Jangan percaya 6 mitos tentang depresi ini!
Merdeka.com - Kebanyakan orang sering berasumsi tentang hal yang tak benar-benar mereka ketahui. Asumsi inilah yang seringkali berujung pada mitos yang keliru. Salah satunya adalah mitos-mitos yang berkembang seputar depresi.
Saat ini banyak orang menggunakan istilah depresi dengan enteng hanya untuk menyebut orang yang terlihat sedih karena memiliki masalah. Padahal sesungguhnya depresi tidak seenteng itu. Istilah depresi tak bisa serta-merta digunakan untuk menyebut kesedihan, atau keadaan pikiran yang kalut. Depresi adalah keadaan mental yang serius dan tak bisa diremehkan.
Berikut adalah beberapa mitos seputar depresi yang sebaiknya diketahui dan tak lagi Anda percayai, seperti dilansir oleh Mag for Woman.
-
Masalah kesehatan apa yang bisa terjadi akibat depresi? Sejumlah kondisi mungkin dialami seseorang sebagai dampak dari depresi atau juga sebaliknya.
-
Apa itu depresi terselubung? Ada beberapa orang yang mencoba menyembunyikan atau menyangkal perasaan depresinya, baik karena malu, takut, atau tidak menyadari kondisinya. Orang-orang ini disebut mengalami depresi terselubung, yaitu depresi yang tidak tampak secara luar, tetapi tetap berdampak negatif pada diri mereka.
-
Kenapa stres berkepanjangan bisa jadi penyebab depresi terselubung? Stres yang sesekali terjadi bisa membantu kita untuk beradaptasi dan berkembang. Namun, stres yang berlangsung terus-menerus bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental, termasuk depresi terselubung.
-
Bagaimana ciri depresi yang muncul karena stres? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi.
-
Mengapa depresi terselubung berbahaya? Depresi terselubung juga dapat meningkatkan risiko bunuh diri, karena orang yang mengalaminya merasa tidak ada harapan atau jalan keluar.
-
Siapa yang bisa mengalami depresi terselubung? Ada beberapa orang yang mencoba menyembunyikan atau menyangkal perasaan depresinya, baik karena malu, takut, atau tidak menyadari kondisinya.
1. Orang depresi berkemungkinan bunuh diri
Orang depresi memang berkemungkinan untuk memikirkan bunuh diri atau bahkan melakukannya. Namun tak semua orang yang mengalami depresi berpikiran mengakhiri nyawa mereka. Ada juga orang yang terlihat menjalani kehidupan normal dan terlihat baik-baik saja, namun mereka mengalami depresi di dalam dirinya. Tak semua orang yang mengalami depresi berpikiran untuk menghancurkan atau merusak kehidupan mereka.
2. Memikirkan kebahagiaan bisa menyembuhkan depresi
Memikirkan hal-hal yang membahagiakan memang bisa membantu pasien depresi untuk merasa baikan sejenak, namun memikirkan hal-hal bahagia tidak bisa menyembuhkan depresi klinis. Depresi klinis disebabkan oleh adanya ketimpangan zat kimia dan perlu diatasi dengan obat-obatan untuk mengontrolnya. Jadi, depresi klinis tak bisa disembuhkan oleh memikirkan hal bahagia atau pergi ke tempat-tempat yang membuat Anda senang.
3. Orang yang depresi terobsesi dengan dirinya sendiri
Ini tidak benar. Orang yang depresi bukan orang ingin terobsesi dengan dirinya sendiri, namun mereka sedang berusaha mencari jalan keluar untuk masalah mereka dan tidak bisa membantu orang lain dengan masalah mereka. Hal ini seharusnya dimaklumi. Orang yang depresi bukan berarti tak memiliki empati pada orang lain dan mitos bahwa orang yang depresi selalu ingin menyendiri dan tak peduli dengan orang lain adalah salah.
4. Depresi adalah penyakit
Depresi bukan penyakit, namun kelainan dan keadaan mental yang bisa disembuhkan dengan obat dan perawatan yang tepat. Meski beberapa orang bisa jadi tak bisa sembuh dari depresi mereka sepenuhnya, namun dengan obat dan perawatan mereka bisa lebih baik dan menjalani kehidupan yang normal.
5. Orang yang depresi tak bisa memiliki kehidupan normal
Ini adalah mitos yang sangat salah. Banyak orang depresi yang terlihat normal dan bisa berinteraksi biasa dengan orang lain. Mereka juga memiliki teman, keluarga, dan kehidupan sosial. Asumsi semacam ini sangat salah.
6. Wanita lebih mudah depresi dibanding pria
Tak ada fakta atau data yang bisa mendukung penelitian ini. Pria juga berkemungkinan mengalami depresi sama besarnya dengan wanita. Mulai dari remaja, semua orang bisa mengalami depresi. Hal-hal atau kejadian traumatis adalah salah satu penyebab munculnya depresi bagi pria maupun wanita.
Itulah beberapa mitos depresi yang sebaiknya tak lagi Anda percayai. Depresi klinis adalah keadaan mental yang serius dan orang yang mengalaminya harus segera mencari bantuan medis. Setidaknya perawatan yang tepat dan obat-obatan bisa membantu mengontrol depresi pada pasien.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Minum kopi sering dikaitkan dengan banyak mitos yang tidak benar.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan mental kerap disalahpahami sehingga bisa sangat berdampak pada penanganannya.
Baca SelengkapnyaRasa gelisah dan kehilangan motivasi merupakan hal yang wajar, tapi jangan biarkan berlarut-larut.
Baca SelengkapnyaKonsumsi nasi basi dapat menyebabkan beberapa efek samping.
Baca SelengkapnyaBeberapa mitos tentang diet tidak benar dan menyesatkan.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Indonesia memiliki mitos kesehatan yang aneh dan tidak terbukti secara ilmiah.
Baca SelengkapnyaKekurangan nutrisi tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik kita, tetapi juga memiliki efek yang signifikan terhadap kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaDepresi dan masalaha kesehatan bisa saling memengaruhi dengan berbagai cara tertentu.
Baca SelengkapnyaTerdapat beragam mitos kopi yang sering dipercaya tanpa dasar penjelasan sesuai fakta.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa mitos orang hamil yang masih sering dipercaya.
Baca SelengkapnyaInsomnia, atau kesulitan tidur di malam hari, adalah masalah yang umum, namun sering kali diselimuti oleh berbagai mitos dan kesalahpahaman.
Baca SelengkapnyaBeberapa gejala awal depresi yang mungkin saja dialami, tapi nggak disadari. Apa saja?
Baca Selengkapnya