Makan junk food tingkatkan risiko kanker prostat
Merdeka.com - Makan junk food lebih dari sekali dalam seminggu dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
Studi terbaru mengatakan bahwa pria yang gemar mengonsumsi makanan yang digoreng lebih dari sekali dalam seminggu dapat meningkatkan risiko kanker prostat hingga sepertiganya.
Studi ini juga menunjukkan bahwa junk food, seperti keripik, ayam goreng, kentang goreng dan donat, memainkan peran penting dalam memicu timbulnya kanker prostat.
-
Apa saja bahaya makan junk food? Konsumsi junk food secara berlebihan telah dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis yang tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup, tetapi juga dapat mempersingkat usia.
-
Kenapa junk food berbahaya? Meskipun tidak ada salahnya untuk menikmati makanan junk food sebagai makanan favorit, tetapi junk food tidak boleh menjadi makanan rutin yang dikonsumsi setiap hari. Hal itu karena konsumsi junk food yang berlebihan justru memiliki efek buruk bagi kesehatan tubuh.
-
Apa saja dampak buruk junk food? Mengonsumsi makanan junk food atau makanan cepat saji secara berlebihan bisa menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa dampak buruk yang perlu Anda waspadai: Obesitas, Diabetes melitus tipe 2, Penyakit jantung koroner, Stroke, Kanker.
-
Apa jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker? Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Advances in Nutrition pada tahun 2021, yang meninjau 210 studi mengenai 13 jenis makanan dan kaitannya dengan risiko kanker, menunjukkan bahwa terdapat dua jenis makanan yang memiliki korelasi kuat dengan peningkatan risiko kanker payudara.
-
Makanan apa yang bisa meningkatkan risiko kanker? Makanan seperti daging merah, mentega, gorengan, jeroan, dan kuning telur yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker.
Meskipun studi sebelumnya telah menyatakan bahwa pola makan yang buruk dapat mempengaruhi risiko pria terkena kanker prostat, ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa makanan yang digoreng dapat memperbesar risiko tersebut.
Sebagaimana dilansir Daily Mail (20/2), hasil studi ini telah diterbitkan dalam jurnal The Prostate. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa makan makanan yang digoreng setidaknya sekali dalam seminggu meningkatkan risiko kanker antara 30 dan 37 persen dibandingkan dengan pria yang hanya makan kurang dari sekali dalam sebulan. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan menggantikan junk food dengan makanan yang lebih sehat, Anda dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Baca SelengkapnyaBeberapa makanan, terutama yang tinggi lemak dan rendah serat, telah terbukti meningkatkan risiko kanker usus besar.
Baca SelengkapnyaJunk food adalah makanan dan minuman olahan yang biasanya tinggi kalori, lemak, gula, garam, dan bahan kimia, tetapi rendah nutrisi.
Baca SelengkapnyaAnda perlu membatasi dan menghindari makanan enak ini agar tidak berbahaya bagi tubuh
Baca SelengkapnyaKesalahan gaya hidup yang kita miliki bisa menjadi penyebab sejumlah masalah kesehatan termasuk munculnya kanker.
Baca SelengkapnyaKadar kolestero yang terlalu tinggi bisa meningkatkan resiko berbagai macam penyakit. Berikut beberapa makanan yang perlu diminimalisir konsumsinya.
Baca SelengkapnyaDengan mengetahui jenis-jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi makanan tersebut.
Baca SelengkapnyaPenting untuk menjaga kesehatan organ prostat bagi para pria.
Baca SelengkapnyaKanker usus, meskipun sering kali tidak terlihat secara langsung, merupakan salah satu ancaman kesehatan yang dapat memengaruhi siapa pun.
Baca SelengkapnyaGorengan mengandung banyak zat yang tidak baik untuk tubuh. Zat-zat ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2
Baca SelengkapnyaMakanan berlemak sangat membahayakan tubuh, berikut ini adalah 7 bahaya makanan berlemak yang wajib diketahui.
Baca SelengkapnyaKonsumsi mie instan setiap hari merupakan hal yang tidak ideal dan bisa menyebabkan terjadinya sejumlah masalah kesehatan
Baca Selengkapnya