Tersiksa oleh migrain menjelang menopause? Ini penyebabnya
Merdeka.com - Bukan kabar yang menyenangkan memang, para peneliti terbaru dari University of Cincinnati (UC) Montefiore Headache Center, Albert Einstein College of Medicine, and Vedanta Research menunjukkan bahwa migrain akan menjadi lebih agresif pada wanita yang mendekati masa menopause.
Vincent Martin mengatakan melalui medicaldaily.com bahwa banyak wanita yang mengeluhkan sakit kepala migrain menjelang masa menopause dan sekarang para peneliti menemukan bahwa keluhan mereka beralasan. Vincent Martin adalah seorang co-director of the Headache and Facial Pain Program di the UC Neuroscience Institute.
Para wanita tersebut memiliki risiko mengalami migrain lebih dari 10 hari tiap bulannya, dan ini disebut dengan sakit kepala frekuensi tinggi. Risiko tersebut meningkat hampir 60 persen pada wanita yang berada pada masa transisi menuju masa menopause. Kondisi ini juga ditandai dengan siklus menstruasi yang tak teratur (perimenopause) dibandingkan dengan siklus menstruasi normal wanita.
-
Apa penyebab pusing saat menopause? Selama masa menopause, kadar hormon seperti estrogen menurun secara drastis. Penurunan estrogen ini dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala yang sering disebut sebagai migrain menopause.
-
Apa itu migrain? Migrain adalah nyeri kepala berulang yang terjadi di satu sisi kepala. Gejala migrain bisa semakin parah apabila penderitanya melakukan aktivitas fisik yang intens.
-
Apa sebenarnya migrain itu? Migrain merupakan kondisi neurologis yang kompleks dan merupakan kelainan paling umum ketiga di dunia, dengan perkiraan prevalensi global sebesar 14,7 persen.
-
Apa itu menopause? Menopause terjadi ketika ovarium Anda berhenti memproduksi sel telur, sehingga mengakibatkan rendahnya kadar estrogen. Estrogen adalah hormon yang mengontrol siklus reproduksi.
-
Apa saja gejala migrain? Migrain dapat menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu kehidupan sehari-hari, termasuk mual, muntah, serta sensitivitas terhadap cahaya dan suara.
Penelitian yang dilakukan tersebut melibatkan sekitar 3.664 wanita yang mengalami migrain menjelang masa menopause mereka. Tahap perimenopause selanjutnya di mana wanita mengalami rendahnya kadar hormon estrogen dan melewatkan periode menstruasi adalah masa di mana risiko migrain terasa paling jelas.
Para peneliti mengatakan bahwa wanita dalam penelitian mereka tersebut mengaku bahwa migrain yang mereka alami mengalami peningkatan rasa sakit kepala hingga 76 persen selama menopause. Hanya saja para peneliti tidak meyakini bahwa sakit kepala tersebut disebabkan oleh perubahan hormon.
Mereka menduga bahwa sakit kepala tersebut merupakan efek dari penggunaan obat yang berlebihan. Seiring dengan pertambahan usia mereka akan mengalami sakit kepala, nyeri sendi, dan nyeri punggung. Karena kondisi tersebut memungkinkan mereka untuk mengonsumsi obat penghilang sakit kepala.
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Migrain adalah penyakit neurologis yang biasanya menyebabkan sakit kepala sedang hingga parah yang sering kali terasa sangat sakit.
Baca SelengkapnyaDeteksi dini terjadinya migrain bisa dilakukan dengan diagnosis yang tepat. Hal ini penting untuk menjaga peluang kesembuhan pasie.
Baca SelengkapnyaRisiko perempuan mengalami migrain sebesar tiga hingga empat kali lipat dibanding pria.
Baca SelengkapnyaDokter spesialis neurologi, Restu Susanti mengatakan, perempuan lebih berisiko mengalami migrain dibandingkan laki-laki.
Baca SelengkapnyaSakit kepala hormonal sering terjadi pada wanita. Ketahui gejalanya.
Baca SelengkapnyaGangguan sakit kepala pada wanita berkaitan dengan hormon.
Baca SelengkapnyaMigrain adalah salah satu penyakit yang dapat mengganggu produktivitas penderitanya. Jangan khawatir, berikut adalah 5 tips untuk mengatasi penyakit ini!
Baca SelengkapnyaSering migrain tiba-tiba? Coba lakukan 3 tips ini untuk mengatasinya.
Baca SelengkapnyaSakit kepala yang berdenyut sampai ke mata disebabkan oleh beberapa faktor.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang sedang mengalami migrain, terdapat langkah-langkah yang perlu dilakukan dan harus dihindari.
Baca SelengkapnyaKepala terasa melayang dapat disebabkan oleh beragam faktor.
Baca Selengkapnya