Asap di Pekanbaru makin pekat, bek Persib Supardi sedih
Merdeka.com - Bencana kabut asap yang melanda pulau Sumatera terutama di kawasan Pekanbaru membuat Supardi Nasir resah. Sebab, asap yang pekat melanda tempat tinggal istri dan anak-anaknya.
Bek Persib Bandung ini mengaku sulit memboyong keluarganya ke Bandung karena putra-putrinya masih bersekolah. Meski sudah sebulan terakhir diliburkan, namun ketika ada hujan mereka masuk sekolah kembali meski hanya setengah hari.
“Pokoknya parah di sana. Tapi belum ada rencana bawa ke Bandung karena kondisi sekolah itu, dan penerbangan juga gak ada. Gak mungkin bawa mereka pakai mobil,” ujar Supardi, Kamis (8/10).
-
Apa yang terjadi di Pasuruan? Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, mengucapkan belasungkawa kepada petugas keamanan TPS yang gugur saat Pemilu 2024.
-
Apa yang terjadi pada Supadi saat di Arab Saudi? Tersiar kabar bahwa Supadi sedang ditahan oleh otoritas Arab Saudi. Hal itu berdasarkan edaran foto salinan berbahasa Arab yang menyebutkan bahwa Supadi ditahan karena menjadi jemaah haji tak resmi.
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Siapa pelatih Persib Bandung? 'Kemenangan yang bagus, tiga poin yang bagus dan clean sheet,' ungkap Bojan Hodak setelah pertandingan.
-
Mengapa Persikabo 1973 terpuruk? Sementara, Persikabo 1973 semakin terpuruk di zona degradasi dengan 17 poin dari 28 laga.
-
Dimana Bandungan berada ? Bandungan adalah kawasan wisata yang terletak di Semarang, menawarkan keindahan alam yang memikat dan udara sejuk pegunungan yang menyegarkan.
Selain terus berdoa demi kesehatan keempat anaknya, Supardi juga meminta istrinya sebisa mungkin menghindari menghirup asap. Selain meminta putra-putrinya untuk tetap di rumah, saat harus keluar pun mereka wajib menggunakan masker. Karena saluran pernapasan anak masih sangat rentan.
“Kalau untuk kesehatan yan kami berdoa saja. Semaksimal mungkin anak-anak ga keluar rumah. Di dalam mobil juga tetap harus pakai masker,” tuturnya.
Bukan hanya khawatir, Supardi juga mengaku sudah sangat merindukan anak-anaknya. Sebab, lebih dari sebulan pemilik nomor punggung 22 itu tidak pulang kampung.
Menurutnya, bukan karena jadwal latihan dan pertandingan Persib yang padat. Tapi karena jadwal penerbangan yang terhenti menuju Pekanbaru akibat pekatnya kabut asap.
"Aku juga sudah lama ga pulang, padahal ada banyak libur tapi aku gak pulang. Gak ada pesawat karena jarak pandang cuma 500 meter, padahal pesawat harusnya 2 ribu (meter)," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir, kondisi Curug Parigi tampak memprihatinkan. Objek wisata alam andalan Bekasi itu airnya menghitam dan mengeluarkan bau tak sedap.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaApi yang awalnya dinyalakan untuk membakar daun bambu kering, tiba-tiba menyebar dengan cepat dan melahap ranting-ranting di sekitarnya.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaBendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak
Baca SelengkapnyaBanjir melanda sejumlah wilayah di pesisir Sumatera Barat. Seorang warga Pariaman dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaKebocoran sumur migas itu terjadi pada Senin (18/3) sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSebaran kabut asap akibat karhutla ini membuat kualitas udara di Palembang memburuk dan lebih parah dari polusi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaDampak dari kebakaran TPA tersebut, warga di Desa Sarimukti, RW 13, 15, 2, 3, 4, dan RW 5 berhamburan keluar rumah.
Baca SelengkapnyaJumlah pengungsi diperkirakan akan terus bertambah. Api belum berhasil dipadamkan.
Baca Selengkapnya