Tips Sekolah Tatap Muka saat Pandemi Covid-19 dari Ikatan Dokter Anak Indonesia
Merdeka.com - Pandemi COVID-19 yang membatasi mobilitas masyarakat termasuk di sektor pendidikan, kini mulai melaksanakan pembukaan sekolah tatap muka. Dalam hal ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUDdikdasmen) di Masa Pandemi COVID-19.
Meski bukan perkara mudah untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara langsung saat pandemi, namun dalam praktiknya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan beberapa pertimbangan ketika melakukan sekolah tatap muka, seperti dilansir dari Fimela.com. Diantaranya:1. Persyaratan untuk dibukanya kembali sekolah antara lain terkendalinya transmisi lokal yang ditandai dengan positivity rate
Dan berikut adalah panduan bagi pihak penyelenggara, orangtua, dan evaluator:
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Masker sebaiknya digunakan sekitar 1-3 kali seminggu, tergantung jenis kulit. Misalnya, masker clay cocok untuk kulit berminyak dan sebaiknya digunakan setelah toner. Sementara sheet mask bisa diterapkan setelah toner tetapi sebelum serum untuk memberikan hidrasi tambahan.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana cara menjaga keselamatan di perjalanan? Setelah mengetahui doa bepergian, selanjutnya dijelaskan tips menjaga keselamatan. Tips ini bisa dilakukan ketika Anda menggunakan kendaraan pribadi:
1. Semua guru dan pengurus sekolah yang berhubungan dengan anak dan orangtua/pengasuh harus sudah divaksin.2. Buat kelompok belajar kecil agar contact tracing dapat dilakukan secara efisien.3. Melatih menggunakan masker yang benar4. Jam masuk dan pulang dilakukan bertahap untuk menghindari penumpukan siswa/i.5. Penjagaan gerbang dan pengawasan yang disiplin untuk menghindari kerumunan di gerbang sekolah.6. Jika menggunakan kendaraan antar jemput: gunakan masker, jaga jarak dan membuka jendela mobil.7. Buka semua jendela kelas, gunakan area outdoor jika memungkinkan. Dalam ruangan direkomendasikan menggunakan High Effiviency Particulate Air filter.8. Membuat pemetaan risiko mengenai adakah siswa, orangtua dengan komorbid, tinggal bersama lansia, serta mengetahui kondisi kesehatan. Anak dengan komorbiditas atau penyakit kronik sebaiknya tetap sekolah daring.9. Idealnya sebelum membuka sekolah, semua anak maupun guru dan petugas sekolah melakukan swab secara berkala.10. Jika ada anak atau guru hingga petugas sekolah yang masuk dalam kriteria suspek, harus bersedia melakukan swab.11. Sekolah dan tim UKS sudah menyiapkan alur mitigasi jika ada warga sekolah yang sakit. Bila terbukti ada murid dengan gejala COVID-19 maka orangtua harus mau anaknya diperiksa dan melakukan isolasi. Bila terbukti ada anak positif maka sekolah harus menghentikan proses belajar tatap muka serta melakukan tracing.12. Melatih anak untuk tidak memegang mata, hidung, dan mulut tanpa mencuci tangan. Tidak bertukar alat minum dan makan serta alat pribadi lainnya. Mengetahui etika batuk dan bersin. Mengetahui gejala COVID-19 dan melapor jika di rumah ada yang sakit, dan melakukan stigmatisasi terhadap teman yang positif COVID-19.13. Dukungan mental orangtua dan murid: memperbolehkan anak ingin sekolah daring atau tatap muka, memastikan penjagaan khusus untuk anak berisiko tinggi, memerhatikan kesehatan mental anak, dan jika anak sakit atau memerlukan isolasi, sekolah tetap menekankan pentingnya tetap di rumah tanpa mengkhawatirkan nilai.
Fimela.com/Anisha Saktian Putri
(mdk/ttm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaGondongan dan cacar air merupakan penyakit yang mudah menular.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaMelalui perjalanan mudik yang panjang bisa sangat melelahkan terutama bagi anak sehingga penting untuk mengatur waktu.
Baca SelengkapnyaTercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota
Baca SelengkapnyaPengguna Mass Rapid Transit (MRT) kini dibebaskan untuk tidak menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaMasker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaKemudian, yang kedua adalah strategi pengurangan emisi pencemaran udara. Salah satunya adalah dengan menggalakkan uji emisi dan penggunaan transportasi umum.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa tips aman yang dapat diikuti saat membonceng anak naik motor
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, sekitar 70 persen polusi udara pada beberapa hari ini dipengaruhi sektor transportasi. Simak selengkapnya!
Baca Selengkapnya