Investigasi PSSI terkait kematian Banu belum buahkan hasil
Merdeka.com - Investigasi yang dilakukan oleh PSSI terkait meninggalnya suporter Persita Tangerang, Banu Rusman saat ini belum membuahkan hasil. Hal tersebut dikatakan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi.
Banu meninggal usai pecahnya keributan antara suporter PSMS Medan dengan pendukung Persita di Stadion Mini Persikabo, Kabupaten Bogor, Rabu (11/10/17). Pemuda yang masih berusia 17 tahun tersebut meninggal dengan luka parah di kepalanya.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) pun langsung mendapat desakan agar mengusut tuntas insiden tersebut dan menghukum siapapun yang terlibat. Proses investigasi sendiri dipastikan sudah berjalan, hanya saja masih menemui sejumlah kendala.
-
Apa yang terjadi di PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
-
Kenapa suporter meninggal di Stadion Kanjuruhan? Banyaknya korban jiwa disebabkan penggunaan gas air mata oleh polisi dan diperparah pintu stadion terkunci sehingga terjadi penumpukan massa di satu lokasi.
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
-
Apa yang terjadi setelah pertandingan Persib? Diketahui, setelah pertandingan besar antara Persib dan Persija, sekelompok oknum Bobotoh tiba-tiba menyerbu masuk ke lapangan dan menyerang petugas steward.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang di PHK oleh PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
"Jadi sudah dilakukan investigasi. Segitu ramenya orang, kejadiannya kami sedang mencari, dimana saat pertama anak itu jatuh, ini juga belum bisa kami dapatkan, dan ini yang sedang kami telusuri," ujar Edy, Senin (16/10/2017).
Insiden itu sendiri bermula ketika sekelompok suporter Persita berunjuk rasa terhadap manajemen atas kekalahan 1-0 tim kesayangannya di laga tersebut. Akan tetapi, beberapa oknum kemudian disebut melakukan provokasi pada para pendukung PSMS, yang kebanyakan berasal dari institusi TNI.
Mendapat provokasi dan juga lemparan batu, para suporter berambut cepak itu pun langsung turun dari tribun dan mengejar para pendukung Persita sampai ke luar stadion. Belasan suporter pun menjadi korban, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. (fit/asa)
(mdk/)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aparat Polrestabes Semarang masih terus melakukan penyelidikan temuan mayat yang ditemukan dalam kondisi terbakar di Jalan Marina Raya, Tawangsari.
Baca SelengkapnyaKinerja Kepolisian Resor Bantaeng menuai sorotan karena belum mampu mengungkap pelaku.
Baca SelengkapnyaKasus pembunuhan seorang wanita di Batubara sampai saat ini belum menemui titik terang.
Baca SelengkapnyaHarun Al Rasyid merupakan seorang pemuda berusia 15 tahun pendukung Prabowo Subianto yang tewas dalam kerusuhan di kawasan Slipi, Jakarta Barat, 22 Mei 2019.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaKeinginan keluarga bertemu Mahfud itu setelah Mahfud mengungkapkan progres pengusutan kasus pembunuhan pegawai Bapenda Pemkot Semarang tersebut.
Baca SelengkapnyaTernyata, polisi masih menemui sejumlah kekurangan persyaratan untuk menetapkan status tersangka.
Baca Selengkapnya