Teknologi Bayi Tabung Bisa Perkecil Risiko Anak Alami Kelainan Genetik
Merdeka.com - Bagi pasangan suami istri yang memiliki kelainan genetik, keinginan mempunyai anak yang sehat merupakan sebuah hal yang mungkin terwujud. Dengan teknologi bayi tabung, risiko penyakit langka yang mungkin diidap oleh anak (keturunan) bisa diperkecil atau diminimalisir.
Dokter Spesialis Penyakit Anak Klinis Damayanti R Sjarif menjelaskan, teknologi bayi tabung bisa dicoba oleh pasangan yang mengidap kelainan genetik untuk meminimalisir risiko pada anak mereka. Namun, sebelum menjalani proses bayi tabung, suami istri harus dipastikan memang benar punya kelainan genetik.
"Pastikan dulu benar ada kelainan genetik. Suami istri diperiksa gen, ada kelainan genetik atau tidak. Ini membuat risiko (penyakit langka pada anak) kecil," jelas Damayanti.
-
Gimana cara mencegah bayi cacat lahir? Cara Mencegah Bayi Cacat Lahir Penyebab bayi cacat lahir memang cukup beragam. Beberapa penyebab tersebut ada yang tidak bisa dihindari, seperti faktor genetik atau mutasi pada gen tertentu. Namun, ada juga beberapa penyebab yang bisa dicegah dengan mengubah perilaku dan kondisi saat hamil dan melahirkan bayi.Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah bayi lahir cacat:
-
Siapa yang berisiko terkena cacat lahir? Ibu obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi saat hamil dan melahirkan bayi. Komplikasi ini bisa menyebabkan bayi lahir cacat karena kurangnya aliran darah ke organ-organ penting seperti otak dan jantung.
-
Bagaimana faktor genetik menyebabkan kanker ovarium pada bayi? Mutasi pada gen tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker ovarium pada anak. Menurut National Cancer Institute, mutasi yang diwariskan pada gen BRCA1 dan BRCA2 dapat menjadi penyebab kanker ovarium, meskipun kejadian ini sangat jarang terjadi pada usia yang sangat muda.
-
Bagaimana faktor genetik tentukan jenis kelamin bayi? Faktor genetik yang menentukan jenis kelamin bayi adalah kromosom yang dibawa oleh sperma laki-laki yang membuahi sel telur wanita. Sel telur wanita selalu mengandung kromosom X, sedangkan sperma laki-laki bisa mengandung kromosom X atau Y. Jika sperma yang mengandung kromosom X berhasil membuahi sel telur, maka bayi akan berkromosom XX dan menjadi perempuan. Jika sperma yang mengandung kromosom Y berhasil membuahi sel telur, maka bayi akan berkromosom XY dan menjadi laki-laki.
-
Bagaimana cara agar keturunan yang dihasilkan baik? Ketika suami mengeluarkan air mani, dia juga dianjurkan untuk berdoa. Tujuan dari doa ini adalah agar keturunan yang dihasilkan menjadi baik. Doanya adalah: 'Allahummaj'alnuthfatanaa dzurriyyatan thayyibah. Artinya: 'Ya Allah jadikanlah nutfah kami ini menjadi keturunan yang baik (saleh).'
-
Kenapa bayi bisa cacat lahir? Penyebab Bayi Cacat Lahir Bayi lahir cacat adalah bayi yang sejak lahir sudah mengalami kelainan struktur atau fungsi tubuh. Kelainan ini bisa berdampak pada bagian tubuh tertentu, seperti bibir sumbing, kaki bengkok, spina bifida, atau otak. Kelainan ini juga bisa berhubungan dengan fungsi tubuh tertentu, seperti metabolisme, sensorik, atau perkembangan otak. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan bayi lahir cacat. Berikut ini adalah enam penyebab utama yang perlu Anda ketahui:
Hasil pemeriksaan pasutri yang positif dapat menjadi syarat menjalani proses bayi tabung. Sebelum ditanamkan ke rahim, embrio harus diperiksa dan diteliti.
"Ada teknologi membuat bayi tabung. Embrio diperiksa, kemudian dipilih embrio mana yang sehat," lanjut Damayanti, yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Proses bayi tabung dilakukan dengan cara menggabungkan sel telur ibu dan sel sperma ayah menggunakan alat khusus di laboratorium. Proses ini disebut sebagai pembuahan yang menghasilkan embrio.
Di sisi lain, pemeriksaan screening sebelum menikah untuk mengetahui apakah punya kelainan genetik yang menimbulkan penyakit langka pada keturunan belum tentu jitu.
"Tidak semua skrining bisa (mengetahui kelainan genetik). Screening biasanya buat penyakit yang bisa diobati," tandas Damayanti.
Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mencegah risiko anak terlahir dengan talasemia, melakukan skrining terhadap pasangan sebelum menikah itu penting.
Baca SelengkapnyaMitos-mitos seputar bayi tabung atau IVF sering kali membuat pasangan ragu untuk mencoba metode ini.
Baca SelengkapnyaPenjelasan dokter soal ibu hamil boleh mengonsumsi obat TBC
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor penyebab stunting adalah menikah di usia muda atau menikah dini
Baca SelengkapnyaHamil di usia tua (di atas 35 tahun), memiliki beberapa risiko terkait kesehatan ibu dan janin yang wajib diketahui.
Baca SelengkapnyaPenyakit Jantung Bawaan ada yang sembuh dengan sendirinya, namun ada juga yang harus menjalani tindakan intervensi.
Baca SelengkapnyaAda beragam penyebab bayi cacat lahir. Beberapa tidak dapat dicegah, dan sisanya dapat kita cegah dengan mengubah gaya hidup yang sehat.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia sendiri, tercatat lebih dari 7.000 siklus bayi tabung di Indonesia pada tahun 2016, dengan angka keberhasilan sebesar 28%.
Baca SelengkapnyaSejak 2019 Kemenkominfo telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting
Baca SelengkapnyaMenjaga kesehatan ginjal pada anak ternyata harus dilakukan jauh sebelum janin berkembang di kandungan.
Baca SelengkapnyaSahrul Gunawan dan istrinya, Dine Mutiara, telah mengalami kegagalan dalam upaya memiliki anak melalui inseminasi buatan sebanyak dua kali.
Baca SelengkapnyaMemperoleh bayi laki-laki bisa diupayakan sejak sebelum kehamilan sengan berbagai cara ini.
Baca Selengkapnya