Kabar Baik, Dua Laboratorium PCR COVID-19 di Sumut Sudah Beroperasi
Merdeka.com - Kabar baik datang dari Sumatera Utara. Saat ini Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sudah memiliki dan mengoperasikan dua laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) COVID-19, yaitu laboratorium PCR di Rumah Sakit Universitas Sumatera (USU) dan RSUP Haji Adam Malik Medan.
Dengan beroperasinya dua laboratorium ini, diharapkan bisa mempercepat pengujian spesimen terkait COVID-19 dan mendorong percepatan penanganannya di Sumut. Terutama dalam upaya pemutusan mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 di daerah ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumut, Aris Yudhariansyah pada Sabtu (18/4) lalu.
-
Dimana PPPK bekerja di Sumut? Pada umumnya, PPPK ditempatkan untuk mengisi kebutuhan pegawai pada sejumlah jabatan atau posisi tertentu di lingkungan pemerintah.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kenapa PPPK di Sumut dibuat? Konsep PPPK diperkenalkan sebagai upaya untuk memberikan fleksibilitas dalam perekrutan pegawai bagi instansi pemerintah, memungkinkan mereka untuk menanggapi kebutuhan mendesak atau kebutuhan khusus tanpa melalui proses seleksi dan penerimaan PNS yang lebih panjang dan rumit.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Dilansir dari laman resmi Humas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Aris mengatakan bahwa pengoperasian dua laboratorium ini merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dalam upaya penanganan dan pencegahan Covid-19.
Karena itu, kesungguhan dan peran serta masyarakat dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini juga sangat diharapkan bisa ikut membantu upaya pemerintah.
Dapat Memangkas Waktu Rawat Inap Pasien
Beroperasinya Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di Rumah Sakit Universitas Sumatera (USU) akan memangkas waktu yang dibutuhkan pasien untuk menjalani masa rawat inap. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Whiko Irwan, melalui live streaming di kanal YouTube Humas Sumut Jumat (17/4) lalu.
"Manfaat yang diperoleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut dengan adanya laboratorium bantuan dari Kemenkes ini salah satunya adalah penghematan waktu rawat inap pasien," kata Whiko.
Selama ini, katanya, Gugus Tugas Covid-19 Sumut harus mengirim spesimen swab ke Balitbang Kemenkes di Jakarta dan butuh waktu sampai 7-12 hari untuk mendapat hasilnya. Selama waktu itu, pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 harus menunggu hasilnya di rumah sakit.
"Sekarang kita bisa memulangkan PDP lebih cepat dan tempat rawat inap bisa digunakan pasien PDP yang baru," imbuhnya.
Tes Swab untuk Pasien PDP dan ODP
Lab PCR ini akan diperuntukkan bagi PDP yang dirawat di RS, Orang Dalam Pantauan (ODP) yang hasil rapid tesnya positif dan ODP yang memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Dengan begitu, pengujian spesimen swab pasien akan lebih cepat dilakukan dan efektif.
2020 Merdeka.com
"Siapa yang akan dilakukan tes swab adalah PDP yang dirawat di RS, ODP dengan rapid test positif dan orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19, misalnya keluarga seperti anak dan istri," kata Whiko.
Gubernur Edy Tinjau Lab PCR
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meninjau laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) pertama untuk COVID-19 di Rumah Sakit (RS) Universitas Sumatera Utara (USU) Jumat (17/4)."Selama ini kita melakukan pengujian menggunakan Rapid Test, dilakukan sebanyak dua kali untuk menentukan apakah pasien tersebut terpapar Corona (Covid-19) atau tidak. Tapi sekarang sudah bisa dilakukan Swab PCR. Ini yang pertama di Sumut. Hari ini resmi kita buka, ke depan kita akan lebih cepat mengetahui seseorang terpapar Covid-19 sebelum masa inkubasinya selesai," ujar Edy.
Tes Swab Tidak Dipungut Biaya
Rektor USU, Runtung Sitepu mengatakan bahwa di hari pertama ini pihak RS USU telah menerima 40 sampel dari berbagai RS di Sumut, dan untuk pemeriksaanya tidak dipungut biaya. "Di sini saya sampaikan bahwa pemeriksaan dengan metode Swab PCR tidak akan dipungut biaya alias gratis. Jadi pihak rumah sakit yang merujuk kesini jangan coba-coba berani memungut biaya dari pasien yang ada di daerah. Hari ini sudah masuk 40 sampel untuk diperiksa," jelas Runtung.
RS USU Baru Miliki 850 Reagen
Saat ini pihak RS USU baru memiliki 850 Reagensia, yaitu larutan zat yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19. Untuk proses waktu pengujian, Runtung mengatakan, hanya butuh waktu 24 jam untuk dapat mengetahui hasilnya, apakah pasien tersebut positif terpapar Covid-19. "Riilnya kita hanya membutuhkan waktu 4 jam saja. Namun karena juga diperlukan waktu untuk mengirim sampelnya ke sini, maka kita genapkan membutuhkan waktu 24 jam untuk mendapatkan hasil agar dilaporkan ke Litbangkes yang ada di Jakarta," ujarnya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengatakan warga Sumatera Utara tak perlu lagi berobat ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara Pangsar Soedirman dan 25 Rumah Sakit TNI, pada Senin 19 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaKedua rumah sakit tersebut adalah RS Tk. III Brawijaya dan RSAL Tk. II dr. Soekantyo Jahja Puspenerbal Surabaya.
Baca SelengkapnyaKemenkes telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan mpox atau cacar monyet.
Baca SelengkapnyaGanjar menambahkan, peningkatan fasilitas Dr Moewardi juga untuk merespons instruksi Presiden Jokowi ihwal investasi kesehatan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPrabowo memastikan semua fasilitas TNI yang diperlukan akan dipergunakan untuk kebutuhan rakyat.
Baca SelengkapnyaGanjar berharap RSUD Dr. Moewardi yang memiliki sumberdaya bagus bisa mengembangkan sisi ilmu kedokteran dan fasilitas yang dimiliki.
Baca SelengkapnyaOptimisme dalam kemajuan sektor pertanian semakin diperkuat dengan kehadiran Laboratorium Kultur Jaringan yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kaltim
Baca SelengkapnyaPenyelesaian proyek ini akan menambahkan portofolio perseroan dalam pembangunan gedung.
Baca Selengkapnya