Asal usul virus MERS ditemukan pada kelelawar
Merdeka.com - Peneliti kembali menemukan fakta terbaru mengenai virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome). Virus yang pertama kali muncul di Arab Saudi tersebut ditemukan pada kelelawar sehingga peneliti menduga kuat bahwa asal usul virus MERS memang berasal dari hewan malam itu.
Peneliti tepatnya mengetes sampel kelelawar yang tinggal 11 km dari pasien pertama yang terinfeksi MERS di Arab Saudi. Virus pun berhasil di ditemukan pada kelelawar dan memiliki kemiripan 100 persen dengan virus MERS yang menyerang manusia.
"Selama ini ada beberapa laporan yang mengatakan kalau virus MERS berasal dari hewan. Tetapi belum ada genetik yang cocok. Pada kasus ini, akhirnya kami menemukan virus di hewan yang memiliki kemiripan dengan virus yang menyerang manusia. Terlebih, virus cocok dengan yang ditemukan pada pasien pertama," papar Dr W Ian Lipkin dari Columbia University, seperti yang dikutip Live Science.
-
Mengapa kelelawar jadi sumber penularan? Kelelawar buah, disebut juga rubah terbang, merupakan hewan reservoir NiV di alam.
-
Kenapa kelelawar jadi penyebar virus? Ada beberapa alasan ilmiah yang menjelaskan mengapa kelelawar bisa menjadi reservoir alami bagi berbagai virus yang berpotensi mematikan bagi manusia.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap virus? Hasilnya mengungkapkan bahwa kelelawar memiliki proporsi yang signifikan lebih tinggi dalam membawa virus zoonosis (virus yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia) daripada mamalia lainnya.
-
Bagaimana lalat menularkan penyakit? Lalat dikenal sebagai vektor penyakit karena kemampuannya untuk mengangkut dan menyebarkan patogen dari satu tempat ke tempat lain, berpotensi menyebabkan wabah penyakit pada manusia.
-
Kenapa kelelawar bahaya? Kelelawar merupakan penyebab utama kematian akibat rabies pada manusia sehingga penting untuk segera mencari pertolongan medis apabila ada dugaan kontak dengan kelelawar.
-
Siapa yang bisa terkena penyakit dari hewan liar? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sebagian besar ahli penyakit menular sepakat bahwa asal usul pandemi manusia di masa depan kemungkinan besar akan bersifat zoonosis, dengan satwa liar menjadi sumber utamanya.
MERS pertama kali muncul di Arab Saudi pada September 2012 lalu. Sejak saat itu, sudah 94 orang positif didiagnosis MERS dan 46 di antaranya meninggal dunia.
Peneliti menggarisbawahi kalau kelelawar memang termasuk binatang yang bisa menyebarkan penyakit pada manusia, termasuk rabies dan SARS.
Meskipun begitu, manusia sebenarnya jarang melakukan kontak dengan kelelawar. Sehingga peneliti menduga kalau ada campur tangan hewan lain yang menjadi 'pembawa' penyakit dari kelelawar ke manusia.
"Tujuan kami selanjutnya adalah mencari perantara virus dari kelelawar ke manusia," tulis peneliti dalam jurnal Emerging Infectious Diseases.
Sebelumnya, penelitian lain membuktikan kalau unta berhasil mengembangkan antibodi yang melawan virus MERS. Jadi peneliti menyimpulkan kalau unta kemungkinan pernah terserang virus yang serupa dengan MERS. Namun untuk kasus virus MERS yang sekarang, peneliti tidak menemukannya pada unta.
Baca juga:Flu burung H7N9 mampu menular ke sesama manusia!Kenapa virus flu burung H7N9 bisa menyebar dengan cepat?Virus flu burung H7N9 ternyata kebal obatFlu burung H7N9 berkemungkinan ditularkan antar manusiaBagaimana cara memastikan vaksin ampuh menangkal virus H7N9? (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelelawar merupakan hewan yang menjadi penyebab dari peredaran sejumlah virus yang berbahaya.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaKucing memiliki risiko persebaran penyakit ke manusia yang perlu kita waspadai.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah adalah jenis virus yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis).
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.
Baca SelengkapnyaKelelawar masuk rumah dikaitkan dengan beberapa mitos unik.
Baca SelengkapnyaStudi baru membantah dugaan sebelumnya yang menyatakan malaria muncul sekitar 2.000 sampai 3.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKemenkes mulai melakukan surveilans untuk mewaspadai masuknya virus Nipah.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya mobilitas global dan interaksi manusia dengan satwa liar telah meningkatkan risiko penyebaran penyakit ini.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menggegerkan warga negara bagian Kerala, India, dan menelan dua korban jiwa.
Baca SelengkapnyaKeberadaan lalat di sekitar kita tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa membawa risiko kesehatan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis berisiko dialami oleh nelayan karena situasi lembap dan terpapar air di kapal.
Baca Selengkapnya