mempertimbangkan nama Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon meyakini partainya bisa mengalahkan Bobby Nasution pada Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar mendukung Bobby di Pilgub Sumut lantaran pengalamannya selama menjadi Wali Kota Medan.
Baca Selengkapnya