Rokok Elektrik Disarankan Tidak Jadi Pengganti Rokok Konvensional
Merdeka.com - Saat ini, penggunaan vape atau rokok elektrik tengah marak sebagai pengganti dari rokok. Namun rupanya risiko dari penggunaan rokok elektrik ini juga tak kalah berbahayanya dibanding rokok konvensional.
Belum ada kejelasan mengenai kandungan zat yang ada di vape atau rokok elektrik. Itu sebabnya dokter paru meminta masyarakat tidak menggunakan rokok elektrik sebagai cara alternatif untuk mengurangi kecanduan rokok konvensional.
"Banyak rokok elektrik yang tidak bisa dicek kebenarannya soal kandungannya," kata dokter spesialis paru Feni Fitriani Taufik pada Health Liputan6.co.
-
Apa saja bahaya rokok elektrik? Berikut ini adalah beberapa bahaya rokok elektrik bagi kesehatan tubuh: 1. Paparan Nikotin 2. Penyakit Paru Obstruktif Kronis 3. Risiko Kesalahan Penggunaan 4. Terserang 'Popcorn Lung' 5. Pneumonia Lipoid 6. Pengaruhi Kondisi Gigi dan Gusi 7. Dampak Jangka Panjang yang Belum Diketahui
-
Bagaimana vape bisa menyebabkan kerusakan paru-paru? Kerusakan paru-paru, yaitu kondisi di mana paru-paru mengalami iritasi, inflamasi, atau infeksi akibat terpapar zat-zat beracun dalam vape, seperti akrolein, vitamin E asetat, dan logam berat.
-
Apa bahaya vape terhadap kesehatan? Merokok tembakau maupun elektrik keduanya mempunyai dampak buruk terhadap kesehatan entah dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
-
Zat apa saja yang bisa menyebabkan kanker di vape? Karsinogen: Zat ini adalah zat yang bisa menyebabkan kanker. Beberapa contoh karsinogen yang terdapat dalam vape adalah asetaldehida dan formaldehida.
-
Bagaimana dampak nikotin dari rokok elektrik? Meskipun jumlahnya bisa lebih mudah diatur daripada rokok konvensional, pengguna tetap terpapar nikotin yang bisa berdampak pada sistem saraf dan jantung. Selain itu, nikotin juga akan menimbulkan efek candu dan memicu depresi, napas pendek, kanker paru, kerusakan paru permanen, hingga kematian
-
Apa saja zat berbahaya dalam rokok? Di dalam setiap batang rokok tersembunyi koktail kimia yang berbahaya, yang beberapa di antaranya memiliki potensi mematikan.
Bukan tidak mungkin, kata Feni, kandungan nikotin maupun zat-zat lain dalam rokok elektrik yang terdapat dalam produk tersebut lebih tinggi dari yang tertera di kemasan.
Lebih baik, jika memang ingin sehat tidak menggunakan vape. Pilih yang jelas lebih aman untuk tubuh.
"Kalau dari segi kesehatan ya kalau mau sehat jangan pakai perantara sesuatu yang keamanannya tidak jelas atau sesuatu yang masih berbahaya," kata Feni menegaskan.
Terkait pengawasan kandungan rokok elektrik, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan belum memiliki wewenang terkait produk tersebut.
"Sesuai dengan kewenangan yang diberikan, PP 109 tahun 2012 adalah pengawasan terhadap rokok konvensional dalam hal ini mengawasi tiga hal yaitu label, iklan, dan kadar nikotin dan tar, " kata Rita Endang, Direktur Pengawasan Keamanan, Mutu dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif (ONPPZA) BPOM di kesempatan yang sama.
"Terkait rokok elektrik, Badan POM belum ada kewenangan," ujarnya.
BPOM menyatakan mereka sudah melakukan beberapa langkah terkait hal ini. Salah satunya dengan melakukan kajian serta pertemuan dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait.
BPOM menegaskan bahwa masyarakat harus tetap menjauhkan diri dari berbagai jenis rokok, baik konvensional maupun alternatif.
"Kami mengimbau untuk hidup sehat tanpa rokok," tandas Rita.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benarkan vape lebih aman dari rokok konvensional? Simak penjelasannya:
Baca SelengkapnyaPenggunaan rokok elektrik terus meningkat di berbagai belahan dunia, memunculkan pertanyaan akan keamanaannya.
Baca SelengkapnyaVape atau rokok elektrik memiliki dampak berbeda dibanding rokok konvensional pada kesehatan gigi dan mulut.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.
Baca SelengkapnyaWHO baru-baru ini mendesak negara-negara di dunia untuk menerbitkan aturan yang melarang rokok elektronik atau vape aneka rasa.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang menganggap vape lebih aman daripada rokok tembakau. Padahal, kandungannya sendiri dapat memicu penyakit kronis.
Baca SelengkapnyaKajian ilmiah yang komprehensif dan menyeluruh perlu segera dilakukan oleh pemerintah sebagai dasar pembuatan kebijakan.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan produk tembakau alternatif juga dapat menjadi salah satu strategi untuk menurunkan prevalensi merokok.
Baca SelengkapnyaVape dapat menyebabkan berbagai dampak kesehatan, mulai dari masalah kesuburan, pernapasan, hingga penyakit kanker.
Baca SelengkapnyaKandungan utama yang terdapat produk tembakau alternatif adalah nikotin, yang selama ini dipersepsikan secara keliru sebagai biang keladi penyebab kanker.
Baca SelengkapnyaVCD/DVD Player hingga Playstation (PS) mulai ditinggalkan masyarakat pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian menunjukkan dampak vaping tidak hanya pada ukuran testis yang mengecil, tetapi juga dapat menghambat gairah seks & mengurangi jumlah Sperma.
Baca Selengkapnya