Kadar gula darah tinggi tingkatkan risiko penyakit otak
Merdeka.com - Kadar gula dalam darah tak hanya bisa menyebabkan diabetes, melainkan juga bisa meningkatkan risiko manula terkena salah satu jenis penyakit otak, yaitu demensia. Hasil ini diketahui melalui penelitian terhadap 2.000 orang.
Meski begitu, penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine ini tak secara langsung membuktikan bahwa tingkat gula darah tinggi bisa menyebabkan demensia.
Penelitian ini mengungkap bahwa manula yang memiliki kadar gula dalam darah 105 sampai 120 miligram per deciliter (mg/dL) memiliki risiko terkena demensia 10 - 20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang memiliki tingkat gula darah di bawah 100 mg/dL.
-
Apa dampak gula berlebihan pada otak? Konsumsi makanan manis berlebihan dapat menyebabkan penurunan kesehatan otak. Gula yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan peradangan di otak, yang dapat menyebabkan masalah kognitif dan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
-
Bagaimana gula mempengaruhi otak? Gula memberikan dampak langsung pada otak, khususnya pada sistem dopamin yang berfungsi untuk menghasilkan perasaan bahagia. Ketika kita mengonsumsi makanan yang manis, otak akan melepaskan dopamin, yang membuat kita merasa senang dalam waktu singkat. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang mengalami 'ketagihan' terhadap gula.
-
Siapa yang berisiko diabetes akibat gula berlebihan? Ini terjadi karena kadar gula berlebih yang masuk ke dalam tubuh dapat mengakibatkan insulin menjadi resisten, yaitu tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik dalam mengubah gula menjadi energi. Sehingga, kadar gula dalam darah pun menjadi meningkat dan sebabkan obesitas serta diabetes.
-
Bagaimana kelebihan gula bisa memicu diabetes? Gula dapat meningkatkan kadar gula darah secara tiba-tiba dan menurunkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang mengatur metabolisme gula dalam tubuh. Jika insulin tidak bekerja dengan baik, maka gula darah akan tinggi dan dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
-
Bagaimana gula berlebih bisa memicu penyakit tidak menular? Mengonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi dapat meningkatkan kadar gula dan kolesterol dalam darah. Kadar gula dan kolesterol yang melampaui batas normal dapat memicu penyakit tidak menular seperti diabetes melitus dan gangguan jantung.
-
Siapa yang berisiko tinggi diabetes? Ikhsan menyarankan individu dengan berat badan berlebih dan/atau riwayat keturunan diabetes untuk memperhatikan pola hidup mereka jika tidak dapat menghindari begadang, guna mengurangi risiko terkena diabetes.
"Data ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat glukosa berakibat buruk pada kesehatan otak," ungkap ketua peneliti Dr Paul Crane dari University of Washington, seperti dilansir oleh Reuters (07/08).
Sementara itu, pada orang yang terkena diabetes, kadar gula dalam darah 160 mg/dL bisa menyebabkan risiko demensia bertambah 40 persen lebih tinggi. Hasil ini didapatkan setelah peneliti juga mempertimbangkan faktor lain seperti jenis kelamin, olahraga, tekanan darah, kebiasaan merokok, dan lainnya.
Sayangnya penelitian ini tak mengetahui apakah menurunkan kadar gula dalam darah juga bisa menurunkan risiko penyakit otak seperti demensia pada manula. Meski begitu, perlu diingat bahwa menjaga kadar gula dalam darah tak hanya penting bagi kesehatan tubuh, tetapi juga ketajaman otak. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di balik rasa manis yang menggugah selera, tersembunyi dampak yang jauh lebih pahit bagi kesehatan mental kita.
Baca SelengkapnyaAda berbagai alasan mengapa seseorang mungkin tidak rutin minum obat, mulai dari kesibukan, lupa, hingga ketidaknyamanan akibat efek samping obat.
Baca SelengkapnyaBerikut ini penjelasan tentang apakah gula darah tinggi pasti diabetes, sekaligus cara menurunkan kadar gula darah.
Baca SelengkapnyaDi tengah kesibukan, seringkali kita tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari yang tampaknya remeh dapat berkontribusi besar terhadap naiknya gula darah.
Baca SelengkapnyaHiperglikemia terjadi ketika terdapat terlalu banyak gula atau glukosa dalam aliran darah. Gula darah tinggi bisa menjadi indikasi diabetes atau pradiabetes.
Baca SelengkapnyaMengonsumsi gula dalam batas yang tak normal dapat memberikan dampak buruk bagi kondisi tubuh.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, ternyata orang yang kecanduan gula tidak hanya suka makanan manis tapi juga ingin makanan dengan cita rasa asin.
Baca SelengkapnyaKebiasaan konsumsi makanan manis yang kita lakukan bisa mulai muncul sejak masih usia anak-anak. Penting untuk mewaspadainya.
Baca SelengkapnyaBahaya gula bagi kolesterol dan jantung: konsumsi bijak dan pilihan sehat untuk keseharian.
Baca SelengkapnyaDi balik kenikmatan makanan manis, mengonsumsinya secara berlebihan dapat membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai mitos penyakit Alzheimer yang sering menyesatkan karena tak memiliki dasar penjelasan ilmiah.
Baca SelengkapnyaSejumlah kebiasaan sepele yang kita lakukan bisa tanpa sengaja meningkatkan kadar gula darah kita.
Baca Selengkapnya