Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

ITAGI: Hasil Uji Klinik Vaksin Covid Negara Lain Bisa Jadi Dasar Pertimbangan di RI

ITAGI: Hasil Uji Klinik Vaksin Covid Negara Lain Bisa Jadi Dasar Pertimbangan di RI Ilustrasi Vaksin. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Saat ini vaksin Covid-19 sudah memasuki uji klinik tahap 3 dan sedang dilakukan di Bandung terhadap 1.620 subjek. Sementara itu, vaksin Covid-19 Sinovac yang diuji di Brasil dikabarkan terbukti keamanannya.

Hal ini setelah sekitar ribuan orang menerima dua dosis suntikan. Selain itu, uji klinik tahap 3 di Brasil diperkirakan akan segera selesai dan akan mengeluarkan laporan resminya.

Pertanyaan saat ini ialah apakah bisa hasil uji klinik yang dilakukan di negara lain dapat dijadikan dasar untuk Pemerintah Indonesia mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19?

Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dari ITAGI, Soedjatmiko, menjelaskan bahwa banyak vaksin-vaksin yang dipakai puluhan tahun di berbagai negara dengan hanya melakukan uji klinik fase 1 hingga 3 di satu negara saja tetapi kemudian vaksin tersebut dipakai di banyak negara dan ternyata hasilnya tetap aman dan sama efektivitasnya.

"Vaksin yang produksi oleh Bio Farma semenjak tahun 1890, uji kliniknya dilakukan di Indonesia, tetapi hingga saat ini vaksin tersebut telah dipakai oleh masyarakat dunia di lebih dari 130 negara, hasilnya tetap aman dan efektif," jelas Prof Soedjatmiko ditulis Rabu (28/10).

Perlu diperhatikan juga bahwa vaksin-vaksin yang sudah lama dipakai di RS Swasta di Indonesia, banyak yang diimpor dari Perancis, Belgia dan Amerika. Vaksin-vaksin impor tersebut tidak pernah diuji klinik di Indonesia karena proses uji klinik di negara masing-masing dipercaya telah dilakukan sesuai prosedur dan diawasi oleh badan pengawas di negara masing-masing.

"Ketika masuk ke Indonesia, vaksin-vaksin impor juga dikaji ulang oleh BPOM bersama Komnas Obat dan organisasi profesi. Terbukti vaksin-vaksin yang sudah lama dipakai di Indonesia tidak dilakukan uji klinik di Indonesia tetap hasilnya aman dan efektif," jelas Prof Soedjatmiko.

Menurut Prof Soedjatmiko, umumnya vaksin-vaksin tidak dipengaruhi oleh faktor ras. Namun untuk membuktikan tidak dipengaruhi ras, maka vaksin Sinovac di uji klinik selain di Indonesia juga di Brasil dengan 8.000 orang dewasa, Turki dengan subjek 13.000 orang dewasa kemudian dilanjutkan dengan Chili dan Bangladesh, masing-masing sebanyak 4.000 orang dewasa.

Kemudian, Prof Soedjatmiko juga menambahkan bahwa persetujuan edar sebuah vaksin di Indonesia itu merupakan wewenang dari BPOM bersama Komite Nasional Penilai Obat Jadi/Vaksin dengan sebelumnya melakukan kajian mendalam laporan proses dan hasil uji klinik vaksin. "Persetujuan edar harus dari BPOM dan lembaga terkait lainnya, peran WHO disini hanya mengaudit proses dan kualitas," tutup Prof Soedjatmiko.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio

Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu

Vaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya