5 Fakta Bantuan 7.000 APD dan 3.600 Rapid Test COVID-19 yang Diterima Sumatera Utara
Merdeka.com - Sumatera Utara akan mendapat jatah 3.600 alat rapid test virus corona COVID-19 dan 7.000 alat pelindung diri (APD) untuk para pekerja medis. Hal ini disampaikan oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumatera Utara, Riadil Akhir Lubis, Selasa (24/3), seperti dilansir dari Antara.
Bantuan tujuh ribu APD ini, kata Riadil, berasal dari Pemerintah Pusat, Kementerian Kesehatan, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat.
Adapun rinciannya yakni 350 APD berasal dari Kementerian Kesehatan, 2.000 APD dari Pemerintah Pusat, dan 500 APD dari BNPB Pusat. Selain itu, Gugus Tugas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga telah memesan kurang lebih 4.000 APD dari Surakarta.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
1. Segera Lakukan Rapid Test
Riadil mengatakan, Sumatera Utara akan mendapatkan kuota alat rapid test Covid-19 sebanyak 3.600 orang. Angka ini diperoleh setelah Gubernur Edy Rahmayadi mengikuti rapat terbatas bersama dengan presiden dan seluruh gubernur melalui video conference pada Selasa (24/3) lalu.
"Kita akan melakukan rapid tes massal. Kita mendapat 3.600 alat rapid test," katanya dalam konferensi pers pada Selasa (24/3).
Setelah nanti alat rapid test tiba, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan segera melakukan rapid test virus corona atau Covid-19 kepada 3.600 orang. Rapid test Covid-19 ini akan diprioritaskan di kabupaten atau kota dengan jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) paling banyak.
Diungkapkan Riadil, saat ini ribuan Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan oleh tenaga medis di Sumut dalam menangani pasien terkait virus corona COVID-19 sudah berada di gudang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Medan.
"Sudah di gudang BPBD Medan (APD) dan siap untuk didistribusikan. Untuk rapid test kita masih menunggu, karena belum datang," ujarnya.
2. Rapid Test Akan Dilakukan di Daerah dengan ODP Terbanyak
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Alwi menyampaikan rapid test Covid-19 akan memperkuat upaya pemerintah memutus rantai penularan virus corona. Ia mengatakan, pelaksanaan rapid test Covid-19 akan dilakukan di kabupaten atau kota yang memiliki jumlah ODP paling banyak. "Sampai saat ini rapid test yang kita pesan belum sampai. Ini akan dilakukan dimulai dari daerah yang banyak ODP-nya," katanya dalam konferensi pers pada Senin (23/3).Jumlah ODP paling banyak yakni berada di Kota Medan, diikuti Deli Serdang, Pematang Siantar, Asahan, Binjai, dan Pakpak Bharat.
3. Jumlah ODP Bertambah Menjadi 1.976 Orang
Dilansir dari liputan6.com, data terbaru terkait COVID-19 di Sumatera Utara yang kembali di-update oleh Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Sumut mencatat adanya kenaikan ODP di provinsi tersebut.Riadil mengatakan, jumlah ODP di Sumut saat ini sebanyak 1.976 orang. Per hari Rabu (25/3) jumlahnya bertambah sebanyak 585 dari sebelumnya 1.391."ODP sebanyak 1.976 per hari ini," kata Riadil dalam konferensi pers live streaming melalui kanal YouTube, Rabu (25/3).Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait virus corona COVID-19 di Sumut berjumlah 55, negatif 6 orang, dan positif 9. Untuk kasus positif, satu meninggal dunia pada Selasa, 17 Maret 2020, dan 8 masih menjalani perwatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik."Hingga hari ini sudah ada tiga orang meninggal dunia, dengan perincian satu positif COVID-19 dan dua orang PDP meninggal non laboratorium," ucapnya.
4. Jumlah Pasien Positif Bertambah Menjadi 9
Selain jumlah ODP yang bertambah, kasus pasien positif terinfeksi virus corona di Sumut juga bertambah per Rabu (25/3). Jika sebelumnya berjumlah 8 orang, kali ini bertambah satu menjadi 9 orang. Seluruh pasien positif COVID-19 dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik.Dari jumlah tersebut, 8 orang menjalani proses isolasi dan satu orang meninggal dunia. Penambahan jumlah pasien positif virus corona COVID-19 dibenarkan Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas RSUP Haji Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak."Iya, yang positif saat ini 9 orang," kata Rosario, seperti dilansir dari liputan6.com.Berdasarkan akun Instagram resmi RSUP Haji Adam Malik @rsupham, di rumah sakit tersebut kini terdapat 6 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 8 pasien negatif, dan 9 pasien positif, dimana satu diantaranya meninggal dunia, dan 8 lainnya masih dirawat.
5. Menyiapkan Rumah Sakit Rujukan Tambahan
Dilansir dari Antara, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga tengah melakukan langkah penanggulangan COVID-19 dengan menyiapkan beberapa rumah sakit rujukan tambahan dan lokasi bangunan.Adapun rumah sakit rujukan yakni RS GL Tobing PTPN II yang berada di Tanjung Morawa, RS Marta Priska satu dan dua, dan rencana rujukan rumah sakit evakuasi yakni RS Sari Mutiara.Selain itu, pemerintah juga menyiapkan bangunan Pusdiklat Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Provinsi dan Wisma Atlet yang berada di Jalan Pancing, Deli Serdang, dan eks Sekolah Polisi Negara di Jalan Bhayangkara untuk dijadikan rumah sakit sementara rujukan bagi pasien COVID-19.Langkah itu dilakukan guna mengantisipasi jika terjadi lonjakan pasien, baik yang positif COVID-19, pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pemantauan (ODP). (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program pendanaan ini akan berlangsung dalam durasi tiga tahun.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20.400 pekerja rentan di Sumut akan mendapatkan Jaminan Sosial yang dianggarkan melalui APBD 2023.
Baca SelengkapnyaPinjaman itu untuk memperbaiki fasilitas perawatan kesehatan primer dan laboratorium kesehatan.
Baca SelengkapnyaTotal ambulans yang akan dibagikan secara bertahap sebanyak 29 unit.
Baca SelengkapnyaPB PON juga telah bekerja sama dengan 61 rumah sakit rujukan se-Sumut.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang ingin menyaksikan bisa menjaga kondisi dengan tetap bersikap sportif.
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaPertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi karhutla.
Baca Selengkapnya"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi
Baca Selengkapnya