Lansia Penderita Demesia Bisa Mendapatkan Vaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Alzheimer's Indonesia, Michael Dirk Roelof Maitimoe mengatakan jika orang lanjut usia (lansia) dengan demensia boleh vaksinasi COVID-19. Michael menjelaskan, demensia adalah penurunan fungsi otak yang memengaruhi daya ingat, emosi, pengambilan keputusan, dan fungsi otak lainnya.
Dilansir dari Liputan6.com, menurut Michael dalam webinar “Lansia dengan Alzheimer Boleh Divaksin?”, vaksinasi COVID-19 aman untuk lansia ODD atau orang dengan demensia,"Vaksinasi sangat disarankan untuk ODD." ujarnya.
Lebih jauh, Michael memberikan imbauan pada keluarga pasien ODD untuk memerhatikan riwayat penyakitnya. Jika ada penyakit penyerta seperti diabetes atau hipertensi, maka hal tersebut perlu dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum vaksinasi COVID-19.
-
Siapa yang perlu konsultasi ke dokter? Pasien dianjurkan untuk berbicara dengan dokter mereka mengenai berbagai topik, termasuk yang berkaitan dengan kehidupan seks, seperti: meminta profesional kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum melanjutkan aktivitas seksual.
-
Siapa yang perlu menjaga kesehatan? Penting disadari bahwa seseorang yang menjaga kesehatannya akan tampak cantik dan menarik di mata orang lain.
-
Mengapa penting berkonsultasi dengan dokter? Jika Anda memiliki riwayat asam urat atau mengalami gejala yang mengkhawatirkan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mencoba obat asam urat alami atau melakukan perubahan besar dalam diet atau gaya hidup Anda.
-
Kenapa penting cegah komplikasi diabetes? Ketidakstabilan diabetes dapat berujung pada berbagai komplikasi serius, seperti masalah jantung, gangguan penglihatan, serta kerusakan pada ginjal dan saraf. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan pengelolaan yang komprehensif terhadap penyakit ini.
-
Siapa yang disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter? Meskipun beberapa orang mungkin memiliki kondisi tangan berkeringat sebagai bawaan lahir, langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi masalah keringat berlebih pada sebagian besar individu. Jika masalah ini terus berlanjut atau sangat mengganggu, berkonsultasilah dengan dokter untuk mencari solusi yang lebih lanjut.
Tak lupa, Michael juga menyampaikan hal penting yang perlu dilakukan sebelum lansia dengan demensia mendapat suntikan vaksin COVID-19. Yakni, pertama, tingkat saturasi oksigen, tekanan darah, dan sebagainya, yang mana sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter atau dokter keluarga.
Karena itu Michael berharap gerakan vaksinasi, termasuk pada lansia bisa terus berjalan sehingga mampu menekan angka kasus COVID-19 di Indonesia.
"Lansia rentan terhadap pandemi. Lansia paling banyak terjadi korban," ungkapnya pada Senin, 13 September 2021 lalu.
Disamping itu, pemerintah melalui Kemenkes RI mengupayakan peningkatan jumlah vaksinasi COVID-19 pada lansia. Hal ini berkaitan dengan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi yang mengatakan, cakupan vaksinasi COVID-19 lansia tergolong rendah. Meski secara keseluruhan Indonesia berada di peringkat enam vaksinasi COVID-19 secara global.
Adapun penyebab rendahnya tingkat vaksinasi pada lansia, diantaranya dikarenakan: keraguan akan vaksin dan kurangnya sosialisasi, keterbatasan fisik & finansial, belum paham sistem pendaftaran secara online dan lain sebagainya. Untuk itu berbagai pendekatan ataupun solusi diperlukan agar target vaksinasi dapat tercapai.
(mdk/ttm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaData terbaru angka prevalensi diabetes pada 2018 menunjukkan, 9 dari 10 atau 8,9 persen orang Indonesia memiliki diabetes.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKenali risiko komplikasi pada diabetes melitus dan cek pencegahannya yuk!
Baca SelengkapnyaVaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah inovasi penting dalam upaya mengurangi beban penyakit dengue.
Baca SelengkapnyaDatangnya bulan Ramadan sudah dalam hitungan hari, persiapan untuk puasa penting dilakukan oleh siapa saja termasuk pada pasien diabetes.
Baca Selengkapnya"Lebih baik mencegah daripada mengobati", adalah semboyan yang tepat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di masa depan.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca Selengkapnya