Korban perkosaan rentan alami masalah seksual
Merdeka.com - Meski telah mendapatkan bantuan terapi secara psikologis, namun penelitian menunjukkan bahwa korban perkosaan tetap berkemungkinan dua kali lebih tinggi mengalami masalah seksual. Beberapa contohnya adalah mengalami kesulitan seksual dan rasa sakit di bagian pelvis.
Meski begitu penelitian tak menjelaskan apakah rasa sakit dan kesulitan dalam hal seksual diakibatkan oleh masalah psikologis atau masalah fisik akibat trauma (PTSD), yang berkemungkinan dialami separuh dari korban perkosaan.
Sebelumnya peneliti telah mengetahui bahwa korban perkosaan yang terjadi saat masih kanak-kanak akan menyebabkan masalah seksual. Namun dengan penelitian ini ilmuwan mengungkap bahwa meski perkosaan terjadi pada usia dewasa, dampaknya tetap sama.
-
Apa bentuk kekerasan seksualnya? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
-
Siapa yang bisa mengalami trauma? Trauma ini bisa saja muncul tak hanya pada mereka yang menyaksikan bunuh diri secara langsung saja, namun juga pada mereka yang menyaksikan videonya.
-
Siapa yang sering jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Sapi perah.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang beresiko mengalami masalah karena kekerasan? Anak-anak yang mengalami atau menyaksikan kekerasan, trauma, pelecehan, atau penelantaran cenderung mengalami kesulitan kognitif di satu atau lebih bidang dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengalami hal-hal tersebut.
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
"Kami menemukan bukti bahwa korban perkosaan tunggal pada masa dewasa juga memiliki risiko masalah seksual yang sama," ungkap Iva Biancic dari National Psychotrauma Center for Children and Youth di University Medical Center, seperti dilansir oleh Reuters (07/06).
Peneliti menanyai 18 wanita korban perkosaan yang berusia akhir belasan dan awal 20-an. Mereka mengalami perkosaan ketika remaja dan dirawat karena memiliki PTSD. Setelah itu peneliti membandingkan dengan jawaban dari 114 mahasiswi yang tak pernah menjadi korban perkosaan. Sekitar 30 persen korban perkosaan mengalami masalah pada pelvis mereka, dibandingkan dengan hanya 12 persen wanita yang tak pernah mengalami perkosaan.
Meski begitu, penelitian ini memiliki beberapa kelemahan menurut Mary Koss dari University of Arizona di Tuscon. Korban perkosaan memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah dibanding kelompok pembanding yang tidak mengalami perkosaan. Dia juga menjelaskan bahwa masalah pelvis bisa diakibatkan oleh konsekuensi fisik dari perkosaan, mengingat para korban mengalaminya pada usia remaja. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KDRT merupakan masalah yang masih terus terjadi hingga saat ini. Ketahui sejumlah dampak dan bahayanya.
Baca SelengkapnyaKemenPPPA mencatat korban kekerasan didominasi oleh anak perempuan
Baca SelengkapnyaKDRT bukan sebatas kekerasan fisik saja, tetapi juga mencakup kekerasan emosional, seksual, hingga finansial.
Baca SelengkapnyaKetika anak menyaksikan orangtua melakukan KDRT terutama berulang, hal ini bisa timbulkan dampak psikologis pada mereka.
Baca SelengkapnyaTrauma perlu segera ditangani dengan untuk meminimalisir berbagai dampak.
Baca SelengkapnyaPerselingkuhan bisa dilakukan oleh seseorang karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaIni mempertimbangkan kerugian dan dampak negatif yang dialami korban dan tidak jarang bersifat permanen.
Baca SelengkapnyaTerjadinya vaginismus bisa menjadi masalah bagi pasutri yang ingin segera memiliki keturunan.
Baca SelengkapnyaDeretan kasus di atas hanya segelintir. Tentu kondisi tersebut sungguh miris. Pelajar seorang tak lagi menunjukkan sikap sebagai seorang anak terpelajar.
Baca SelengkapnyaPolitisi Rieke DIah Pitaloka bahas soal korban KDRT yang memutuskan kembali ke pasangannya.
Baca SelengkapnyaKetika seseorang kecanduan seks, penting untuk mengetahuinya secara cepat sebelum semakin parah.
Baca SelengkapnyaSeks anal sering kali dianggap lebih berisiko dibandingkan dengan seks vaginal, benarkah hal itu? Ini penjelasan lengkapnya.
Baca Selengkapnya