Edy Rahmayadi Mundur dari PSSI Karena Ancaman Mosi Tidak Percaya?
Merdeka.com - Liputan6.com, Jakarta - Edy Rahmayadi resmi mundur sebagai Ketua Umum PSSI. Pengumuman soal pengunduran dirinya diungkapkan saat membuka Kongres PSSI di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019).
Posisi ketua umum PSSI untuk sementara didaulat oleh Joko Driyono. Voters di Kongres PSSI sudah menyetujui pengangkatan Joko Driyono untuk gantikan Edy yang memutuskan untuk mundur.
Edy Rahmayadi saat itu mengaku keputusannya ini merupakan yang terbaik untuk bangsa dan PSSI. Namun sebelum keputusan mundur mendadak ini disampaikan, beredar surat soal ancaman mosi tidak percaya untuk Edy Rahmayadi.
-
Siapa pendiri PSSI? PSSI didirikan oleh seorang insinyur bernama Soeratin Sosrosegondo.
-
Apa yang terjadi di PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
-
Siapa yang di PHK oleh PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
-
Kenapa Sutiyoso mundur dari jabatan Komisaris? Selamat bergabung Bang Yos bersama kami relawan Anies Baswedan. Jabatan menjadi tak penting ketika perjuangan memanggil,' kata Geisz dalam akun X (dulu Twitter).
-
Kenapa PSSI melakukan PHK massal? 'Kami sedang menjalani transformasi. Hal ini tidak hanya melibatkan perubahan dari luar, tetapi juga harus diterapkan dalam organisasi itu sendiri,' kata Arya. 'Kami melakukan evaluasi dan kemudian melaksanakan pemutusan hubungan kerja,' tambahnya.
Mosi tidak percaya ini dilayangkan oleh voter dan Anggota Exco PSSI yang kabarnya menggelar pertemuan satu atau dua hari sebelum kongres. Para voter kemudian meminta Komite Eksekutif PSSI untuk mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu sesuai amanat Statuta PSSI.
"Mengamanatkan kepada Komite Eksekutif PSSI yang mempunyai kewenangan berdasarkan Pasal 36 juncto Pasal 38 untuk memberhentikan Edy Rahmayadi dalam jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI,� demikian salah satu kalimat dalam mosi tidak percaya itu yang juga beredar di media sosial.
Siapa yang Mengkoordinir?
Joko Driyono yang ditunjuk sebagai ketua umum PSSI gantikan Edy Rahmayadi belum mau komentar soal adanya ancaman mosi tidak percaya. Saat Liputan6.com mencoba meminta konfirmasi, pesan singkat belum dijawab.
Edy Rahmayadi sendiri dalam keterangannya mengatakan tidak ada paksaan untuk mundur. Dia juga menepis soal rumor adanya mosi tidak percaya.
"Enggak ada. Saya mundur demi kepentingan bangsa dan negara," katanya.
"Demi PSSI berjalan dan maju, makanya saya nyatakan hari ini saya mundur dari Ketua Umum PSSI. Dengan syarat jangan khianati PSSI. Jangan karena satu hal yang lain kita bercokol merusak rumah besar kita, warisan leluhur kita."
Belum Pecahkan Masalah
Sementara itu, Presiden Persijap Jepara, Esti Puji Lestari mengaku mundurnya Edy Rahmayadi tak akan otomatis memecahkan masalah yang ada di PSSI. Dia mengatakan, seharusnya seluruh pengurus PSSI mundur.
"Jadi, mestinya yang mundur semua pengurus PSSI. Kondisinya tak akan berubah kalau banyak orang-orang lama yang bercokol," ujarnya seperti rilis yang diterima media.
(mdk/)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick Thohir menyatakan akan melepaskan jabatannya jika kepercayaan terhadap dirinya hilang.
Baca SelengkapnyaBerikut momen mantan Gubernur bintang tiga TNI dikepung suporter di Stadion.
Baca SelengkapnyaSebelum menjadi juru gedor Timnas AMIN, Edy Rahmayadi diketahui bukan orang baru di kancah politik nasional.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi merupakan bakal calon gubernur pertama yang telah mengambil formulir pendaftaran Pilkada 2024 di PKB Sumut.
Baca SelengkapnyaDwi menyatakan mundur dari proses pencalegan di PSI dan fokus memenangkan Ganjar Pranowo melalui kelompok sukarelawan Ganjarian Spartan.
Baca SelengkapnyaPlt. Ketua Idy Muzayyad PPP Bali menilai, pemecatan tersebut dilakukan secara sewenang-wenang.
Baca SelengkapnyaBudi Arie merasa tidak lagi muda sehingga tidak cocok memimpin PSI, yang dikenal sebagai partai politik anak muda.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon meyakini partainya bisa mengalahkan Bobby Nasution pada Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaDalam chat tersebut, Dewan Etik Persepi mengatakan, jika hasil survei Poltracking beda dengan LSI dan membingungkan publik, maka perlu dipecat.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi, mengungkapkan alasannya lebih mendukung Anies-Cak Imin dibanding Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Sumatera Utara ini mengaku sudah biasa dimata-matai banyak pihak.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 042, Jalan Karya Bakti, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Rabu (14/2).
Baca Selengkapnya