Jangan pernah menggunakan mesin pencuci piring
Merdeka.com - Penggunaan mesin pencuci piring memang menjadi hal yang lumrah di negara barat. Meskipun begitu di Indonesia sendiri keberadaan mesin pencuci piring mulai menggantikan cara mencuci piring konvensional. Anda pun mulai berpikiran untuk melakukan hal yang sama.
Sebuah penelitian yang dilansir dari dailymail.co.uk nampaknya membuat Anda harus berpikir dua kali untuk menggunakan mesin pencuci piring. Sebab penelitian yang dilakukan di Swedia menyebutkan bahwa penggunaan mesin pencuci piring bisa meningkatkan risiko alergi khususnya pada anak-anak.
"Keberadaan mesin pencuci piring memang sangat membantu para ibu rumah tangga. Namun Anda tidak menyadari akan bahaya yang tersimpan di baliknya yang terjadi karena proses pembersihan yang tidak sempurna. Akibatnya bakteri akan tertinggal di alat makan Anda dan risiko untuk terkena alergi karena paparan bakteri semakin besar," tulis penelitian dari University of Gothenburg ini. "Terutama ketika makanan yang Anda konsumsi adalah makanan berfermentasi yang mengandung lebih banyak bakteri."
-
Kenapa anak mengalami alergi? Alergi pada anak bisa disebabkan oleh faktor genetik dan paparan zat tertentu seperti serbuk sari, bulu binatang, jamur, dan tungau debu.
-
Kenapa kandungan zat dalam deterjen bisa menyebabkan alergi? Penyebab alergi deterjen pada kulit yang paling utama adalah kandungan zat di dalamnya.
-
Kenapa alergi susu terjadi pada anak-anak? Ini karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang, sehingga lebih mungkin bereaksi terhadap protein susu.
-
Apa saja gejala alergi pada anak? Gejala alergi pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan cara tubuh meresponsnya. Beberapa anak mungkin mengalami gejala kulit, seperti ruam, gatal-gatal, atau bengkak. Alergi makanan dapat menyebabkan reaksi gastrointestinal, mual, muntah, atau diare.
-
Apa yang menyebabkan kotoran di saluran air tempat cuci piring? Sisa-sisa makanan, lemak, dan benda-benda lain yang terlepas dari piring dan peralatan memasak Anda bakal menimbulkan lapisan kotor di saluran air—menciptakan lingkungan yang ideal untuk bakteri dan jamur berkembang biak.
-
Kapan alergi deterjen muncul? Reaksi alergi atau iritasi biasanya langsung muncul begitu kulit bersentuhan dengan sabun cuci.
"Paparan bakteri dan mikroba yang berlebihan di dalam tubuh mampu menurunkan sistem kekebalan yang membuat tubuh Anda menjadi rapuh. Tak hanya terjadi peningkatkan risiko alergi, namun terjadi peningkatan risiko penyakit lainnya yang lebih besar."
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lantas, apa saja ya kesalahan-kesalahan dalam mencuci peralatan dapur yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaDalam memasak MPASI penting untuk menggunakan alat masak yang tepat.
Baca SelengkapnyaLalu bagaimana dengan meminta anak meminum air putih?
Baca SelengkapnyaBeberapa mitos mencuci baju bayi tidak memiliki dasar dan fakta yang jelas.
Baca SelengkapnyaSodium lauryl sulfate, atau yang lebih dikenal sebagai SLS, adalah zat yang sering kita temui dalam produk-produk perawatan tubuh sehari-hari, seperti sabun.
Baca SelengkapnyaNyamuk tidak hanya mengganggu dengan gigitannya yang gatal, tetapi juga dapat menjadi pembawa penyakit berbahaya seperti demam berdarah.
Baca SelengkapnyaGejala alergi pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan cara tubuh meresponsnya.
Baca SelengkapnyaTips Mencuci Mobil yang Benar, Jangan Gunakan Sabun Cuci Piring
Baca SelengkapnyaAda keadaan yang mesti di antisipasi misalkan anak tersebut dikhawatirkan punya gangguan organ hati yang berat.
Baca SelengkapnyaDi tengah serbuan polusi udara seperti ini, penting untuk melindungi kesehatan anak.
Baca SelengkapnyaPenyakit disebabkan dari konsumsi air yang tidak jernih di antaranya diare.
Baca SelengkapnyaBahaya asap rokok yang menempel pada pakaian tidak hanya terbatas pada bau tidak sedap, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan secara signifikan.
Baca Selengkapnya