Wakil Ketua MPR Ingatkan Anggaran Prakerja Jangan Sampai Mubazir

Merdeka.com - Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, mengingatkan pemerintah tidak salah sasaran memberikan program kartu prakerja. Dia meminta supaya motivasi pendaftar kartu prakerja lebih digali. Selain itu, pemerintah juga diminta mengawasi penerima kartu prakerja.

"Jangan sampai mereka mendaftar hanya untuk coba-coba. Setelah mereka lulus, siapa yang mengawasi dan menindaklanjuti. Ini penting, jangan sampai anggaran Rp 20 triliun yang disiapkan untuk program ini mubazir," ujarnya kepada wartawan, Senin (13/4).

Dia meminta pemerintah bijaksana dan hati-hati dalam menjalankan program kartu prakerja. Sebab, gelombang pertama hanya untuk 164 ribu pekerja di saat pencari pekerjaan mencapai jutaan.

"Saat pemerintah menetapkan social distancing akibat mewabahnya Covid-19, sampai sekarang ini banyak perusahaan yang telah merumahkan, bahkan mem-PHK karyawannya. Informasi yang berkembang tercatat 1,2 juta orang di-PHK," kata Lestari.

Lestari meminta pemerintah memperhatikan persyaratan kepada para pendaftar kartu prakerja. Dia juga mempertanyakan batasan maksimal umur pendaftar karena hanya tertulis warga negara yang berusia di atas 18 tahun.

"Jangan sampai mereka frustrasi karena terbentur persyaratan yang tidak bisa mereka penuhi," kata legislator Nasdem itu.

Lestari juga mengingatkan pemerintah menyiapkan tindak lanjut dari program tersebut. Seperti lowongan atau kesempatan bekerja.

"Apakah pemerintah sudah punya data berapa banyak perusahaan yang siap menampung mereka? Jangan sampai setelah mendaftar dan ikut pelatihan, mereka kembali menjadi pengangguran," ucapnya.

Karena pendaftaran dilakukan secara online, Lestari mengingatkan agar pemerintah juga menyiapkan infrastruktur, jaringan, sistem dan IT-nya dengan baik.

"Jangan sampai pendaftar terkendala karena infrastruktur onlinenya belum siap. Kita tidak ingin dengar program yang disiapkan untuk menyelesaikan masalah malah memunculkan masalah baru," pungkasnya.