Pil isi kotoran diklaim ampuh sembuhkan infeksi mematikan!
Merdeka.com - Diare bisa terjadi pada siapa saja. Namun diare juga bisa menjadi salah satu gejala infeksi mematikan yang disebut clostridium difficile (CDI). CDI adalah salah satu jenis infeksi bakteri yang bisa mematikan. Penyakit ini bisa membunuh 14.000 orang dalam setahun.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan infeksi ini disebut "fecal transplant" yang tentunya melibatkan kotoran manusia Perawatan ini dilakukan dengan cara menggunakan kotoran dari manusia sehat untuk menggantikan bakteri CDI dengan bakteri yang baik pada usus. Lantas, bagaimana cara melakukan transplantasi kotoran pada manusia?
Pertama, proses ini membutuhkan kotoran (feses) dari manusia segar. Ada dua cara untuk memasukkan feses itu pada tubuh, yaitu dengan melakukan colonoscopy atau dengan menggunakan selang dari tenggorokan. Tentunya kedua cara ini tak menyenangkan bagi siapapun.
-
Bagaimana sampah plastik mengancam kesehatan manusia? Sampah plastik dapat membahayakan satwa laut yang memakan atau terperangkap dalam limbah plastik, serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia melalui rantai makanan.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa itu kemoterapi? Kemoterapi adalah metode pengobatan yang mungkin sudah dikenal luas, terutama dalam konteks pengobatan berbagai jenis kanker. Ini adalah terapi yang menggunakan zat kimia yang kuat untuk membunuh sel-sel yang tumbuh dengan cepat dalam tubuh.
-
Bagaimana cara peneliti menemukan parasit di kotoran manusia purba? Tim peneliti menganalisis 19 potongan feses kuno atau koprolit dari situs yang telah terawetkan dalam tumpukan kotoran selama 4.500 tahun.
-
Bagaimana cara mengobati pilek yang lama? Untuk mengobati pilek yang tidak kunjung sembuh, Anda perlu mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.
-
Bagaimana cara menghilangkan racun di pakis? Racun pada pakis sayur dapat larut dalam air atau rusak karena panas, sehingga penting untuk selalu memasak pakis sebelum dikonsumsi.
Namun peneliti telah menemukan cara ketiga untuk memasukkan feses ke dalam tubuh untuk menyembuhkan CDI, yaitu dengan menggunakan pil kotoran, seperti dilansir oleh Daily Health Post (23/01).
Peneliti dari Massachusetts General Hospital menemukan cara yaitu menggunakan pil yang berisi dengan feses yang telah dibekukan. Meski cukup menjijikkan membayangkan minum pil yang berisi kotoran, namun cara ini lebih baik dibandingkan kedua cara ekstrem lainnya.
Pasien harus minum 15 pil dalam sehari selama dua hari. Cara ini lebih sederhana, meski juga sedikit menjijikkan. Menjijikkan karena kotoran beku tersebut diletakkan pada pil transparan, sehingga Anda bisa melihat dengan jelas kotoran yang ada di dalamnya.
Pemilihan kapsul bening ini juga bukan tanpa alasan. Kapsul harus bisa melewati asam lambung, dan kapsul semacam ini hanya tersedia dalam bentuk bening. Meski cara ini dianggap menjijikkan, namun perawatan ini bisa menyelamatkan ribuan nyawa dari infeksi mematikan CDI.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berawal dari protes warga, rumah potong hewan di Cilegon ini sulap limbah jadi pupuk organik.
Baca SelengkapnyaCairan termahal ternyata bukan minyak bumi ataupun minuman, melaikan racun.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar teknik pengobatan ekstrem di zaman kuno. Mana yang lebih mengerikan?
Baca SelengkapnyaKetahui sejumlah manfaat yang bisa diperoleh dari sejumlah hal yang kerap kita anggap menjijikkan dan bisa keluar dari tubuh kita.
Baca SelengkapnyaAtlet pada zaman Romawi dan Yunani kuno tidak hanya dihargai karena prestasinya, tetapi juga keringatnya.
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaEco Enzyme itu punya banyak nilai manfaat nilai manfaat seperti digunakan untuk disinfektan, sabun mandi, pembersih rumah, dan cairan pestisida.
Baca SelengkapnyaTemuan dan hasil inovasi sejumlah warga negara Indonesia ini mendapatkan pengakuan ilmiah di kancah internasional.
Baca Selengkapnya