Geger Kasus Suntikan Vaksin Kosong, IDI Medan Lakukan Ini
Merdeka.com - Kasus suntikan vaksin Covid-19 kosong di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut) masih terus berlanjut. Kasus itu pertama kali mencuat usai sebuah video viral di media sosial, menunjukkan seorang tenaga kesehatan (nakes) tengah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada siswa sekolah dasar (SD).
Diketahui, peristiwa itu terjadi saat vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Perguruan Yayasan Dr Wahidin Sudirohusodo, Jalan KL Yos Sudarso, KM 16 Kelurahan Martubung, Medan Labuhan, Kota Medan. Di mana penyelenggara vaksinasi tersebut adalah Polres Pelabuhan Belawan.
Namun anehnya, dalam video viral itu, nakes tersebut tidak menyuntikkan suntikan yang telah berisi vaksin, melainkan suntikan kosong. Video ini pun langsung mencuri perhatian publik.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa yang melakukan tindakan medis? Dewi Perssik mempercayakan Rumah Sakit Brawijaya Antasari, Jakarta Selatan, sebagai tempat penyimpanan sel telurnya.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Dimana IDI Kaltim berada? IDI di Kalimantan Timur (Kaltim) menempati peringkat empat secara nasional.
-
Bagaimana IDI menanggapi kasus pemalakan? 'Harusnya tidak ada,' kata Slamet saat dihubungi merdeka.com, Selasa (3/9).Namun demikian, Slamet mengaku belum ada laporan yang masuk ke dalam IDI perihal adanya biaya ilegal dari kasus kematian dokter Aulia.
Terkait kasus ini, saat ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan tengah menyiapkan sidang etik terhadap oknum dokter dan tim medis yang menyuntikkan vaksin kosong kepada siswa SD tersebut.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
IDI Gelar Sidang Etik
Ketua IDI Cabang Medan dr Wijaya Juwarna pada Minggu (23/1) mengatakan, pihaknya akan menggelar persidangan etik terhadap oknum nakes dan tim medis yang terlibat dalam kasus suntik vaksin kosong itu.
Ia juga menyebutkan, pihaknya akan segera memanggil dokter dan tim medis yang terlibat untuk menelusuri kasus suntikan tanpa cairan vaksin tersebut.
"IDI akan memanggil dokter dan tim medis yang terlibat untuk menelusuri dan mendalami apa yang sebenarnya terjadi di lapangan pada saat itu. Tentunya dari sisi prinsip dan teknis operasional kedokteran," ujarnya.
Wijaya meminta agar para nakes, terutama vaksinator untuk bekerja sesuai dengan standar dan mengikuti aturan yang ditentukan.
"Bagi sejawat yang bertugas sebagai vaksinator tetaplah bekerja secara profesional," ujarnya.
Kasus Ditangani Polda Sumut
Saat ini, kasus tersebut tengah dalam penyelidikan oleh Polda Sumut. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, petugas telah melakukan pemeriksaan terhadap oknum nakes tersebut yang berinisial G dan petugas aplus berinisial W. Keduanya diketahui merupakan tenaga kesehatan di Rumah Sakit (RS) Delima Martubung.
Selain itu, petugas juga telah memeriksa sejumlah saksi dan menyita barang bukti.
"Untuk barang bukti rekaman video, spuit serta daftar vaksinasi sudah kita sita. Sampel darah korban juga akan dilakukan pengujian ke BPOM Medan serta akan diperiksa oleh ahli Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumut," ucap Hadi pada Jumat (21/1). (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IDI Jabar memastikan praktik itu bukanlah tradisi yang seharusnya ada.
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan majelis etik, dokter MY membantah telah mencabuli istri pasien.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PB IDI, Dr. Mohammad Adib Khumaidi mengatakan pendampingan hukum kepada dokter yang terjerat hukum merupaka tanggung jawab organisasi.
Baca SelengkapnyaUndip menyayangkan penghentian sementara praktik Dekan FK Undip tersebut.
Baca SelengkapnyaKPU menunjuk RSPAD Gatot Subroto untuk melakukan tes kesehatan capres-cawapres pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAulia Risma ditemukan tewas di kamar kosnya pada Agustus lalu.
Baca SelengkapnyaDokter yang menggunakan media sosial juga diwanti-wanti untuk menjaga kerahasiaan informasi kesehatan pasien.
Baca SelengkapnyaKasus ini viral usai pasien bidan ZN meninggal setelah penyakitnya bertambah parah akibat dugaan malapraktik
Baca SelengkapnyaDPR berharap dengan adanya permintaan maaf ini, pihak-pihak terkait akan lebih fokus dalam memperbaiki sistem agar mencegah perundungan.
Baca SelengkapnyaBudi mengaku banyak mendapat kritikan maupun celaan terkait kebijakannya.
Baca SelengkapnyaSanksi skors bagi dokter yang bullying junior diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes).
Baca SelengkapnyaRSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca Selengkapnya