9 Orangutan dari Malaysia Berhasil Dipulangkan ke Sumut, Begini Kondisinya Sekarang
Merdeka.com - Sebanyak 9 ekor orangutan Sumatra berhasil dipulangkan dari Malaysia melalui Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 17 Desember 2020 lalu.
Sembilan orangutan ini terdiri dari 4 berjenis kelamin jantan dan 5 betina. Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi pada Kamis (4/3) mengatakan, orangutan ini merupakan hasil dari perdagangan satwa liar ilegal.
"Sembilan satwa dilindungi itu adalah barang bukti kasus perdagangan satwa ilegal di Malaysia yang pelakunya sudah dihukum," kata Hotmauli.
-
Dimana orangutan ditemukan? Kerja keras tim BKSDA, dibantu pegiat Center for Orangutan Protection (COP) dan tim pihak perusahaan tambang, menemukan dua Orangutan Induk dan anaknya hari Jumat (22/9), di kawasan area tambang batu bara di Kilometer 35 Kampung 26 Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.
-
Dimana Orangutan Tapanuli bisa ditemukan? Mengutip indonesia.go.id, Orang utan Tapanuli ini hanya bisa ditemukan di ekosistem Batang Toru. Berada di 3 kabupaten, yaitu Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
-
Dimana kambing Sumut dipelihara? Daging kambing merupakan salah satu bahan makanan yang populer di banyak belahan dunia, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki budaya kuliner kaya akan hidangan daging.
-
Kenapa Orangutan terancam punah? Orangutan, spesies kera besar Asia yang unik, kini menghadapi ancaman kepunahan karena kehilangan habitat secara dramatis, pembunuhan ilegal, dan kebakaran hutan.
-
Mengapa Orangutan Tapanuli terancam punah? Hal ini disebabkan hanya terdapat 800 individu Orang utan Tapanuli yang masih hidup di Hutan Batang Toru. Selain itu, ancaman kehilangan habitat akibat perburuan juga menjadi faktor lainnya.
-
Apa yang terjadi pada anak orangutan? 'Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan,' kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
Orangutan itu masing-masing bernama Yaya (betina), Unas (betina), Shielda (betina), Ying (betina), Mama Zila (betina). Kemudian Papa Zola (jantan), Payet (jantan), Feng (jantan), dan Sai (jantan).
Saat ini, kesembilan orangutan itu masih direhabilitasi di Pusat Karantina Orangutan Sumatera (PKOS) di Batu Mbelin, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang.
Melansir dari Liputan6.com, berikut kondisi terkini sembilan orangutan tersebut.
Kondisi Orangutan Membaik
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Hotmauli menjelaskan, orangutan Feng saat ini kondisinya baik, lebih rileks dan pergerakannya tidak seaktif orangutan lainnya.
"Untuk Feng kondisinya cenderung kalem, secara keseluruhan kondisinya masih normal," ujarnya.
Sama halnya dengan Feng, orangutan Sai kini sudah mulai rileks namun belum bisa terlalu dekat dengan manusia. Sementara Orangutan Shielda, awalnya terlihat lebih stres dan menjaga jarak kini sudah nyaman dengan para staf di pusat rehabilitasi.
"Berselang waktu, Shielda mulai percaya dengan manusia, dan lebih nyaman dengan staf perempuan. Shielda digabung dalam satu kandang dengan Sai," jelasnya.
Sudah Beradaptasi di Pusat Rehabilitasi
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Kondisi orangutan Ying yang awalnya sangat takut dan selalu menjauh, saat ini juga lebih nyaman dan mulai bisa memercayai orang-orang di sekitarnya. Begitu juga dengan orangutan Yaya, Payet dan Unas yang berada dalam satu kandang."Yaya saat ini sudah membaik. Begitu juga dengan Payet dan Unas, awalnya takut kini sudah mulai nyaman. Yaya, Payet dan Unas digabung dalam satu kandang," ucap Hotmauli.Orangutan Zila saat datang tidak mau dekat dengan orang dan sering bersuara untuk memberi tanda untuk menjauh, dan Zola yang awalnya stres dan kelelahan, pemulihannya relatif cepat."Nah, Zola jenis orangutan yang manja," ungkapnya.
Potensi Dilepasliarkan
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Supervisor Pusat Rehabilitasi dan Reintroduksi YEL-SOCP, drh. Citra Kasih Nente mengatakan, 9 orangutan tersebut berpotensi dilepasliarkan. Citra berharap tidak melakukan kesalahan dalam merehabilitasinya, karena usia 9 orangutan masih sangat riskan."Yang dilihat itu masanya, ada yang bisa cepat, ada yang lama direhabilitasi," jelasnya.
Masih dalam Tahap Karantina
Namun sebelum dilepasliarkan, ada tahapan yang harus dilewati 9 orangutan tersebut, seperti tahap karantina dan rehabilitasi. Karantina fokus pada masalah kesehatan walaupun diproses rehabilitasi sudah dimulai pelan-pelan. Setelah itu akan dilaksanakan pemeriksaan kesehatan pascakarantina.Jika semuanya normal atau baik-baik saja, mereka masuk proses rehabilitasi secara psikis maupun kesehatan."Orangutan sekarang ini masih di dalam tahap karantina selama tiga bulan," ujar Citra. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Orang Utan Sumatra yang berhasil diselamatkan dari perdagangan ilegal telah mengikuti sekolah hutan agar siap hidup dan dilepaskan ke alam liar.
Baca SelengkapnyaProses pemulangannya ke Kalimantan tidak berjalan mudah.
Baca Selengkapnya"Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi,"
Baca SelengkapnyaSalah satu taman nasional yang berada di lintas provinsi dan kabupaten ini menjadi kawasan habitat orang utan beserta jenis makhluk hidup lainnya.
Baca SelengkapnyaDua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaSebuah kawasan yang menjadi tempat konservasi Orang utan ini terdapat beberapa kegiatan penelitian untuk ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.
Baca SelengkapnyaRencananya Orangutan Haven akan dibuka untuk umum.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang memperlihatkan dua orang utan berjalan di wilayah tambang Kalimantan Timur (Kaltim) dengan kondisi fisik yang sangat kurus menghebohkan media.
Baca SelengkapnyaAwalnya kura-kura Rote leher ular dianggap satu spesies dengan kura-kura di Papua.
Baca SelengkapnyaBanyak yang bisa dilakukan bagi konservasi Orangutan pada program ini.
Baca SelengkapnyaBKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.
Baca SelengkapnyaDua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).
Baca Selengkapnya