Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menyusuri Monumen Samudra Pasai, Jejak Kerajaan Islam Pertama di Indonesia

Menyusuri Monumen Samudra Pasai, Jejak Kerajaan Islam Pertama di Indonesia Monumen Samudra Pasai. ©2021 Merdeka.com/Laode Muhammad Iqbal

Merdeka.com - Lhokseumawe, menjadi jejak kerajaan Islam pertama di Indonesia yakni Samudra Pasai. Kerjaan Islam yang didirikan oleh Meurah Silu pada 1267. Sebuah kerajaan gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak. Kerajaan Samudra Pasai mencapai masa keemasannya pada abad ke 16.

Bukti-bukti arkeologis keberadaan kerajaan ini adalah makam raja-raja Pasai di Kampung Geudong, Aceh Utara. Kompleks makam ini terletak di dekat reruntuhan bangunan pusat kerajaan Samudera di Desa Beuringin, Kecamatan Samudera, sekitar 17 kilometer sebelah timur Lhokseumawe.

Kerajaan Samudera Pasai punya peranan yang sangat penting dalam usaha penyebaran Islam di Asia Tenggara. Mereka memiliki banyak hubungan dengan beragam kerajaan Islam. Untuk mengingat masa kejayaan Samudra Pasai di Tanah Air, maka dibangun Monumen Samudra Pasai.

monumen samudra pasai©2021 Merdeka.com/Laode Muhammad Iqbal

Dari kejauhan Monumen Samudra Pasai nampak megah dengan instruktur yang apik. Monumen ini dibangun di lahas seluas 7,7 hektar di Gampong Beuringen, Kecamatan Samudera, Aceh Utara. Berjarak 300 meter dari kompleks makam Sultan Malikussaleh, pendiri Kerajaan Islam Samudra Pasai.

Monumen Samudra Pasai dibangun pada tahun 2012 dengan dana Tugas Pembantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan.

monumen samudra pasai©2021 Merdeka.com/Laode Muhammad Iqbal

Bangunan monumen ini dirancang berlantai 3. Lantai pertama akan difungsikan sebagai ruang pameran, bidang kebudayaan, bidang pariwisata, mushalla, ruang latihan tari dan musik, ruang serbaguna, gudang, sekretariat pengelola, sekretariat pemandu wisata, dan sekretariat penelitian.

Lantai II akan difungsikan sebagai cafe, resto dan galeri souvenir, serta diorama akan dibuat di lantai III.Yang menjadi daya tarik Monumen Samudra Pasai ialah menara setinggi 71 meter.

Punya desain yang unik, Monumen Samudra Pasai mulai ramai dikunjungi sejak tahun 2019. Meski belum sepenuhnya rampung, pengunjung asyik berselfie menyusuri monumen. Membawa nuansa ala kerajaan, monumen ini juga sering dijadikan lokasi prewedding.

monumen samudra pasai©2021 Merdeka.com/Laode Muhammad Iqbal

Kendati demikian, Monumen Samudra Pasai kini sudah tidak beroperasi lagi. Sejak Agustus 2021 lalu, Monumen Kerajaan Islam pertama di Tanah Air ini ditutup.

Menurut Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Aceh Utara, Diah Ayu Hartati monumen ini tidak cukup kokoh. kondisi konstruksi bangunan monumen itu bermasalah dan terdapat kerusakan seperti dinding dan lantai retak hingga menara monumen yang bergeser atau mengalami kemiringan.

Bangunan tersebut tidak memiliki fondasi yang kuat untuk menopang menara tersebut.Dikhawatirkan nantinya justru membahayakan pengunjung. Kerusakan monumen diduga akibat korupsi dalam proses pembangunan monumen yang rugi mencapai Rp 20 miliar.

monumen samudra pasai©2021 Merdeka.com/Laode Muhammad Iqbal

Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan Islam pertama yang ada di Indonesia. Raja pertamanya adalah Sultan Malik Al-Saleh. Kerajaan Samudra Pasai memiliki pengaruh besar dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Pada masa jayanya, Kerajaan Samudera Pasai menjadi pusat perniagan. Banyak saudagar-saudagar dari berbagai negeri datang, seperti dari India, Siam, Arab, dan China.

