Kenaikan Jumlah Penyakit Tidak Menular Disebabkan Gaya Hidup Masyarakat
Merdeka.com - Pada tahun 2018 lalu, berdasar data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 memperlihatkan kenaikan angka penyakit tidak menular. Beberapa di antaranya adalah kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, hingga hipertensi.
Munculnya peningkatan terhadap sejumlah penyakit tidak menular tersebut ternyata disebabkan oleh sebuah hal. Gaya hidup masyarakat masa kini telah menyebabkan kenaikan penyakit yang tidak menular.
"Kalau kita lihat penyakit tidak menularnya itu apa, pertama adalah stroke jadi pendarahan di otak, kedua adalah penyakit jantung, ketiga baru penyakit ginjal, gangguan neonatus, kemudian kanker dan macam-macam," ujar Kepala Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Siswanto beberapa waktu lalu.
-
Apa penyebab stroke? Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terhalang, baik oleh pembekuan darah atau pecahnya pembuluh darah. Hal ini menyebabkan sel-sel otak mati sehingga sejumlah bagian tubuh kehilangan fungsinya.
-
Apa saja jenis kelainan pembuluh darah yang menyebabkan stroke? Kelainan yang dapat menyebabkan kondisi ini sama dengan apa yang terjadi pada penyakit Takayasu Arteritis dan moyamoya. Takayasu adalah kondisi dimana pembuluh darah pada otak menyempit atau buntu. Sementara moyamoya adalah penyempitan pembuluh darah pada area leher menuju otak.
-
Mengapa Stroke bisa berbahaya? Ketika otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi dari aliran darah, sel-sel otak mulai mati dalam beberapa menit.
-
Bagaimana cara kerja kelainan jantung menyebabkan stroke? Jika seseorang mengalami kelainan pada jantungnya, maka pompa jantung akan terganggu. Hal ini dapat menjadi penyebab stroke usia muda karena saat darah dipompa keluar dari jantung, akan ada darah yang tersisa di dalam jantung. Sisa darah ini akan menggumpal dan berpotensi terlepas atau keluar dengan sendirinya menuju otak sehingga terjadi emboli, yaitu hambatan pada aliran pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan stroke.
-
Apa saja gejala stroke? Baik usia tua maupun muda, gejala penyakit stroke umumnya sama saja, yakni terjadinya gangguan otak secara tiba-tiba. Untuk lebih lengkapnya, simak berikut ini: 1. Kelumpuhan tubuh di satu sisi Gejala stroke seringkali ditandai dengan gangguan fungsi motorik. Perlu diketahui bahwa otak memiliki bagian khusus yang mengirimkan sinyal ke saraf motorik untuk mengontrol gerakan tubuh. Ketika suplai oksigen ke pusat motorik di otak terganggu, kemampuan menggerakkan sebagian anggota tubuh pun bisa menghilang.
-
Apa ciri stroke yang berbeda dengan penyakit lain? 'Kalau stroke itu (terjadi) suddenly, tiba-tiba sekali,' terang dokter Sigit Dewanto H., Sp.N, FINS, FINA dari RS Pondok Indah - Puri Indah Jakarta Rabu (25/10).Lebih lanjut, dia menyebut pengalamannya saat beberapa waktu lalu sedang mengobrol dengan seseorang. Pada saat tengah asyik berbincang, sang lawan bicara tiba-tiba mengalami pelo atau kesulitan bicara.
Siswanto mengungkapkan, ada tiga faktor risiko utama yang menyebabkan peningkatan angka penyakit tidak menular. Yang pertama adalah masalah terkait diet atau makanan, yang kedua adalah perilaku, dan yang ketiga terkait lingkungan seperti polusi udara.
"Yang terkait dengan perilaku atau diet seperti makannya tidak seimbang, kurang olahraga dan sebagainya," ungkap Siswanto menambahkan.
Terkait beberapa PTM yang mengalami kenaikan, data Riskesdas 2018 menunjukkan peningkatan obesitas dari 2013. Jika di 2013 angkanya hanya 14,8 persen, saat ini naik menjadi 21,8 persen.
Sementara itu, berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes melitus naik dari dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen. Hasil pengukuran tekanan darah juga menunjukkan bahwa hipertensi naik dari 25,8 persen menjadi 34,1 persen.
Angka tersebut berbanding lurus dengan prevalensi gaya hidup yang terkait dengan masalah kesehatan. Misalnya, jumlah remaja di usia 10 hingga 18 tahun meningkat dari 7,2 persen di 2013 menjadi 9,1 persen di 2018. Selain itu, konsumsi alkohol juga naik 0,3 persen dari 2013 yaitu 3,3 persen. Bahkan, proporsi aktivitas fisik kurang juga naik dari 26,1 persen menjadi 33,5 persen.
"Artinya kemakmuran itu (bisa dilihat) dari dua sisi. Di satu sisi dia makmur karena pendapatannya meningkat, tapi di sisi lain karena gaya hidupnya menjadi tidak sehat dia cenderung terkena PTM," tandas Siswanto.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain menyoroti angka kematian tinggi akibat penyakit tidak menular, Jokowi menekankan pentingnya pencegahan stunting atau gizi buruk.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengirimkan alat-alat laboratorium di Puskesmas untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
Baca SelengkapnyaPenyakit jantung kini merambah usia muda akibat gaya hidup tidak sehat dan pola makan buruk.
Baca SelengkapnyaKenaikan prevalensi penyakit tidak menular berhubungan dengan pola hidup tidak sehat.
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah kasus penyakit kritis dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah stroke pada usia muda, Dodik menganjurkan penerapan slogan 3O + 1D.
Baca SelengkapnyaHenti jantung mendadak adalah kondisi berbahaya yang bisa terjadi tiba-tiba. Kenali risikonya dan mulailah menjaga kesehatan jantungmu dari sekarang
Baca SelengkapnyaWaspada stroke dini yang siap menyerang kaum muda. Ketahui gejala dan cara menanganinya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaPenderita gagal ginjal tidak hanya pasien dewasa, karena berdasarkan data, bayi berusia enam hari juga terdeksi.
Baca SelengkapnyaSejumlah faktor risiko terjadinya stroke di usia muda kerap tidak kita sadari sehingga terlanjur terjadi.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, kurang lebih 11 ribu anak per tahun yang terdiagnosis kanker.
Baca Selengkapnya