Berdasar Survei, 33 Persen Remaja Indonesia Pernah Melakukan Hubungan Seks Penetrasi
Merdeka.com - Sek bebas merupakan salah satu masalah yang terjadi di banyak negara termasuk Indonesia. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa sekitar 33 persen remaja di Indonesia pernah melakukan hubungan seks penetrasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Reckitt Benckiser Indonesia lewat mereka alat kontrasepsi Durex terhadap 500 remaja di lima kota besar di Indonesia menemukan, 33 persen remaja pernah melakukan hubungan seks penetrasi.
Dari hasil tersebut, 58 persennya melakukan penetrasi di usia 18 sampai 20 tahun. Selain itu, para peserta survei ini adalah mereka yang belum menikah.
-
Apa saja fakta kenakalan remaja di Indonesia? Fakta menunjukkan bahwa perilaku menyimpang di kalangan remaja semakin beragam dan kompleks, mulai dari tawuran, penyalahgunaan narkoba, hingga perilaku seksual yang berisiko.
-
Apa masalah yang dihadapi oleh 29% remaja putri di Semarang? Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang menemukan setidaknya 29 persen remaja putri di wilayah tersebut mengalami anemia.
-
Mengapa pendidikan seksual penting untuk remaja? Pendidikan seksual dapat membantu remaja mengembangkan sikap, nilai, dan keterampilan yang positif terkait dengan seksualitas, seperti rasa hormat, tanggung jawab, komunikasi, negosiasi, dan pengambilan keputusan.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Apa saja faktor yang menyebabkan pergaulan bebas? Jauhar mengatakan bahwa kasus hamil di luar nikah mendominasi alasan pernikahan dini karena maraknya pergaulan bebas serta penggunaan media sosial yang memengaruhi pola pikir remaja.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
"Ini mencengangkan. Jadi kalau mengatakan bahwa edukasi seksual itu masih tabu, saya kira ini perlu menjadi suatu data yang perlu dipertimbangkan," kata dr. Helena Rahayu Wonoadi, Direktur CSR Reckitt Benckiser Indonesia dalam pemaparannya di Jakarta.
Hasil temuan dari survei yang dilakukan secara daring ini juga menemukan bahwa dari 33 persen remaja tadi, setengahnya tidak menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom.
Helena menambahkan, temuan ini seakan menunjukkan adanya urutan dari pengalaman seks yang diterima oleh para remaja di Indonesia. Di mana kebanyakan dari peserta mendapatkan tanda pubertas pertama di usia 12 sampai 17 tahun, menerima pendidikan seks di usia 14 sampai 18 tahun, dan merasakan pengalaman seks penetrasi pertama di usia 18 sampai 20 tahun.
Meski begitu, temuan ini mendapatkan kritik. Khususnya terkait hasil 33 persen yang diungkap dalam studi tersebut.
"Saya kira kita tidak bisa memegang ini sebagai angka prevalensi," kata Dr. Rita Damayanti, Ketua Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia.
Rita mengatakan, penggunaan survei melalui internet juga harus dipertimbangkan mengingat tidak semua remaja bisa mengakses internet. Selain itu, dari sisi usia, pergeseran umur juga sangat menentukan. Dalam studi ini, 76 persen responden berada di usia 20 sampai 25 tahun.
"Yang dilihat di survei-survei besar saya kira berada di umur 15 sampai 18," tambahnya.
Selain itu, perbedaan jenis kelamin serta peran gender juga bisa berpengaruh pada hasil penelitian.
Menanggapi hal tersebut, Helena mengatakan bahwa studi ini belum selesai dan masih akan dilanjutkan. Selanjutnya, mereka akan menyasar pasangan kekasih dan menikah.
"Saya katakan penelitian ini belum selesai, nanti kami juga akan menyasar pada pasangan muda dan pasangan menikah. Jadi akan ada interaksi," kata Helena pada Health Liputan6.com.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peran orang tua dan pendidikan bahaya seks bebas penting untuk menekan fenomena ini.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut memunculkan ancaman baru di dunia digital berupa kekerasan digital berbasis gender.
Baca SelengkapnyaFraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI Jakarta tidak menyebarkan alat kontrasepsi ke pelajar.
Baca SelengkapnyaSelain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV
Baca SelengkapnyaTindak kejahatan seksual dengan anak sebagai korban adalah yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaSurvei pada 2023 menunjukkan kesehatan mental generasi Z lebih rentan atau rapuh dibandingkan dengan generasi milenial dan boomers.
Baca SelengkapnyaMereka meminta untuk onani di lahan kosong pinggir jalan.
Baca Selengkapnyaide mengakhiri hidup bisa terdeteksi pada remaja, menurut hasil studi
Baca SelengkapnyaMereka menikah karena hamil duluan, lalu cerai setelah melahirkan
Baca SelengkapnyaDalam PP 28/2024 menyatakan membolehkan alat kontrasepsi bagi pelajar atau remaja.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan terus terjadi di dunia pendidikan. Pihak sekolah harus lebih tegas menerapkan hukuman kepada pelaku.
Baca Selengkapnya"Semakin kaya, pendidikan tinggi dan bermukim di perkotaan, berkolerasi erat dengan median usia menikah yang semakin mundur," kata Hasto," kata Kepala BKKBN
Baca Selengkapnya