Bukti-bukti keberadaan kerajaan Samudra Pasai diperkuat adanya Berita Marco Polo, Ibnu Batutah dan ditemukannya batu nisan Sultan Malik As Saleh yaitu raja pertama Samudra Pasai. Berita tentang Sultan Malik as-Saleh diterangkan pada batu nisan yang terbuat dari batu pualam putih bertuliskan huruf Arab. Namun sayang, kini para pengunjung hanya bisa menatap Monumen Samudra Pasai dari kejauhan. (mdk/Tys)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Sultan Malikussaleh, Pemimpin Pertama Kesultanan Samudera Pasai
Sosok Sultan Malikussaleh, Pemimpin Pertama Kesultanan Samudera Pasai

Sultan pertama Samudera Pasai ini konon menjadi raja pertama yang bisa membaca Al-Qur'an pada abad ke-13.

Baca Selengkapnya
Kisah Perjalanan Ibnu Battuta Berkeliling Dunia dan Mengunjungi Kerajaan Samudera Pasai
Kisah Perjalanan Ibnu Battuta Berkeliling Dunia dan Mengunjungi Kerajaan Samudera Pasai

Dalam perjalanannya yang terkenal, Ibnu Battutah sempat mampir ke Samudera Pasai dan menyaksikan bagaimana kemajuan di kerajaan tersebut.

Baca Selengkapnya
Pemancing Temukan
Pemancing Temukan "Pulau Emas", Situs Kerajaan Sriwijaya Berusia 400 Tahun

Situs kuno ini ditemukan para pemancing yang sedang menyelam di malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya
Awalnya Sebuah Candi, Ini Fakta Menarik Masjid Tuha Indrapuri di Aceh
Awalnya Sebuah Candi, Ini Fakta Menarik Masjid Tuha Indrapuri di Aceh

Masjid ini berdiri pada 1618 di atas tanah seluas 33.875 meter persegi pada puncak kejayaan Sultan Iskandar Muda.

Baca Selengkapnya
Hikayat Masjid Pecinan Tinggi Banten yang Berusia 400 Tahun, Kini Tersisa Menara dan Ruang Imam
Hikayat Masjid Pecinan Tinggi Banten yang Berusia 400 Tahun, Kini Tersisa Menara dan Ruang Imam

Saat ini masjid tersebut hanya tersisa ruang mahrab, pondasi, dan menara yang sudah tidak utuh.

Baca Selengkapnya
Menilik Masjid Tuo Ampang Gadang, Saksi Bisu Perkembangan Agama Islam Hingga Perjuangan Imam Bonjol
Menilik Masjid Tuo Ampang Gadang, Saksi Bisu Perkembangan Agama Islam Hingga Perjuangan Imam Bonjol

Bangunan yang hampir seluruh bagiannya menggunakan kayu itu menjadi bagian dari sejarah masuknya Islam di Sumbar yang berlangsung sejak ratusan tahun.

Baca Selengkapnya
Kisah Situ Lengkong Panjalu di Ciamis, Dahulu Tercipta dari Air Zam-Zam Makkah
Kisah Situ Lengkong Panjalu di Ciamis, Dahulu Tercipta dari Air Zam-Zam Makkah

Konon, Situ Lengkong Panjalu tercipta dari tetesan air zam-zam yang dibawa dari Makkah oleh anak dari raja Hindu yang berkuasa.

Baca Selengkapnya
Melancong ke Paser, Yuk Wisata Sejarah ke Museum Sadurengas
Melancong ke Paser, Yuk Wisata Sejarah ke Museum Sadurengas

Museum Sadurengas terletak di Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, yang merupakan bekas rumah kediaman salah seorang Sultan Pasir.

Baca Selengkapnya
Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10
Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10

Sisi modern Banten terbentuk dari kota kuno Banten Girang

Baca Selengkapnya
Cerita Unik Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Dulu Ditakuti Belanda
Cerita Unik Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Dulu Ditakuti Belanda

Masjid tersebut kabarnya tak pernah menjadi sasaran penghancuran, atau penyerangan dari pasukan militer Belanda maupun pendudukan Jepang.

Baca Selengkapnya
Sejarah Asal-usul Kota Cirebon, Bermula dari Musala Kecil Tahun 1447
Sejarah Asal-usul Kota Cirebon, Bermula dari Musala Kecil Tahun 1447

Cirebon dulunya hanya sebuah musala kecil. Bagaimana kisahnya?

Baca Selengkapnya
Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya
Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya

Peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya berupa kawasan permukiman sekaligus barang-barang yang digunakan manusia pada saat itu.

Baca Selengkapnya